webnovel

Wanita Tercantik / Gairah

Hari biasa yang ramai di kantor. Dodi yang sudah rapih dan bersiap untuk kerja berjalan sambil bercanda dengan teman nya. Senyum tipis manis Dodi menarik perhatian para wanita yang ada di Kantor. Selagi berjalan Dodi menatap kedepan dan seketika terdiam ketika didepannya ada seorang wanita cantik yang merupakan karyawan baru di kantor tersebut. "Wow, siapa itu bro?" tanya Dodi kepada teman-teman nya yang juga melihat gadis cantik itu. "Gatau bro, kayanya karyawan baru, baru liat gue" timpal salah seorang teman nya. Dodi yang sedikit melamun seolah melihat bidadari turun dari langit. Perasaan decak kagum dan jantung yang berdebar seperti orang yang baru jatuh cinta pada pandangan pertama. Hal yang jarang dia rasakan semenjak dia pertama bekerja ditempatnya sekarang.

Kesibukan jam kerja dimulai, sambil bekerja didepan Komputer Dodi terus membayangkan sosok wanita cantik yang tadi dia lihat. Sesekali dia tersenyum sendiri, hal yang jarang terjadi kepada Dodi. Mungkin saat ini dia sedang jatuh cinta, apalagi sosok yang membuatnya kasmaran itu tepat satu kantor dengannya. Seolah ada sedikit harapan.

Hari-hari nya ditempat kerja nya pun serasa lebih berwarna. Semangatnya dalam melakukan setiap pekerjaan menjadi berlipat dan tak pernah merasa terbebani mengerjakan sesuatu. Sebelumnya pun Dodi memang dikenal sebagai karyawan yang lebih disiplin daripada karyawan lainnya, dia hampir tidak pernah mendapat teguran apalagi peringatan dari atasannya.

Selain dikenal baik oleh rekan sekantornya, Dia pun berteman dengan banyak orang dari karyawan yang berposisi dibawahnya seperti 'office boy', satpam atau pun orang-orang diluar pekerjaanya seperti pedagang kantin atau yang lainnya. Dodi tidak pernah membedakan siapa pun orang yang ia kenal dan lawan bicaranya.

Keramahannya juga yang membuat dia digandrungi banyak wanita ditempat kerjanya.

Jam makan siang di kantor Dodi, karyawan tumpah ruah di kantin. Dodi sedang satu meja dengan atasannya, yaitu Irwan. Irwan yang juga berasal satu daerah dengan Dodi, mereka juga menempati tempat tinggal yang sama, fasilitas dari perusahaan tempat mereka bekerja. Sebenarnya perusahaan tempat kerja mereka memberi fasilitas masing-masing untuk setiap karyawan yang ditempatkan diluar kota mungkin karena alesan lainnya, seperti meringankan biaya atau pun agar mereka tidak ingin merasa jenuh atau mungkin hal lainnya jadi mereka memilih untuk tinggal bersama. Logis, karena mereka berasal dari pekerjaan dan daerah yang sama.

Ditengah wktu makan mereka, Irwan bertanya pada Dodi, "lu uda tau karyawan baru yang bikin heboh?". "yang mana pak, yang cewe itu ya?", timpal Dodi. Atasannya pun mengkerutkan mata sembari ucap canda, "loh ko tau gue mau ngomongin cewe, karyawan baru kan ga cuman cewe, jangan-jangan loh juga naksir yaa?", ucap atasannya yang sedikit membuatnya malu, diikuti ejekan teman-teman nya yang sedang satu meja saat itu. "Cie-cie diem diem so cuek ngeceng juga yaa, hahaha", canda teman-temannya. "Eh maksdnya kan", balas Dodi, kemudian diam sejenak, lalu melanjutkan ucapannya "ya emang yang bikin heboh cuman cewe baru yang tinggi, rambut panjang itu kan, semua orang juga tau lah". Belanya.

Teman-temannya pun tersenyum tampak senang, melihat hal yang jarang terjadi melihat Dodi gugup saat sedang bergunjing soal wanita.

Topik singkat yang diawali dari Irwan, sontak menjadi 'bahan' bercanda dan ledekan kepada Dodi sepanjang mereka menghabiskan jam istirahat kerja mereka.

Karyawan baru yang bernama Sarah itu benar-benar membuat satu kantor heboh dan menjadi bahan perbincangan terutama laki-laki, tak terkecuali Dodi, pria yang dikenal kalem dan cuek terhadap wanita, bisa 'meleleh' melihat Sarah.

Sarah, wanita membuat Dodi 'berbunga' dan merasakan gairah cinta yang mungkin belum pernah dia rasakan. Memberi semangat pada setiap apa yang dia kerjakan.

Kulit coklat namun berbinar, tinggi semampai, rambut panjang, sorot mata indah dengan bulu mata lentik, Sarah benar-benar 'menghipnotis' Dodi hanya dengan paras ayu nya.

Hal yang sangat penting namun dikesampingkan dan 'dibutakan' oleh cinta. Dodi tidak tau latar belakang sarah, singkatnya, apakah Sarah sudah berpasangan apa belum ?. Hal yang Dodi nyaris khilaf dan lupakan, karena terlanjur terkagum berlebih dahulu pada Sarah. Apakah Dodi tidak takut menyesal begitu jatuh cinta pada Sarah ?.