webnovel

I Love You, Kak Laras!

"Kakak mau bilang sesuatu," ujar Andra dengan nada bertanya. "Sesuatu?" tanya Laras, mengulang kata belakang yang Andra ucapkan. "Bener, 'kan?" Andra berhore-ria tidak jelas. Gadis berponi itu menggeleng dan memegang kepala. Ia mulai takut kalau tahun terakhirnya di masa SMA akan berakhir nahas, karena kehadiran sosok Andra yang selalu saja mengikutinya. Semenjak awal bertemu ketika masa orientasi, Andra tak henti-henti mendatangi Laras. Sekalipun datang hanya untuk menyapa tanpa menyampaikan hal yang penting, Andra akan tetap melakukannya. Hal itu membuat si gadis berponi merasa jengah dan kesal, rasanya ia ingin pergi yang jauh ke tempat di mana tidak ada seorang Andra. Padahal gadis itu terus menolak, tapi anak laki-laki berkulit putih itu terus saja mengejarnya. "Andra, aku kan udah bilang kalau kamu jangan gini terus," ucap Laras lirih nan hati-hati. "Gini gimana?" Andra tampak tak mengerti. Laras menghela napas panjang dan memejamkan mata sesaat. "Kita itu nggak seumur, Ndra. Harusnya kamu juga tau." "Tapi aku mau seumur hidup sama Kak Laras," sahut Andra dengan cepat. Bagaimana tanggapan Laras tentang hal tersebut? Langsung saja ikuti kisahnya di "I Love You, Kak Laras!" karya Author Ampas. Created by: Ampass_Kopi23 Jatim, Jum'at, 20 Agustus 2021

Ampass_Kopi23 · Teen
Not enough ratings
195 Chs

Festival Day 1

"Selamat datang di acara tahunan SMA X, festival dan pekan olah raga." Terdengar suara dari sebuah sound system menggema di hampir seluruh lapangan.

Andra yang baru memasuki gerbang pun langsung dibuat takjub oleh betapa ramainya suasana di acara festival tersebut. Di sepanjang lapangan depan tampak ramai akan tenda-tenda dan juga bazar makanan yang diadakan oleh anak-anak SMA sana. Belum apa-apa Andra sudah hampir berlari menuju ke lapak minuman berwarna yang tampak sangat menggiurkan. Namun, Bima mencegah dan memintanya untuk diam sejenak agar bisa mengurus daftar hadir terlebih dahulu.

"Katanya nggak wajib? Kok, ada daftar hadirnya?" tanya Andra bertanya-tanya.

Bima menaruh helm yang baru ia lepas ke arah spion motor dan langsung menatap Andra. "Yang mengikuti akan mendapat poin tersendiri dari sekolah," jawab Bima dengan nada datar khasnya.

"Buat apaan poinnya? Bisa buat topup emerald di game gue, ngga?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com