webnovel

Pindah Sekolah

"Heiii siapapun engkau yang berada di tubuh temanku cepatlah keluar! atau pihak istana akan menghukummu lebih berat lagi." Ucap bayu dengan lantang dan semua yang di rungan itu terkejut.

"Cihh... anak ingusan sepertimu mau melawanku. Majulah kalau kau bisa mengeluarkan aku dari tubuh ini." tantang makhluk itu sekaligus meremehkan.

"Sabar anak muda. Jangan terbawa emosi karena emosi mengandung amarah dan amarah berasal dari para syaiton jangan terpengaruh sifat buruk setan. Semua tolong keluar biarkan saya dan bayu berada di sini agar kami lebih fokus menolong erlin." Ucap pak ustad lalu mereka semua keluar dan pintu di tutup.

"Kita harus bagaimana pak?" ucap bayu yang sudah agak tenang.

"Saya tahu ada makhluk yang mengikuti mu tapi kayaknya dia nggak jahat." ucap pak ustad.

"Siapa pak? apa dia bisa membantu?" tanya bayu penasaran.

"Dari auranya sepertinya dia kuat. Bolehkah dia masuk ke ragamu untuk sementara? biar saya berkomunikasi dengannya." pinta pak ustad.

"Jika memang cara ini bisa untuk menyelamatan erlin lakukan saja pak." ucap bayu.

"Duduk lah di sini dan pejamkan matamu. Lipat kedua kakimu duduk bersila. Rileks jangan tegang dan jangan melawan." ucap pak ustad mengarahkan.

Tangan pak ustad sebelah kiri memegang kepala bayu dan sebelah kanan mengusap punggung bayu.

"Hey orang bodoh pulang lah kalau kau ingin selamat ini bukan urusanmu." ucap makhluk itu.

Tapi pak ustad tak menghiraukannya dia masih fokus kepada bayu dan Akhh....

"Disini kau rupanya setan terkutuk." suara wanita keluar dari mulut bayu dan dia langsung berdiri sekaligus membuat pak ustad terpelanting kaget.

"Pak tua ambilkan aku segelas air! " perintah bayu kepada pak ustad. Pak ustad dengan sigap langsung mengambilkan segelas air.

"Heee siluman ular jangan macam macam kau denganku. Ilmu mu tidak sebanding denganku." ucap makhluk itu ketakutan.

"Hahaha... kau takut kepada anak ingusan sepertiku? soal ilmu boleh di adu dan kau coba." ucap bayu membalikan ledekan makhluk itu kepada bayu tadi.

"Kau tau kan ini air apa? bersiaplah untuk musnah." ucap bayu di bawah kendali entah siapa lalu menyipratkan air itu ke arah tubuh erlin dan makhluk di dalamnya mengaduh kesakitan.

"Aduhhh sakit..dasar wanita iblis kau lebih kejam dari ibumu Aaaakhhh panas..." tubuh erlin meronta hebat dan setelah kena cipratan terakhir dia melemas. Matanya kembali menutup dan tidak sadarkan diri.

"Pak tua cepat kau ambil jiwa anak ini dan kembalikan ke jasadnya aku akan mengejar makhluk sialan itu."

"Apa makhluk tadi sudah tidak ada? apa dia lenyap?" tanya pak ustad dengan nada bergetar ragu.

"Kenapa? kau takut ha? kau memang tak layak di panggil ustad kau masih takut dengan sesama ciptaan Allah. Belajarlah lagi pak tua! Aku pergi. " ucap bayu setelah itu bayu duduk bersila tangan menyilang si dada dan bruk.. bayu jatuh ke samping. Di sisi lain pak ustad masih tertegun dengan ucapan wanita tadi tapi ia cepat menguasi dirinya dan bersila lalu berdo'a setelah itu tangan pak ustad seperti menarik sesuatu yang sangat berat sampai tubuhnya berkeringat. 5 menit kemudian pak ustad berhenti menarik benda tak kasat mata itu dan perlahan membuka matanya.

Setelah itu pak ustad membangunkan bayu.

"Nak nak udah selesai bangunlah!" ucap pak ustad.

"Aduh pusing sekali apa sudah berhasil? Aduh sakit banget kepalaku." ucap bayu kesakitan memegang kepalanya.

"Alhamdulilah.Sebentar (Tangan pak ustad mengusap kepala bayu) Gimana masih sakit?" tanya pak ustad.

"Udah mendingan pak gimana keadaan erlin apa erlin baik baik saja?" tanya bayu cemas.

