webnovel

BAB II

Prince Charming

Draco mendengus kasar melihat loker penyimpanan buku pelajarannya malah penuh dengan surat cinta. Tongkatnya berayun pelan seiring mantra yang diucapkannya, membuat puluhan surat-yang-tidak-berguna itu hangus terbakar. Panly Weatlon, teman akrabnya tertawa kecil melihat raut wajah Draco yang berubah masam.

'Well Ice-Prince, tiap hari selalu membuat panas loker dan hati wanita, eh' celetuknya.

Draco mendorong wajah Panly sambil berlalu setelah mengunci lokernya kembali. Draco melihat jam dinding sekilas, waktunya makan malam dan penerimaan murid baru, semoga tidak ada murid baru yang bodoh masuk ke Slytherin.

Draco Malfoy, keturunan darah murni dari ayah-ibunya, Lucius Malfoy dan Narcissa Malfoy. Arogan, pintar, tegas, dan tampan, hal yang terakhir yang membuatnya digilai hampir separuh murid wanita di Hogwarts. Setiap weekend selalu ada surat cinta atau ajakan langsung dari murid wanita yang ingin sekadar berjalan bersamanya ke Hogsmade. Draco menolak hampir semuanya, well kecuali Mionel Ferlycia, murid tahun ketiga Slytherin yang mau tak mau dia iya-kan ajakannya (ayah Mionel bekerja pada departemen yang sama dengan Lucius Malfoy). Mionel Ferlycia memang cantik dengan kaki jenjang dan kulitnya yang putih. Rambutnya pun berwarna blonde, sama dengan Draco, tapi tetap saja Draco merasa risih bersamanya.

Draco duduk disamping Panly dimeja asrama Slytherin, sambil meminum jus labu. Dumbledore berdiri dan mempersilahkan para murid baru untuk memasuki hall utama. Murid tahun kedua, ketiga, dan keempat serentak berdiri, kecuali Draco yang terlihat masih menikmati jus labunya, sambil bertepuk tangan. Panly tiba-tiba menepuk-nepuk bahu Draco sambil berkata.

'Hei hei lihat murid baru itu, sangat cantik!'

'Matamu memang sudah rusak Panly, semua wanita disini pun kamu bilang cantik' sahut Draco sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

'Aku tidak sebodoh itu sialan' ujar Panly sambil tetap menatap kearah belakang kerumunan murid baru.

Semua murid duduk kembali, dan tibalah saatnya pemilihan asrama. Draco menjahili Panly dan membuatnya memakan kue tart dengan saos pedas.

'Rose Velagranger!'

Draco terdiam, dan seketika melihat kabut tipis berwarna pink terbang. Tepat ketika dia menoleh, matanya bertatapan dengan mata gadis itu.

'GRYFFINDOR!'

Next chapter