Mobil Adnan berhenti di parkiran sebuah gedung. Ini pertama kalinya Lala pergi ke sebuah gedung yang menjulang tinggi seperti sedang mencakar langit. Gadis itu merasa kecil untuk bangunan itu. Adnan menarik lengan Lala dan menuntunnya untuk merangkul lengan pria itu. Lala cukup terkejut di buatnya.
"Eh? Pak Adnan," ucap Lala terkejut dengan perlakuan Adnan. "Kenapa tangan saya gandeng lengan Pak Adnan?"
"Udah, gak usah banyak protes. Rangkul aja lengan saya," kata Adnan.
"I—iya," Lala pun hanya bisa mengangguk mengiyakan perkataan pria itu.
Keduanya pun berjalan memasuki gedung. Dengan posisi seperti itu. Beberapa pasang mata melihat ke arah mereka. Tatapannya seperti sedang menyelidiki. Ada juga yang menatap mereka dengan tatapan curiga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com