15 Bab 13: Alasannya

Lia telah selesai melakukan ukuran untuk membuat gaun, karena dia tidak tahu desain dan bukan orang yang mengiktui tren baju yang stylish jadi Lia berkata; "tolong buat baju yang menurutmu sesuai serta bagus saja untukku."

Itu sudah cukup membuat si Desainer entah mengapa menjadi bersemangat, "baik Nyonya! Saya akan membuatnya menjadi sangat cantik untuk anda karena, gaunnya juga akan berpasangan dengan milik Duke!"

Ahh iya ya,

Karena Lia istrinya sudah barang tentu pakaianpun akan jadi serasi itu hal wajar, tapi Lia agak kaku karena seumur hidupnya di dunia lama Lia tidak pernah berpacaran, diajak kencan butapun dirinya menolak. Bagaimana orang jomblo seperyi Lia bisa jadi seperti ini? Lia menghela napas berat, pegal juga padahal Lia tidak melakukan hal sulit—sepertinya ini efek tubuh ini yang terlalu lemah.

Perkiraan kasar Lia tubuh ini entah melakukan suatu hal besar, jadi tubuhnya sedikit rentan. Misal jika dikira-kira mungkinkah dirinya melahirkan anak? A-aanak ....

"Mari Nyonya saya antar anda kembali untuk beristirahat di kamar anda lagi."

Lia dengan patuh mengikuti, dengan pikiran yang sangat kalut perihal anak! Anak astaga! Lia menggigit bibirnya, bagaimana kalau Lia tanyakan dimana anak Lia? Aah! Rasanya mencurigakan, tapi Lia punya alasan kuat bilang saja dia hilang ingatan jadi ...,

"Anu hei, aku mau tanya sesuatu padamu,"

Sambil masih berjalan menuntun Lia kembali, "iya Nyonya?" dia menjawabnya.

"Apa aku punya anak?"

Sudah Lia duga kalah pertanyaan ini sangatlah aneh! Pelayan di depannya jadi berhenti berjalan, dilihat-lihat kayaknya dia terkejut.

Tetapi kemudian dia menjawabnya dengan lugas, "Iya Nyonya, anda punya. Mungkin karena Nyonya hilang ingatan jadi ..., untuk sementara anda tidak bisa melihat Tuan Muda. Ada yang ingin anda tanyakan lagi Nyonya?"

"Tidak ada, terima kasih."

Lagi-lagi si pelayan menghentikan dirinya untuk beberapa detik, "baik Nyonya, sama-sama dan selamat beristirahat."

**

Lia benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apa, Tuan Muda. Berarti anak kecil yang waktu itu mengintipnya, gila sebodoh apa Lia ini baru sadar sekarang! Dilihat dari penampilannya yang mirip Tuan Duke itu, Lia sangatlah buta tidak sadar sedari awal.

Mari kita ingat-ingat waktu itu, bukankah anak itu memanggilnya ibu waktu itu? Tapi mengapa dia melarikan diri saat Lia mendekatinya? Ini adalah hal aneh lagi. Sebenarnya hidupmu ini seperti apa sih Roseanna, gimana juga kamu bisa hilang ingatan dan jadi Lia yang ada di tubuhnya. Lia tidak tahu caramya jadi ibu Ya Tuhan, bagaimana dirinya bisa masuk ke tubuh orang belum lagi shock karena menjadi istri.

"Ini dihadapkan lagi dengan aku jadi ibu!" cobaan macam apa ini.

Lia memanggil Marry untuk mengeruk informasi sebanyak-banyaknya tentang anak itu.

"Tuan Muda bernama Theodor Ellington Nyonya, usianya saat ini berumur 3 tahun. Dia anak baik kok Nyonya, patuh dan juga cerdas! Tampilannya persis seperti Tuan Duke, sangatlah mirip dari atas sampai ke bawah benar-benar cetakan asli Tuan! Saya harap karena anda hilang ingatan ini nanti, anda akan memperlakukan Tuan Muda menjadi lebih baik dari sebelumnya

Ma-maksud saya bukan begitu Nyonya, saya salah bicara saya minta maaf sekali Nyonya!"

Hampir saja Marry bersujud di kaki Lia, kalau Lia tidak menghentikannya. Gila benar-benar gila.

