webnovel

IDOL!

Bagaimana perasaanmu jika mantanmu mengajak kembali? terlebih dia adalah seorang IDOL... Apakah kau akan menerimanya? atau justru menolaknya? Mari kita saksikan perjalanan kisah cinta Min Yoona dengan seorang IDOL ternama Park Jimin

Paperon123 · Celebrities
Not enough ratings
37 Chs

Serendipity

"I've tried to find somebody new

Baby, they ain't got a clue

Can't love me like you"

- Little Mix - Love me like You -

☜☆☞

dua hari berlalu telah dilalui Yoona dengan sibuk bekerja dan ia baru mendapatkan kabar bahwa Jimin akan kembali ke korea yang itu berarti hari ini dia akan datang. Yoona tidak mengerti dengan tindakan Jimin yang selalu memberinya kabar entah itu jadwal kerjanya atau hal-hal remeh disekitarnya. bahkan ia sekarang tahu bahwa Jimin sudah berada dipesawat untuk kembali ke Korea.

Yoona yang sedang menatap catatan medis pasien kembali tersenyum saat ia mengingat lelucon yang baru dipikirnya. jika ia paparazi maka ia akan naik jabatan lebih cepat karena mendapat informasi penting sekelas BTS, bahkan Bora yang menjadi sepupu Seokjin tidak tahu bahwa kakaknya akan pulang hari ini, hebat bukan?.

ia kembali melihat jam di dinding kantornya waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam dan waktunya ia pulang. Yoona pun segera membereskan mejanya ketika sebuah kentukan pintu menghentikan kegiatannya dan menoleh. ia terkejut saat mendapati Profesor Lee berada di ambang pintu menemuinya.

"oh Profesor ada apa??" Yoona menghampiri profersornya.

"ah maaf menganggumu Yoona apa kau sibuk malam ini?"

Yoona menggeleng, "tidak profesor"

"ibu ingin bertemu denganmu katanya ia rindu dan juga istriku juga penasaran denganmu" ucap Profesor Lee dengan senyumnya.

Yoona tertawa dan mengangguk, "baiklah profesor aku akan kesana"

"kalau begitu ayo kita kesana bersama lebih menghemat waktu" ajak profesor Lee.

mereka berduapun berangkat menuju apartemen profesor Lee.

☜☆☞

Jimin menyeret kopernya masuk kedalam lift dan mulai melepas kacamata hitamnya. ia melihat jam tangannya yang menunjukkan waktu 9 malam. ia merasa lelah entah kenapa ia lebih memilih pulang ke apartemennya dari pada beristirahat di dorm. denting suara lift berbunyi bersamaan dengan terbukanya pintu lift, Jimin kembali menyeret kopernya berjalan menuju unitnya.

ketika ia hendak membuka pintu apartemennya ia mendengar suara yang sangat familiar dan suara itu membuatnya sangat rindu dengan cepat ia menoleh kearah samping dan mendapati Yoona keluar dari apartemen nenek Lee. Yoona tidak melihat sosok Jimin disampingnya karena ia sibuk berbincang dengan profesor Lee sebelum pamit pulang.

dengan cepat Jimin masuk kedalam apartemennya dan menunggu Yoona lewat dipintunya.

"kalau begitu saya pamit pulang profesor" Yoona berpamitan dengan profesor Lee, nenek serta istrinya kemudian ia berjalan menuju lift sambil memasang syal hitamnya. namun sebuah tangan menyambar pergelangan tangan Yoona dan menariknya masuk kedalam.

"kyaaaa!!"

Yoona menutup matanya dengan takut, ia tidak berani membuka matanya namun ia merasa kalau sekarang ini posisinya terpojok karena punggungnya menempel pada sesuatu entah itu dinding atau semacamnya. jantungnya tidak berhenti berdetak dengan sangat cepat kala pikiran-pikiran buruk melintas dibenaknya. Namun suara lembut yang memanggil namanya menyadarkannya, dengan perlahan Yoona membuka matanya dan melihat sosok Jimin didepannya dengan senyum lebarnya.

saat baru menyadari apa yang terjadi Yoona melebarkan matanya dan mulai memukul dada bidang Jimin dengan kesal, "dasar bodoh!!! kau hampir membuatku mati karena serangan jantung!!! apa yang kau pikirkan!!?"

Yoona terus memukul Jimin hingga membuat Jimin sedikit kesakitan. ia memegang kedua tangan Yoona menghentikannya dari kegiatan memukul dirinya sebelum ia kembali cidera untuk kedua kalinya. tanpa disangka tenaga Yoona sangat besar mungkin karena ia sedang kesal.

"baiklah baiklah aku minta maaf sudah mengejutkanmu" ucap Jimin dengan nada menyesal.

Yoona kembali menatap Jimin sebentar sebelum ia menghembuskan nafasnya perlahan, "kau sudah kembali rupanya kalau begitu beristirahatlah kau pasti lelah. aku akan pulang" ucap Yoona dan mulai membalikkan badannya kedepan pintu.

namun tubuhnya menegang seketika saat Jimin mulai memeluknya dari belakang. jantungnya kembali berdetak dengan cepat sebuah perasaan aneh menyerangnya dan ia merasakan geli di perutnya saat ia mendengar suara Jimin didekat telinganya.

