webnovel

I am Yours

Ini cerita tentang Ari dan Reina.

nurhanifah · Teen
Not enough ratings
2 Chs

PERTEMUAN

"Halo,iya bu"ucap reina ke orang di sebrang sana

"Cepat pulang ya, bantuin ibu, ibu lagi BBQ an ini "ucap ibunya

"Siapa ren?"tanya hema yang ada di sebelah Reina

"Siapa Ren? Hema??" tanya ibu nya.

"Iya bu" jawab reina

"Panggil dia juga " ucap ibu reina

Hema mengambil Hp Reina dari genggamannya

"Hallo tante" sapa hema

"Iya halo hema , kerumah ya sama reina tante lagi mau BBQ an. Udah lama kamu nggak ikut BBQan sama tante " ucap ibu reina

"Makasih banget loh tan,cuman maaf banget ya tan hema kalo sore ngebantuin ibu hema di caffe " sesal hema

"Ohh yaudah nggak apa-apa, nanti tante suruh reina nganterin kekamu ya BBQ nya " ucap ibu reina lagi

"Hema mau bilang makasih gimana lagi ya tan " ucap hema terhenti saat menahan tawa melihat reina didepan nya kesal karena harus mengantarkannya BBQ.

"Nggak apa-apa santai aja kalo sama tante. Yaudah kamu sama reina balik nya hati hati ya. Tante tutup dulu telfon nya" Ucap ibu reina dan langsung menutup telfonnya dan menyisahkan bunyi tut... tut.. tut.. saat hp reina hema kembalikan ke reina.

"Yaudah entar malam gue anterin. Maunya kemana?? Caffe aja atau kerumah aja??? Tanya reina

"Rumah aja,kata ibu tadi mau tutup jam 6 karena mau nyiapin acara besok malam" jawab hema

"Aaaaa yaudah, Bye." ucap reina kemudian mengayuh sepedanya ke arah rumahnya .

Sekitar jam 4 reina memasuki kompleks perumahannya. Namun ada yang membuat dirinya ketakutan dari tadi. Semenjak ia keluar dari pagar sekolah, ada motor yang terus mengikutinya dari belakang. Dan motor itu juga tidak ia kenali apalagi yang mengendarainya. Dan motor itu ikutan masuk ke kawasan perumahannya membuat ia mengayuh kencang sepedanya.

Reina masuk kerumah dan langsung merebahkan dirinya ke kasur. Ia kembali mengingat kejadian siang tadi di kantin, yang membuat dirinya malu karena ulah hema sahabatnya itu. Dan juga kekesalannya kepada murid-murid cewek yang berkerumun di kantin membuat dirinya tidak jadi makan siang.

Karena mengingat itu dia tersadar bila dia belum makan nasi sama sekali selain siomay hema tadi yang ia habisi setengahnya. Lalu reina langsung berlari ke dapur mencari ibu nya yang katanya sudah masak saat bicara di telefon tadi.

Namun saat ia kedapur yang ia temui hanya meja makan yang kosong dan bibinya yang baru kembali dari taman belakang. Jadi dia mengira ibu nya ada disana. Namun saat ia kesana, ibu nya juga tidak ada , hanya jemuran yang baru saja bibi nya jemur.

"Bi ibu kemana ya?? Katanya mau BBQan ??" tanya reina dengan wajah lesu

"Ohh bibi lupa mbak reina, ibu tadi mesen kalo mbak reina udah balik katanya bilangin kalo udah habis ganti baju langsung kerumah bu maya . BBQan nya di situ mbak reina." Ucap Bibi.

"Tante maya yang didepan bi??" tanya reina kaget seketika mata nya yang hitam itu membulat.

"Iya mbak reina. Tadi baru nyampe dari Bandung. Pak Rudi udah pindah tugas kesini lagi jadinya mereka pindah untuk tinggal didepan lagi mbak." Jelas bi Ami.

