Sesampai dirumahnya Alqi langsung menemui papanya.
"pa, setelah makan malam aku ingin seluruh keluarga kumpul. aku ingin membicarakan sesuatu"
"baiklah nak" jawab ayahnya
Seperti perintah Alqi setelah makan malam semua anggota keluarga berkumpul diruang keluarga.
Ada papa, mama, kakek, dan adik perempuan Alqi. Di rumah besar itu hanya ada 5 anggota keluarga beserta pembantu.
Semua keluarga heran ada apa gerangan Alqi menyuruh mereka berkumpul.
"ada apa kamu menyuruh semua orang berkumpul Alqi?" tanya ayahnya membuka pembicaraan.
"aku ingin mengatakan sesuatu"
"katakanlah. mama rasa ini hal yang penting" ujar mamanya.
"iya ma. begini, aku ingin menikah"
Semua anggota keluarga terkejut. Tapi ada raut kegembiraan. Apa lagi kakeknya. ia sangat bahagia mendengar bahwa cucu laki-lakinya akan menikah.
"benarkah yang kamu katakan itu Alqi?" tanya ayahnya tidak percaya.
"iya pa. aku sudah meminta restu orang tua gadis yang akan aku nikahi. jadi aku ingin kita satu keluarga datang ke rumah gadis itu untuk membicarakan soal pernikahan"
"wah kakak, aku senang sekali. aku akan punya kakak ipar. apakah dia cantik? aku rasa dia sangat cantik, karena itu pilihan kakak ku tersayang" ucap adik perempuan Alqi.
Namanya Alexsa. Alexsa adalah anak yang sangat manja. Alqi suka memanjakannya dari dulu. sehingga ia sangat sayang pada Alqi.
Alqi hanya tersenyum mendengar ucapan adiknya.
"Alqi anak konglomerat mana yang kamu pilih itu?" tanya mama nya.
"dia bukan anak konglomerat ma. Dia sekretaris dikantor ku"
"apa?? tidak, mama tidak setuju" ucap mama nya marah
"kenapa?" tanya kakeknya.
"kita harus pilih menantu yang sederajat sama kita. bukan sekretaris kamu"
"apa yang kamu katakan. Jika itu adalah pilihan anak kita kenapa harus pandang derajat" ucap papanya kesal mendengar ucapan istrinya.
"Iya benar kata Indra. kita harus terima apa yang Alqi pilih" tambah kakeknya. Indra adalah nama ayah Alqi
"ayah bukan begitu. lihat siapa kita dan lihat siapa gadis itu"
"apa bedanya, kita sama-sama manusia" ucap papanya.
"iya Sarah. kita tidak perlu mengukur derajat seseorang" ucap kakeknya. Sarah adalah nama mamanya.
"ayah, ini aku anak ayah, sekali-kali belain aku kenapa sih, selalu belain Indra" ucap mama Alqi kesal kepada Ayahnya yang selalu belain menantu dari pada anak nya sendiri.
"ayah tidak membela kamu atau pun Indra, ayah hanya mendukung Alqi" ucap kakeknya.
"mama, terserah siapa yang akan menjadi istri kakak, asal itu pilihan kakak. pasti orang nya sama baik seperti kakak" bela adiknya.
Alqi lalu berdiri dari duduknya. Semua anggota keluarga melihatnya.
"Aku tidak perduli apa pendapat kalian, yang jelas aku tetap akan menikah dengan gadis itu apapun yang terjadi dan besok malam kita semua harus pergi ke rumah gadis yang akan aku nikahi" ucap Alqi lalu berlalu begitu saja. meninggalkan keluarganya dan masuk ke ruang kerjanya.
aku tau kamu keras kepala dan tidak akan mengubah apa yang telah kamu ucapkan. aku suka tindakan mu anak ku. Papa
Dasar anak keras kepala. Bagaimana mungkin memilih sekretaris jadi istrinya. memang apa yang bagus dari sekretaris itu. huh, aku penasaran. Mama
bagus cucuku. aku suka keputusanmu. aku akan mendukungmu. Kakek
ah kakak, aku tidak sabar bertemu calon kakak ipar ku. seperti apa orangnya sampai bisa membuat kakakku tergila-gila begini. aku suka calon kakak ipar. Alexsa
"huh, dasar anak keras kepala" ujar Mamanya kesal.