"aku merindukanmu"

kata-kata itu membuat pipi Yoona menghangat dan kembali memunculkan rona merah. dengan gerakan lambat Yoona membalikan tubuhnya menghadap Jimin dan mulai menatapnya, "lalu?"

"kau tidak merindukanku?"

"aku ada ini" Yoona menunjuk syal hitam yang melingkari lehernya. Jimin yang menatapnya hanya tersenyum.

"sepertinya syal milikmu tidak berpengaruh untukku"

Yoona mengangkat kedua alisnya, bertanya "kenapa?"

"sepertinya aku jadi lebih serakah jika melihatmu secara langsung"

Yoona hanya tersenyum, "kau sudah makan malam?"

Jimin menggeleng, "belum dan aku lapar sekali, juga sangat lelah"

"aku sudah makan malam tapi aku akan memasakkan mu jika kau belum makan" tawar Yoona dengan senyumnya.

Jimin mengangguk dengan semangat, "kalau begitu aku akan mandi dulu" kemudian ia berlari masuk kedalam kamarnya dengan semangat.

Yoona hanya tertawa melihat tingkah laku Jimin. ia melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah kemudian ia melepas syalnya dan menaruhnya di sandaran sofa diruang tengah. Yoona memeriksa bahan yang ada di kulkas dan mencoba berpikir akan memasakan Jimin apa.

karena tidak banyak bahan yang dimasak dan ia hanya menemukan telur serta daging giling akhirnya Yoona memutuskan memasak spahgetti meatball. Yoona sudah hampir selesai memasak saat ia mendengar suara pintu terbuka, ia tidak perlu membalikan badannya karena ia sudah merasa Jimin berada dibelakangnya.

"apa ada yang bisa kubantu?"

Yoona hanya menggeleng kecil sambil mengaduk masakannya agar tercampur, "tidak perlu. duduklah sebentar lagi selesai"

Jimin pun duduk di kursi dekat meja pantrynya mengamati Yoona memasak sambil menunggu. sebuah senyum tercetak jelas di wajah Jimin, tidak sia-sia ia memilih pulang ke apartemennya daripada di dorm dan bertemu dengan Yoona bahkan bisa melihatnya memasakan makanan untuk dirinya. Jimin merasa sangat bersyukur sekali, selagi keberuntungannya masih berpihak padanya ia sedang berpikir untuk menghabiskan waktu lebih lama bersama Yoona dan sedang merencanakan sesuatu dipikirannya.

Yoona menghampirinya dengan sepiring spahgetti dan acar di depan Jimin kemudian ia menuangkan segelas air kedalam gelas dan menaruhnya disamping piring Jimin. Yoona duduk diseberang Jimin menatapnya dengan tatapan bertanya saat Jimin mulai memakan masakannya.

Jimin mengangguk dan tersenyum ditengah kunyahannya, "ini enak sekali"

Yoona hanya tersenyum dan kembali merona, ia senang Jimin menyukai masakannya dan terus menatap Jimin yang sedang makan. menikmati pemandangan indah dan seksi dari wajah Jimin yang mempesona.

Jimin yang melihat Yoona menatapnya kembali tersenyum, "Yoona kau mau menonton film denganku?"

Yoona mengerjapkan matanya, "film?"

"ada film yang ingin kutonton disini"

"tentu. lagi pula besok adalah hari liburku" jawab Yoona tanpa ragu sedikitpun

Jimin kembali tersenyum lebar mendengar persetujuan Yoona, "kalau begitu aku akan selesaikan makanku"

☜☆☞

saat ini Yoona dan Jimin sedang duduk berdampingan di sofa ruang tengah. mereka menikmati film yang sedang ditayangkan. ditengah-tengah film Jimin merasakan sesuatu di bahunya dan mendapati Yoona tertidur dengan bersadar pada bahunya. Jimin baru menyadari bahwa ini sudah tengah malam, ia tersenyum hangat menatap Yoona yang tertidur pulas kemudian ia mencium kening Yoona dengan sayang dan mulai menggendongnya gaya bridal style menuju ke kamarnya. menaruh Yoona disana dan menyelimutinya, Jimin duduk ditepi ranjang tangannya mengelus rambutnya Yoona dengan pelan dan kembali mencium kening Yoona, "selamat tidur Yoona"

Jimin keluar dari kamarnya setelah mengambil selimut serta bantal cadangan di lemari penyimpanan. ia baru saja menyadari bahwa ia tidak memiliki kamar tamu dan ruangannya yang seharusnya jadi kamar tamu ia jadikan sebagai ruangan kerja mengingat bahwa ia tidak sering berada disini jadi ia berpikir tidak memerlukan kamar tamu. tapi sepertinya pemikiran itu harus ia pikir ulang kembali jika sewaktu-waktu Yoona tidak sengaja tertidur diapartemennya.

Jimin berjalan menuju sofa di ruang tengah berbaring disana setelah menyelimuti dirinya dengan posisi yang nyaman dan mulai memejamkan matanya, tertidur.