webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Teen
Not enough ratings
273 Chs

bagian 55

Selamat membaca

.

.

Dari arah meja ibu kantin, Sarah datang bersama ibu kantin yang membawa mangkuk dan gadis itu mebawa gelas. Biasanya mereka engambil sediri makanan mereka, tapi kali ini di antar karena kantin masih sepi dan sarah juga memita tolong kepada ibu kantin.

"silahkan tuan dan nyonya," kata sarah menghidangkan minuman setelah ibu kantin meletakkan manuku makanan ke aas meja.

"kok punya gue teh es sih? Terus kenapa telurnya Cuma 1?" tanya Sani protes melihat yang di hidangkan di atas mejanya tidak sesuai dengan pesananya. "lah itu pesanan gua!" lanjut Sai protes menujuk meja Sarah.

"yaudah, lu pinah aja depan gua," kata Alan karena ia mengerti maksud sarah melakukan hal itu kepada Sani. Sarah inggin menyuruh Sani pindah dengan cara halus.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com