"biarkan saja. itu pilihannya. sebaiknya kita mendukungnya" ucap Papanya.
"iya Sarah. aku yakin cucuku pasti memilih perempuan yang baik" timpal kakeknya.
"kalian berdua itu sama saja" ucap Mamanya lalu pergi karena kesal.
Kakek hanya menggelengkan kepala. tau sifat Sarah anaknya yang selalu memikirkan derajat.
"Mama itu memang seperti itu. ya sudah aku mau ke kamar dulu" ucap Alexsa pamit pergi.
Ia berjalan menuju kamarnya. Sebelum sampai ke kamarnya ia lewat di ruang kerja Alqi. Ia berhenti sejenak. Lalu mengetuk pintu ruang kerja Alqi.
Tok tok tok
"kakak ini aku, aku masuk ya"
"iya, masuklah"
Alexsa lalu masuk dan melihat kakaknya sedang duduk di sofa. Alexsa lalu ikut duduk disebelah Alqi.
"kakak" sambil memeluk Alqi.
Alqi tersenyum. Ia sangat menyayangi adiknya. Alqi mengelus rambut Alexsa.
"kakak ayo ceritakan" ucap Alexsa manja seperti biasanya.
"apa?"
"ceritakan seperti apa calon kakak ipar ku, apa dia cantik, aku yakin pasti sangat cantik"
" dia sangat cantik"
"benarkah?"
"iya"
"Lebih cantik aku atau calon kakak ipar"
"pastinya kamu. Kamu tau kan tidak ada yang lebih cantik dari adikku tersayang" jawab Alqi. Ia tau jika ia menjawab lebih cantik Rea maka adiknya akan cemberut. Alqi memang dari dulu selalu bilang kalau adiknya wanita yang paling cantik.
"Terima kasih kakak" senang
Memang kenyataannya Alexsa adalah gadis cantik. Ia manis. dengan lesung pipi yang akan muncul ketika ia tersenyum. kulit mulus putih bersih. Ia sangat cantik. Tak ayal bila banyak lelaki yang mengejarnya. Terutama di kampusnya. Tapi Alexsa tidak pernah menerima satu lelaki pun dari semua laki-laki yang mengejarnya.
"apa kau sudah punya pacar?" tanya Alqi
"belum" langsung melepas pelukannya. seperti kesal mendengar pertanyaan Alqi.
"kenapa?"
"karena tidak ada yang selalu memanjakan ku seperti kak Alqi" begitu lah Alexsa. mencari lelaki yang selalu memanjakannya seperti Alqi memperlakukannya.
"Alexsa, dengarkan aku. kamu tidak boleh terlalu manja. kamu adalah gadis yang tangguh dan mandiri. kamu tau kan tidak lama lagi aku akan menikah. Jika sudah menikah aku tidak bisa terlalu memanjakan mu seperti sekarang" jelas Alqi. Alexsa biasanya selalu mendengarkan apa yang disuruh Alqi. Ia jadi anak penurut jika Alqi yang berbicara.
"jadi maksud kakak, kakak tidak sayang aku lagi setelah menikah, karena kakak hanya akan sayang pada istri kakak" ucapnya cemberut.
"bukan begitu Alexsa sayang. aku akan selalu sayang sama kamu. Semua tidak akan berubah. cuma jika aku sudah menikah aku juga harus perhatian pada istriku, jadi perhatian ku tidak akan penuh padamu. Kalau soal sayang, kamu adalah adikku satu-satunya yang paling cantik dan yang paling aku sayangi" ucap Alqi langsung membuat Alexsa tersenyum puas.
"aku sayang kakak, kak Alqi memang kakak yang paling baik di dunia ini" ucap Alexsa sambil memeluk kakaknya.
"sudah. cepat kamu tidur. besok kamu kuliahkan"
"iya kak, aku tidur ke kamar dulu ya. selamat malam kak" ucap nya lalu pergi ke kamarnya