Mata reina terbelalak dan perasaanya kini menjadi kacau. Dia sulit untuk berfikir sejak saat itu dan tiba-tiba getar hp dari kantung celananya menyadarkan dirinya. Ibunya menelfon.

"Ren kamu udah dirumah?? Kalo udah langsung kesini ayo" panggil ibunya yang saat ini berada di depan rumahnya.

"Iya bu , reina ganti baju dulu " ucap reina sambil berjalan ke lantai dua kamarnya.

"Iya buru" ucap ibu nya tidak sabaran menunggu anakanya itu datang.

Tujuh menit kemudian reina memasuki halaman rumah bu Maya. Ia lewat jalan samping untuk sampai kebelakang rumah itu. Sampainya disana ibu nya langsung menarik tangannya dan menghampiri sahabatnya itu.

"Salaman sama tente maya." suruh ibu nya

"Apa kabar tante??" Tanya reina sopan ke orang yang sudah 3 tahun ini tidak dilihatnya.

"Kabar tante baik sekali reina. Kamu tambah cantik saja ren. Tante pangling banget loh" ucap tante maya sambil memeluk reina

"Hehehe, makasih tante. Tante juga masih tetep aja kayak dulu masih tetep awet cantiknya, pelukannya juga masih sama adem nya " ucap reina terkekeh

"Kamu bisa aja reina " balas tante maya.

Lalu mereka langsung memulai acara masak masak mereka.

Entah apa dari tadi yang reina gelisahkan, namun jelas dirinya kini sedang tidak dalam suasana senang walau pun ia sedang memasak makanan yang tergolong makanan favorinya itu.

Lalu dari belakang ada tangan yang langsung menutup matanya yang membuat ia kaget sampai duduk di tanah halaman itu.

Detak jantung reina tidak beraturan sesaat setelah ibu nya dan tente maya tertawa melihat orang itu menutup mata reina.

"Kamu makin tinggi saja rian" ucap tante maya

Jelas, setelah tante maya menyebut nama itu reina langsung menarik tangan kakaknya itu dan memutarnya sehingga rian kini juga jatuh ke tanah sama seperti dirinya.

"Gue udah bilang jangan sembarangan make jurus itu kalo sama gue. Juga kalo tangan gue patah terus cewek cewek pada ngamuk ke lo gimana??" ucap rian ke adik nya itu dan membuat ibu dan tante maya tertawa.

"Reina kamu ke kamar depan aja ngebersihin celana kamu yang kotor" ucap tante maya dengan tangan yang masih asik membolak-balikan daging .

"Iya tan" balas reina

"Rian juga deh bu tante mau kerumah dulu ganti baju sama simpan tas, soalnya tadi langsung kesini" ucap rian

"Dasar ikutan aja kerjanya " kesal reina

"Bodo amat" ucap rian mengacak rambut reina

"Dasar pecicilan" ucap reina kekakaknya itu.

Reina mengatakan itu ke kakaknya karena kakaknya itu punya banyak cewek dan hampir semua ceweknya itu pernah dia ajak kerumah dan hampir setiap minggu ganti . Wajar sih rian memang tampan.

"Awas lu ya , tungguin gua dirumah rian " gerutu reina kesal didepan kaca sambil membenarkan rambutnya, lalu di ke wc untuk membersikan celana dan kakinya yang kotor.

"Assalamualaikum"salam dari cowok di luar rumah dan langsung masuk kedalam.

Cowok itu mendapati kamar depan terbuka , dan suara ribut di halaman belakang dan wangi daging yang enak.

Sebelum kedapur ia masuk kekamar, dan...

"Kamu ngapain??"tanya cowok itu yang bisa langsung melihat reina yang sedang menunduk di kamar mandi saat ia masuk kedalam kamar.

Reina langsung membalikkan badannya dan matanya langsung membesar memperjelas manik hitamNya. