Hari senin menyapa para pekerja yang berjuang mencari nafkah demi keluarga mereka. Kanaya yang bangun sejak pukul setengah lima pagi menjalankan sholat dhuhur kemudian berkutat di dapur menyiapkan sarapan pagi dan bekal untuk dirinya dan sang suami, kini telah berpakaian kerja rapi. Kanaya menunggu Naren yang tengah membersihkan diri sembari menyiapkan pakaian kerja Naren. Tidak lama kemudian Naren keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Dengan usil Naren mengecup bibit Kanaya yang telah dipoles lipbalm sekolah sehingga membuat Kanaya kesal dengan sikap jahil suaminya.
Kanaya berdesis ketika Naren dengan wajah tanpa dosa tersenyum penuh kemenangan ke Kanaya.
"Ish.. Pagi-pagi udah iseng." Kanaya berjalan meninggalkan kamar menuju ruang makan
Support your favorite authors and translators in webnovel.com