Ayo Lia ingat lebih dalam, waktu Duke berkunjung dia bergumam tentang tubuhnya yang memburuk setelah melahirkan. Berarti itu benar dan dia bukan sekadar menggoda Lia saja, tetapi mengapa? Mengapa tidak ada yang memberitahu Lia lebih awal, agar dirinya lebih bisa mempersiapkan diri. Apalagi ada pesta dansa apalah, Lia tidak bisa berdansa menari semacam Nona Bangsawan.

Lia cuma anak Ibukota yang miskin,

Yang mencari uang untuk makan esok, membayar biaya tagihan lalu menghidupi keluarganya sampai-sampai Lia membeli baju setahun sekali saja. Makan di Restoran pun tak pernah, hang-out bersama temanpun tidak ada yang mengajaknya karena citra Lia semasa di kampus dibuat jelek oleh orang-orang cemburu pada Lia.

"Nyonya sebentar, ada yang mengetuk pintu."

Lia mengabaikan perkataan Marry, dirinya melempar alas yang menutup kakinya jauh-jauh. Lalu berbaring serta menggelung dirinya dengan selimut, Lia merasa marah lalu sedih yang tidak terlukiskan dan tidak tahu harus diapakan. Lia bahkan bingung kenapa dirinya harus marah kemudian sedih seperti ini, rasanya menyebalkan.

Tanpa terasa pelupuk mata Lia terasa panas, tahu-tahu saja tetesan mata jatuh. Lia mengusapnya, berharap air matanya berhenti jatuh lagi—namun harapan cuma sebuah harapan—semakin sering Lia mengusap, semakin banyak yang jatuh mengakibatkan matanya malah menjadi perih.

"Sudahlah," toh menangis bukan hal yang jahat juga.

Lia tidak mendengarkan apapun, karena dia juga tidak peduli pada orang yang datang tanpa diundang ini.

"Kau ..., kenapa?"

Bayangan kaki jenjang ini sudah pasti milik Duke.

Lia jadi berhenti menangis, entah mengapa dia malah menjadi marah melihat sosoknya dan mendengar suaranya. "hei, aku mau tanya sesuatu. Apa penyebab aku sakit?"

tidak ada jawaban,

Yang ada malah suara kursi yang diseret mendekat, Lia dengan berani bertanya lagi.

"hei jawab aku."

tidak ada balasa lagi, kekesalan Lia memuncak. Lia tidak lagi mempedulikan khayalan liarnya tentang hukuman yang akan dirinya dapatkan kalau, identitasnya ketahuan. Lia merubah posisinya menjadi duduk, kali ini Lia melihat langsung dan bertatapan mata.

Wajahnya yang seperti dipahat dewa dengan sungguh-sungguh dan penuh harapan itu, adalah hal yang digilai wanita. Sungguh sosok yang sangat tampan, tapi Lia acuh saat ini. Yang Lia mau adalah jawaban, bukan saling tatap-tatapan.

"Aku tidak ingat apapun, namamu maupun namaku, tentang dunia ini, lingkungan ini lalu anak, anakmu itu jadi aku menanyakannya pada Marry, tentu saja Marry tidak bisa menjelaskan bagaimana aku mengalami ini kan? Jadi jawab aku, Alex!" karena tidak mungkin orang bisa tanpa sebab yang jelas bisa kehilangan ingatannya.

Bahkan sampai membuat Lia jadi parasit di tubuh ini, kemungkinan besar sosok suami di depannya inilah jadi alasannya. Kenapa tubuh ini hilang ingatan, lalu Lia malah menggantikan hidupnya.

•••

A/N

Gak sangka banget jadi 16k lebih yang baca, woah senangnya XD apalagi koleksinya nambah banyak, makasih banyak ya.

Ini aku update, akhirnya update juga haha(sekalian buat ngerayain hal bahagia ini) Maaf sibuk sekolah pembuatnya, lagi kelas akhir juga sibuk huhu, jangan bosen nunggu ya. Jangan lupa follow aku untuk ikutin ceritanya. Sans, bab selanjutnya gak bakal lama!

"so, menurut kalian sejauh ini alur ceritanya gimana? nyaman baca dan gak alay kan?"

Kalau mau, silahkan komentari ya, biar kalau ada bagian gak enak aku bisa improv ke arah yang lebih baik. Soalnya pertama kalinya Romance wkwk maaf A/N-nya kepanjangan.

salam, Nana.

avataravatar