webnovel

ikhlaskan yang sudah pergi

bercerita tentang seorang gadis bernama mayra glevanca. dia memiliki seorang teman laki-laki namanya Felix crishtian glevano. dia sering dipanggil Vano. Mayra dan Vano saling suka dalam diam. vano memiliki kemampuan yang dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain. saat tidak sengaja bersentuhan dengan tangan Mayra, vano bisa merasakan bahwa Mayra juga memiliki hal yang sama namun dia belum menyadarinya. vano juga memiliki seorang sahabat bernama Dilla. Namun Dilla telah meninggal dikarenakan sebuah tragedi yg menimpa dirinya dan Vano. sampai akhirnya Vano ikut meninggal namun mereka tidak bisa kembali ke alam mereka karena masih ada yang belum mengikhlaskan kepergian mereka.

Sitisarah_Sarah · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

Bab 1

Penglihatan Mayra

Bagian 1

Pov: Mayra

"Dimana ini kenapa dimana-mana gelap,.....siapa itu?" Ucap gadis kecil itu ketakutan.

Dimana-mana hanya ada kegelapan. Tidak ada setitik pun cahaya, gadis itu terus berlari namun semuanya sia-sia. Tiba-tiba sekelebat bayang putih semakin mendekat ke arahnya, Dan muncul wajah menyeramkan penuh dengan darah dihadapannya. Gadis kecil itu terbangun. Mayra selalu memimpikan hal-hal yang sama di tempat yang gelap dan dihantui oleh makhluk menyeramkan yang ada di dalam mimpinya itu, tidak pernah tahu apa yang menyebabkan dia selalu memimpikan itu. Sekali ia pernah bercerita kepada kakeknya. Kakeknya hanya menjawab mungkin itu hanya bunga tidur atau mungkin sesuatu yang baru akan terjadi kepadamu.  Bahkan jawaban itu tidak memberikan titik terang padanya.

-

-

-

-

-

9 tahun kemudian

Mayra telah berusia 19 tahun. Namun dia masih sering memimpikan hal yang sama. Terkadang Mayra hampir frustasi karena mimpi yang dia alami. Namun dia berfikir kalau dia terus memikirkan hal itu mungkin saat itu dia tidak akan hidup.

-

-

-

Hari ini Mayra akan pindah dari Bandung ke Jakarta. Mayra akan bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta .  Sebenarnya Mayra tidak asing dengan Jakarta karena dia sudah sering bolak balik Jakarta-Bandung. Jadi dia tau banyak mengenai Jakarta bahkan gang-gang kecil di Jakarta. Perjalanan dari Bandung ke Jakarta cukup jauh jadi Mayra berusaha untuk tidak tidur atau dia akan bermimpi lagi.  Setelah perjalanan yang sangat panjang Mayra sampai di kota Jakarta. Lalu Mayra menyusuri sebuah perumahan dengan mobil travel sampai akhirnya dia sampai di rumahnya Yang ada di perumahan itu. Setelah itu Mayra beristirahat.

"Non mau dibikin teh?"

"Eeeh...astagfirullah kaget saya, mohon maaf ibu siapa ya?"

" Saya bi Ima non, saya pembantu baru di rumah ini, tadi ibunya non Mayra menelpon saya dan bilang kalau non Mayra bakalan sampai duluan kesini non."

"ooh bi Ima, salam kenal ya bi. Oiyah ngak usah repot-repot bi hehehehe"

Lalu bi Ima pun pergi meninggalkan Mayra menuju dapur. Lalu Mayra terbangun dari istirahatnya dan keluar rumah sambil menikmati udara segar kota Jakarta.  Saat sedang asik melihat tanaman Mayra bertemu dengan seorang kakek yang lewat dihalaman rumahnya dan tersenyum padanya, lalu Mayra membalas senyuman kakek itu dan menyapanya.

" Hai kek.... Kakek darimana mau kemana kek?"

"Kakek mau pulang cu..rumah kakek disana" ucap kakek sambil menunjuk kearah kanan.

"ooh begitu kek, mau mayrah antar?"

"Ngk perlu cu jangan repot-repot"

"Heheheehe baik kek, hati-hati kek"

Lalu kakek itu pergi, kemudian pandangan Mayra teralihkan oleh tetangganya yang melihatnya dengan keheranan, Namun mayra tidak menghiraukannya. Setelah waktu menunjukkan pukul 5 sore Mayra masuk untuk mandi,saat Mayrabakan menuju ke kamarnya bi Ima memanggilnya

" Non..."

"Iya bi...ada apa?"

" Tadi didepan, Non berbicara dengan siapa?"

"Hahaha bibi ini aneh, saya berbicara dengan orang bi masa berbicara sendiri. Tadi Mayra ketemu kakek-kakek yang mau pulang bi"

"Kakek-kakek non?"

"Iya bi" jawabku keheranan

"Boleh bibi tau ciri-cirinya?"

"Saya bingung deh bi, tapi ciri-ciri kakek itu yah sekitar usia 69-70 lah tingginya seperti saya sedikit berjanggut dan matanya sipit bi. Memang adapa sih bi sebenarnay?"

" Gini non tadi bibi sempat mengintip non di jendela tapi yang bibi liat Non Mayra ngomong sendiri"

"Hah ngak mungkin bi tadi saya ngobrol sama kakek-kakek bi!"

" Dan yang saya tau non di komplek ini pernah ada kakek-kakek yang meninggal dua hari yang lalu"

Mendengar perkataan bi Imah Mayra tersentak dan terkejut bukan kepalang. Lalu bibi meninggalkannya. Lalu Mayra masuk kedalam kamarnya dan duduk terdiam diatas kasurnya