webnovel

iii. [Bagian 01]

Hmmphh

Aroma ini? Kenapa begitu sangat lembut?. Dimana aku sebenarnya? Tidak mungkin di kamar orang tua ku ataupun kamar kakak ku. Ini sungguh berbanding terbalik sekali.

Kalaupun aku berada di tempat yang baik pun, aku belum pernah mencium tempat itu, dan aromanya pun aku tidak tau. Lalu? Dimana aku?.

---------

"Eh bocil, kasih aja sih. Ngalah sama yang tua dikit kenapa si?!" Sahut lelaki itu lantang dengan wajah sombongnya.

"Ngaku juga lu hyung kalo udah tua, ha ha ha.!!" Jawab laki-laki satunya dengan tangan yang masih memegang mangkuk karakter qoukka itu.

"Gak gitu bocil, lu gak tau apa yang namanya strategi?" Jawabnya dengan sombong kembali.

"Strategi apaan, lu aja lagi berusaha bujuk gue biar gue kasih ini kan..yeu!!" Balasnya sambil menunjukkan mangkuk yang berisikan tteobokki itu.

"Nah cakep, itu tau. Namanya 'S-T-R-A-T-E-G-I'." Ucapnya bangga.

"Heleh, percuma. Gak akan gue kasih juga ke elo, wleee!!" Tantangnya lalu berlari berusaha untuk menyembunyikan mangkuk itu.

-------

"Sudah berapa lama aku tidur?" Gumamku dalam hati.

Aku bersumpah, pasti aku sedang tidak baik-baik saja sekarang. Aku tidak bisa hanya sekedar bangun dan duduk. Rasanya berat, seperti aku sedang tertindih oleh sesuatu. Apa itu makhluk? Tapi makhluk seperti apa yang mau menindih orang aneh seperti ku?.

Ke kanan, ke kiri, Tetap saja rasa itu sama 'S-U-S-A-H', masa iya aku harus komat kamit dulu biar bisa bangun?. Nanti ibu atau ayah yang masuk ngeliat gue kayak gitu,di kata gue temenan sama dukun lagi, Hihh ngeri.

Dengan sekuat tenaga gue yang tersisa, gue berusaha untuk bangkit. Cie ilah bangkit😌, cakep amat bahasanya. Gue coba untuk bergerak ke arah pinggir kasur, biar gue bisa bangun dengan mudah.

Dalam hitungan 1, 2, 3.....

"Hahh..hahh... akhirnya bangun juga gue, tapi ngapa engap gini kek orang abis lari aja."

Dan seketika perut gue mules,

"Aduduh. Gini amat, baru jam berapa udah mules. Kan biasanya gak gini?, Tapi bentar..kok ini agak nonjol sih? Apaan nih, kok gede."

Gue ngelus perut gue tanpa ngelirik sedikit pun ke arahnya. Sedikit ditusuk-tusuk lembut memastikan benda ini aman. Dan pada akhirnya di liat juga.

"Astaghfirullah, ini kenapa melendung...." Gue terlanjur kaget dan hampir ke pentok kepala kasur. Sontak di otak gue di penuhi dengan berbagai pertanyaan.

"Kapan terakhir gue makan banyak?", "Apa yang terjadi sama tubuh gue?", "Gue makan apa sampai perut gue melendung parah kayak gini?", "Terus, masa iya saking banyak nya dosa. Sampai bingung mau taruh dimana dan berakhir di perut gue?!".

"Dan satu hal lagi? GUE DI KAMAR SIAPA WOI?!". gak tau lagi gue beneran teriak sekeras itu?, Btw nanti ibu gue ngomel kagak ya?. Dan akhirnya gue cuman nyengir kuda aja😃.

Kamar yang baru kulihat, dengan desaign minimalis, perpaduan warna agak gelap, abu-abu dan putih pucat memberikan kesan nyaman dan mewah.

Kasur yang berukuran size besar, cukup untuk menampung 2 orang, mungkin bisa menyelipkan bayi di tengahnya. Lemari besar yang dipenuhi dengan kaca hampir secara keseluruhannya.

Jendela besar yang berhasil menangkap sinar matahari masuk kedalamnya pun, memberikan kesan tersendiri, sehingga bisa menempatkan dirinya dengan baik.

Satu lagi, ada sebuah bingkai di meja kecil samping kasur ini, namun jaraknya agak sedikit jauh dari ku. Dia berdiri tegak di kanan ranjang ini.

Aku tertuju pada sosok yang ada di dalam bingkai tersebut, seperti tak asing. Pria dan wanita itu, disana wanita itu adalah aku, memakai kebaya muslim dan sosok pria itu memakai koko putih dan peci hitam di kepalanya.

Kesan yang romantis menurutku, tapi..aku sudah menikah? Sejak kapan?. Bukannya terakhir aku masih berpacaran dengan Jaehyuk?.

Aku ingin sekali melihat dengan jelas sosok pria itu, namun terkadang perutku tidak bisa menyesuaikan dengan diriku. Dia bisa saja tiba-tiba mules dan sakit.

PRANGGG.....

Aku terlonjak kaget dan berulang kali mengucapkan kata istigfar itu. "Siapapun yang menjatuhkan barang, aku akan marahi. Dia tidak tau apa yang aku rasakan sekarang!!" Amarahku seketika ingin sekali membuncah keluar dan memaki orang itu.

------

Aku menangkap 2 makhluk yang ku tandai sebagai perusak hari ku, sudah buruk malah di perparah. Dasar gila!!!

"YAKK!!!. KALIAN INI BISA GAK DIEM, GAK USAH LARI-LARIAN DIRUMAH ORANG. LU KALAU MAU LARI-LARIAN, DI LAPANGAN AJA SANA, SEKALIAN OLAHRAGA. BIAR TUH LEMAK GAK NUMPUK, GUE UDAH CAPEK YA, JANGAN NAMBAHIN BEBAN GUE. KALAU BERULAH LAGI SIAP-SIAP PANCI MELAYANG YA!!" Akhirnya keluar juga, agak lega sebenarnya. Tapi pegal juga berdiri lama-lama, akhirnya gue mutusin buat duduk. Kebetulan di dapur ada meja makan, gue bisa duduk di kursinya.

2 makhluk yang gue tandai tadi, mendekat perlahan ke gue. Malah sok-sokan masang muka melas biar dikasihani, tapi sayangnya itu gak mempan untuk gue sekarang. Mau dia secakep apapun orang itu.

"Sayang udah ya, jangan marah-marah. Nanti dedeknya kaget lagi di dalem ngedenger mamahnya ngamuk.. yah maafin aku!" Ucap salah satu laki-laki itu sambil ngelus perut gue yang buncit.

•••••••••••••••••

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

Chnswifescreators' thoughts