webnovel

CHAPTER 46

satu Minggu pun berlalu. semenjak kejadian dirumah James itu membuat Kevan tidak pernah menginjakkan lagi ke gedung perusahaan Geralt Company apalagi berkomunikasi dengan keluarga istrinya itu.

Kevan hanya fokus pada kesembuhan Aaron yang semakin membaik, terlebih lagi hari ini Aaron sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah.

tampak Kevan diruangan pribadi rumah sakitnya, sedang berbincang dengan seseorang ditelpon.

" pokoknya besok aku harus berangkat. segera urus semua keperluan ku !"

ucapnya, lalu dengan kasar melempar ponselnya ke atas meja kerjanya.

tiba-tiba Claire masuk kedalam ruang kerja seraya menggendong Aaron dalam pelukannya.

tadinya Kevan hendak marah melihat tingkah Claire yang tidak sopan masuk tanpa permisi dulu dalam ruangannya. namun ketika melihat Aaron, hatinya luluh seketika.

" hi, Daddy. sekarang Aaron sudah boleh pulang."

ucap Claire sambil menirukan suara anak kecil seolah-olah Aaron yang bicara.

Kevan langsung merebut Aaron dari Claire. sekarang Aaron nampak tidak takut lagi pada dirinya. anak itu terlihat senang berada dalam gendongan daddy nya. ya, mungkin karena akhir-akhir ini Kevan sering tidur dirumah sakit menemaninya sehingga sudah familiar bagi Aaron.

" besok memangnya kau mau pergi kemana ?"

tanya Claire.

Kevan yang sedang asik berceloteh dengan anaknya itu langsung melirik sinis pada Claire.

" kau menguping pembicaraanku ?"

ucap Kevan dingin.

" tidak sengaja sih."

jawabnya enteng.

" besok aku akan menjemput istri ku. Aaron sudah dinyatakan sehat. jadi tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi."

mendengar pernyataan itu membuat Claire terlihat tidak menyukainya. wajahnya langsung ditekuk dan cemberut.

" Kenapa ? "

tanya Kevan menyadari perubahan sikap Claire.

" kau kenapa tidak menceraikannya saja. aku ingin kita bersama lagi. sekarang kita punya Aaron, dia butuh kamu, Kev."

mendengar itu membuat Kevan geram. ia langsung mencengkram kedua pipi Claire dengan satu tangannya karena tangan satunya masih menggendong Aaron.

" apa kau bilang ? aku sudah katakan berulang kali bahwa aku mencintai Freya. dan aku juga menyayangi Aaron. jadi jangan mimpi kalo kamu bisa menyingkirkan posisi istriku."

ucap Kevan seraya menatap tajam.

Claire langsung menepis tangan Kevan dari wajahnya.

" Oke, kalo itu mau mu. tapi aku akan membawa Aaron pergi jauh darimu."

balas Claire mengancam seraya merebut paksa Aaron dari rengkuhan Kevan.

" Kau-- kurang ajar."

Kevan mengepalkan tangannya geram.

" ya, kau harus memilih. pilih istrimu itu, atau Aaron dan menikah denganku."

ucap Claire menyeringai seraya beranjak pergi dari ruangan itu membawa Aaron dalam gendongannya.

" Tunggu !! "

sergah Kevan dan membuat Claire menghentikan langkahnya.

" aku akan memberikan apapun, asal bukan Aaron dan Freya. aku tau kau hanya mengincar hartaku saja bukan ?"

kata Kevan sinis.

mendengar itu Claire menyunggingkan senyuman liciknya.

" benarkah kau akan memberikan apapun itu, Kevan sayang ?"

" apa yang kau mau ?"

tanya Kevan seraya menyempitkan kedua matanya.

" tidak banyak. hanya separuh dari semua harta dan aset yang kau miliki."

Kevan terbelalak mendengar keserakahan dari wanita iblis itu.

" kau gila, Claire. demi harta kau menjual anakmu sendiri."

" aku tidak menjualnya. kau yang memintanya bukan ?"

teriak Claire emosi, dan membuat Aaron yang tadinya tenang jadi menangis kaget dipangkuan ibunya.

" hey, kau membuat Aaron jadi ketakutan dengan teriakan mu itu."

bentak Kevan.

ia lalu menelpon ruang suster via interkom agar segera datang ke ruangannya.

tak lama kemudian suster pun datang.

" suster, tolong bawa Aaron keluar dulu. sepertinya dia lapar dan buatkan susu untuknya."

ucap Kevan.

suster itu pun hanya mengangguk, lalu mengambil Aaron dari gendongan Claire yang diam tak bergeming dari tempatnya dia berdiri.

" oke, akan ku berikan separuh kekayaan ku padamu, Claire. dengan syarat hak asuh Aaron jatuh ke tanganku dan kau pergilah sejauh mungkin dari sini. jangan pernah datang lagi untuk alasan apapun. "

Claire tampak tersenyum puas mendengar kalimat itu dari mulut Kevan. memang itulah tujuan Claire selama ini. setelah tau bahwa Kevan adalah pewaris tunggal dari semua kekayaan Tuan O'NEIL, yang sudah meninggal di New York setahun lalu karena dibunuh seseorang yang diduga saingan bisnisnya.

Rencana awal memang Claire ingin Kevan menikahinya dengan memperalat Aaron sebagai senjatanya. namun Kevan bersikukuh tidak ingin menikahi Claire karena ia kini sangat mencintai Freya yang telah menjadi istrinya.

" biar pengacaraku yang mengurus semuanya. nanti kau tinggal tanda tangan saja surat perjanjian dan berkas yang lainnya."

" oke. deal."

ucap Claire tersenyum puas. lalu ia pun beranjak pergi dari ruangan Kevan.

Kevan tak menjawab apapun. ia hanya mengamati punggung Claire dari belakang yang mulai menjauh itu.

" yang benar saja. dia pikir dia itu siapa berani mengaturku."

gumam Kevan dalam hati seraya tersenyum miring.

kini Kevan tampak Frustasi diruangan kerjanya. lalu ia meraih ponselnya lagi diatas meja untuk menghubungi seseorang.

" tolong cepat buatkan berkas untuk hak asuh anakku Aaron secara mutlak, dan segera ditandatangani oleh wanita itu. setelah itu kau beri dia kompensasi sepuluh persen dari seluruh kekayaanku. bila ia tidak mau, singkirkan wanita itu selamanya. enak saja dia ingin menikmati separuh kekayaan peninggalan ayahku."

" baik, tuan. segera saya urus."

Kevan langsung menaruh kembali ponselnya dimeja. lalu menyandarkan punggungnya dikursi, memejamkan matanya beberapa saat, lalu memijat-mijat dahinya. ia mulai lelah dengan semuanya. dan ingin segera menyelesaikan semuanya.

" Tunggu aku, Freya istriku. besok aku akan menjemput mu pulang."

lirihnya.

.

.

.

terimakasih sudah membacanya sampai chapter ini. jangan lupa tombol like nya ya 😉