1 Tidak Diharapkan

Prang

"Akhh," teriak seorang gadis kecil.

"maafkan Feli ma, Feli... tidak sengaja" sambung gadis kecil itu ketakutan.

"tidak sengaja, dasar anak pembawa sial" marahnya sambil menjambak rambut anaknya.

"hiks...Oma... tolong Feli" gadis itu mulai menangis, takut akan apa yang dilakukan ibunya padanya.

"aku sudah muak melihatmu, jika bukan karena orang yang kau panggil oma itu, aku sudah lama membuangmu" ucap orang itu lalu mendorong gadis itu hingga membentur meja.

"apa yang kau lakukan!" jerit seseorang, lalu berlari menuju ke arah gadis yang sedang menangis memengangi kepalanya.

"maafkan Oma Felicia" tidak sanggup berucap saat melihat keadaan cucunya.

"kebetulan mama datang, mama bisa ambil cucu kesayangan mama, aku tidak mau lagi mengurus anak pembawa sial itu" setelah berkata seperti itu ia keluar dari rumah.

"Felicia, oma di sini, kita pergi yah" ucap oma pada gadis kecil bernama Felicia.

"hiks.. tapi kalau Feli pergi hiks.. nanti mama sendiri di rumah" Kata Felicia.

"Feli ikut Oma ya, nanti Oma akan membelikan Feli banyak mainan" ucap Oma lembut sambil mengusap puncak rambut cucunya.

"Feli takut sama mama, mama suka pukul Feli, kasih menangis Feli, tapi Feli sayang mama" kata Felicia lirih dengan berderai air mata.

"dulu saat Feli masih sekolah, Bu guru bilang kita harus sayang mama dan papa. Tapi Feli cuma punya mama, jadi Feli harus sayang sama mama." Sambungnya membuat sang Oma ingin menangis.

"tadi mama Feli pergi dan meminta Oma membawa Feli pulang bersama Oma. Feli boleh pulang jika mama Feli juga sudah pulang" kata Oma membujuk Felicia.

"Feli mau ikut Oma, Feli tidak mau sendiri" Kata Felicia semangat.

Setelah berhasil membujuk Felicia, Oma membawa Felicia ke rumah sakit terlebih dahulu untuk memeriksa gadis kecil itu.

*****

Tok

Tok

Tok

"permisi nona, makan malam sudah siap" ucap seorang pelayan di balik pintu menyadarkan Felicia dari lamunannya.

"sebentar lagi aku turun" ucap Felicia dan pelayan tersebut pergi.

Aku merindukanmu walau kau tidak demikian. Aku akan selalu menyayangimu walau kau membuang ku. Felicia menyayangi mama.

"hai oma" ucap Felicia lalu duduk di depan sang oma.

"besok kamu harus sekolah, Oma tidak menerima tawaran, penolakan maupun alasan" kata Oma tegas.

"yah, tapi Feli belum menyiapkan apapun," ucap Felicia mengerucutkan bibirnya.

"bagaimana kalau lusa" sambung Felicia dengan semangat.

"Oma tidak membuka jasa tawar-menawar. jadi, apapun alasan kamu Oma anggap angin lalu. Kamu tidak perlu menyiapkannya, karena semua sudah ada di kamarmu." ucap Oma.

"baiklah, kali ini Feli mengalah" kata Felicia sambil mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"sekarang kamu tidur, nanti terlambat ke sekolah" setelah berkata seperti itu Oma pergi.

"padahal belajar di rumah dengan sekolah kan sama saja, sama-sama belajar. Bedanya hanya suasana dan tempatnya" kata Felicia.

avataravatar