Seperti biasa, Adnan bangun lebih awal dari Lala, pria itu menyingkirtan tangan Lala yang ada di atas perutnya.
Dengan perlahan kemudian merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Cantiknya … batin Adnan menatap wajah polos Lala yang sedang tertidur. Ia sedikit kasihan dengan gadis itu, apalagi ketika dirinya marah hanya karena Clara mengenal rivalnya.
Saya harus memberikannya sesuatu, kata Adnan dalam hati.
Pria itu pun keluar kamar dan berjalan menuju dapur
"Lala? Kamu sudah bangun?" tanya Adnan menyadari kehadiran gadis itu.
"Ah, iya, Pak," jawab Lala.
Adnan tersenyum simpul kemudian melanjutkan kegiatan memasaknya, Tak lama, pria itu membawa dua piring nasi goreng untuk dirinya dan Lala.
Selesai sarapan, Adnna mengajak Lala untuk jalan-jalan ke pantai. Sesuai keinginan Lala, gadis itu ingin pergi ke sana bersama Adnan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com