"Alhamdulillah atas ijin Allah temen mu bisa selamat dan tubuhnya sudah netral serta jiwanya juga sudah kembali ke raganya." ucap pak ustad sambil membantu bayu berdiri.

"Tapi erlin belum sadar pak?" ucap bayu yang melihat erlin masih memejamkan mata.

"Nanti kalau tenaganya sudah pulih pasti bangun sendiri. Udah ayo keluar!" ucap pak ustad mengajak bayu keluar.

Pak ustad keluar dan memberi tahu bahwa bentar lagi erlin sadar cukup di temani 2 orang saja maka tante melinda dan sinta yang menemani sedangkan yang lain kembali ke ruang tamu.

"Jadi erlin sudah sembuh kan pak?" tanya om ridwan.

"Berdo'alah pak untuk kesembuhan putrimu semoga makhluk itu tidak kembali menyerang dan mengganggu anakmu. 🙏" ucap pak ustad lalu meminum kopinya yang sudah dingin itu.

"Baik pak terima kasih atas jasanya. Harga pengusiran setannya atau ongkosnya berapa ya pak?" tanya om ridwan.

"Tidak usah pak saya sekedar membantu warga desa sini saja. Itu sudah tugas saya. Ohh iya bapak juga harus berterima kasih kepada anak ini. Karena sebenarnya yang mengusir makhluk itu ya anak ini" Ucap pak ustad sambil menyentuh bahu bayu.

"Terima kasih bayu. Lagi lagi kamu menyelamatkan erlin. Kamu layak dapat hadiah." ucap pak ridwan senang.

"I iya om sama sama. Tapi bayu ikhlas kok om."

'Emg tadi gw bantuin apa?' batin bayu.

Kejadian sore itu selesai dan masih meninggalkan tanda tanya besar di benak teman2 bayu. Sebenarnya mereka ingin tahu apa yang terjadi tapi mereka takut bertanya karena mendengar bayu marah saat di kamar erlin sungguh membuat bulu kuduk berdiri.

Singkat cerita senin pagi itu Erlin sudah masuk sekolah tapi bersama papahnya. Lah mau ngapain? Erlin mau pindah sekolah. Atas kehendak ortunya erlin di pindah ke SMK Putra Bangsa dengan alasan lebih dekat dari rumah. Pihak sekolah tidak bisa menyetujui karena dalam bulan ini sekolah akan ada Ujian kenaikan kelas(UKK) jadi pihak sekolah akan menyetujui kepindahan erlin setelah UKK selesai. Pak ridwan sempat ngotot tapi erlin berkata kalau dia ingin ujian terakhir kalinya di SMA Tunas Muda saja.

Suasana di kantin siang itu.

"Lin kenapa pindah?" Tanya joni.

"Iya kenapa harus pindah setelah kejadian itu?" tanya rahma.

"Papah yang mau aku pindah ya udah aku nurut aja daripada debat. Sebenernya udah nyaman di sini bareng kalian." Ucap erlin.

"Gimana kalau kita ikut pindah aja." Usul arum.

"Enak aja lu ngomong rum. Rumah gw jauh kalo pindah sekolah." ucap rahma.

"Ya elah jauh juga gpp kali kan bisa ketemu bagas tiap hari bisa minta antar jemput." usul arum.

"Iya juga sih. Tapi enggak ahh nanti ngerepotin."

"Pindah aja kalian berdua. Gw akan tetap stay disini sampai lulus." Ucap joni sewot.

"Iya lah lu di sini kan incaran lu si adek kelas belum dapet. 🤣🤣" Ledek rahma.

"Hahaha.. " tawa erlin dan arum.

"Sialan. Tapi bener juga sih. Tenang habis ujian pasti dapet kok." ucap joni dengan PD nya.

"Alah dulu lu juga yakin banget bisa dapetin arum tapi kenyataanya apa? Arum jadian sama tomi lu kalah cepat terus galau nggak jelas wkwk..." ucap rahma terus mengejek joni.

"Ehh kok bawa bawa gw sih" ucap arum tak terima.

"Terus terusin aja mojok in gw." Ucap joni sebel.

"Terus jangan jangan lu masuk sini niatnya mau cari cewek kan. Tapi gak dapet dapet kan jon🤣😂" kini giliran erlin yang menimpali.

"Gw balik ahh pada resek semua." Ucap joni berdiri berniat balik ke kelas.

"Whet... santai lah jangan ngambek kayak cewek gitu. Udah pesan apaan sono sesuka lo gw nitip roti bakar 2 ya." ucap rahma membujuk joni yang ngambek dengan mentraktirnya.

"Beneran nih. Oke siap gw pesenin." Ucap joni sumringah nggak jadi ngambek.