webnovel

Bab 6. Bertemu teman

Mendengar notifikasi dari sistem steven kegirangan.

"Hmm.. sepertinya aku harus bertemu dengan teman teman ku dulu. Baiklah kita datangi satu persatu, dan mengajak mereka berkumpul satu persatu agar mudah berinteraksi dan bekerja sama."

Steven segera menelpon Doni terlebih dahulu, dia menemukan nomor Doni dan segera mengajaknya bertemu.

"Hallo Don" kata steven.

"Hallo pen, kebetulan ni lagi mau nelpon juga, jadi ku angkat deh, kenapa?" Kata Doni.

"Begini kebetulan gw mau ngajak lu ketemu, ada sesuatu yang gw mau omongin ni."

"Oke kalau begitu besok aja di kafe gw malamnya."

"Bolehhh."

"Oke gw matiin dulu telpon nya lagi ada urusan ni."

Tut tu tut.

"Oke Doni udah, saatnya telpon hendra"

Tut.. Tut.. Tut..

"Hallo" kata seorang pria di sebrang telpon.

"Hallo hen, gini gw mau ngajakin elu ketemuan, bisa gak" kata steven.

"Bisa, malam ini aja, gw lagi gabut juga" ucap Hendra.

"Oke, jam berapa ni"

"Jam 7 malam aja 7 tepat ya, gw tutup dulu."

"Ya."

Tut..Tut..Tut..

Tak terasa Steven sudah sampai rumahnya yang terlihat indah.

byurr....

"Dingin dingin dingin. Pakai baju dulu ayo"

Saat Steven sedang memakai baju dia mendengar suara handphone nya berbunyi.

Ding... Ding... Ada pesan masuk

"Hallo pak, ada apa."

"Bagini tuan, saya mendengar ada beberapa orang yang akan masuk perusahaan, namanya adalah Rama, Angga, Hendri, Doni. Besok mereka akan melamar pekerjaan di perusahaan kita. Apakah tuan mengizin kan?"

"Ya saya izin kan, kebetulan itu adalah teman teman saya. Tolong kasi posisi yang memungkinkan untuk mereka."

"Baik tuan. Dan seminggu lagi akan ada kejutan dari seseorang tuan."

"Siapa pa-"

Tut..... tut..... tut.....

setelah telepon mati Steven menelpon pak Bagas kembali dan tidak di jawab.

Steven pun memakai baju jas dan celana hitam untuk bertemu di kafe biasa tempat mereka kumpul. Ya memang Steven tidak punya uang seperti saat ini tapi dia punya teman teman yang baik hati jadi dia bisa makan dan minum berkat teman temannya. Pernah Steven saat itu bekerja dan menabung untuk membayar utang nya ke mereka tapi di tolak secara halus oleh mereka.

Steven turun dari kamar nya dan dia segera menuju ke garasi mobil untuk di pakai nya pergi menemui Hendra.

Pukul 19:00

steven sampai, kalau berjalan menuju tempat biasa mereka nongkrong di malam Minggu.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Hendra datang dan langsung duduk, lalu bertanya, "lu udah mesen makanan belum, kalau belum kita makan dulu, tapi ngomong ngomong baju lu kok kayak kenal ya. Mmmmm..... Ya gw tau baju itu keluaran terbaru dan elu bisa belinya. Haaa, dari mana dapat baju itu lu mencuri ya, jawab?" Kata Doni menanyakan baju yang Steven pakai.

"Ya gak lah ege, masa gw curi sih ni baju, ni baju gw beli KOCAK."

"Ohhh, hehe maaf ya, gw gak tau ni" kata Hendra sambil tersenyum.

Mereka pun mengobrol seperti pemuda biasanya. Steven juga langsung menyampaikan sesuatu yaitu, "gw denger lu punya sistem, ya" kata steven sambil setengah berbisik.

Mendengar itu Hendra langsung bermuka masam dan berkata sambil berbisik, "kok lu tau kocak, jangan lu punya sistem"

"Ya gw punya juga tapi baru satu, lu berapa."

"Gw 1 sih, yaitu sistem mekanik"

"Gw juga"

Mereka mengobrol sambil berbisik, tak lama setelah itu pelayan datang dan langsung menyerahkan makanan yang di pesan oleh mereka berdua.

"Nanti aja ngobrol lagi ya Steven"

"Ya nanti aja, gw juga sekalian ngomong mau bikin projects untuk membuat sesuatu, tapi elu mau gak, ini dari sistem juga"

"Bolehh"

"Nanti gw bilang kita makan dulu, oke"

Hendra menganggukkan kepalanya.

Mereka makan dengan hikmat dan nikmat. Selang beberapa menit mereka pun sudah selesai makannya dan segera memesan ruang pribadi untuk mereka mengobrol lagi.

"Apa projects yang lu mau omongin" kata Hendra penasaran.

"Ini sebenarnya bukan projects sih, misi dari sistem langsung ini bro"

"Oww kalau begitu gw boleh tau misi nya apa?"

"Misinya membuat mobil, tapi harus pakai merek mobil kita sendiri atau ide dari kita sendiri."

"Okeeee, jumlahnya ada gak nih?"

"Gak sih tapi kalau mau kita bisa buat sebanyak mungkin untuk menggandakan hadiahnya, ni gw punya tugas 1 lagi ni. tapi tugas ini nggak berhubungan dengan misi dari sistem, ini dari orang yang namanya pak malik"

"Kalau begitu tugas mana ni yang mau kita ambil dulu?"

"Kita ambil dari pak malik aja dulu besok kita berdua aja yang cari, mau gak?"

"Emangnya lu belum ngasi kabar teman teman yang lain ni. Masa cuma kita berdua aja"

"Belum gw baru ngehubungin lu Ama Doni aja, Angga Ama Rama belum gw hubungi, dan Doni ngajak ketemuan malam besok. Gw denger lu mau kerja di Borneo group ni"

"Ya gw emang mau kerja di situ sih buat melepaskan kegabutan gw di kamar kos aja"

"Bagaimana kalau lu dan yang lain tinggal di rumah gw aja, mau gak?"

"Emang lu udah punya rumah yang megah gitu, kalau udah dapat dari mana dong."

"Gw waktu itu lagi baca surat wasiat dan ngeliat ada nomor orang dan gw telpon tu orang di surat itu sih ada juga namanya yaitu...."

Panjang lebar Steven menjelaskan hal dari ia dapat nomor pak Bagas dari mana dan sampai ia mendapatkan sistem dari mana juga.

"Jadi gitu bro gw dapat nomornya dan gw kayak sekarang, ngerti."

"Ngerti bro"

"Yaudah kalau lu udah ngerti bisa gak lu pindah ke rumah gw, tapi ngomong ngomong lu pakai apa ke sini?"

"Pakai BMW X5 seri ke 8, kalau lu pakai mobil apa?"

"Sama pakai mobil BMW X6 seri ke 10"

"Sama dong, cuma beda angka aja, yaudah yok kita pindah, eh salah gw pindah ke rumah lu"

"Ayok, gw udah gak sabar, dan akhirnya ada orang di rumah gw cuy"

Sambil bercanda mereka keluar dari kafe itu. Dalam perjalanan steven memikirkan akan mengambil berapa laptop dan handphone rusak itu dari tempat rongsokan, karena pak malik maunya 30 handphone dan laptop nya.

"Haah apa aku ambil 45 aja ya 30 di jual 15 di pakai nanti kalau teman-teman mau tinggal dibagikan aja 1 orang 3 handphone dan laptop nya masing masing, ntar deh tanya ke Hendra aja"

Setelah itu mereka berdua pun sampai di rumah hendra/kontrakannya. Hampir 20 menit sudah mereka berdua membereskan barang barang Hendra ke bagasi mobil.

"Ndra pulang ayok gw udah capek ni Cok, habis sampai rumah mana pindahin ini barang lagi."

"Ya udah ayok, tapi gw mau serahin kunci rumah ini ke satpam depan dulu ya"

******

"Haaah, capek juga ya, yaudah lu ikut gw ke ruangan tempat kita desain mobil dan barang barang lainnya nanti." Kata steven sambil berjalan dan di ikuti oleh Hendra.

Lalu mereka masuk ke sebuah ruangan seperti garasi tapi ada lima komputer didalamnya untuk mendesain barang yang akan di gunakan untuk membuat sesuatu dari misi.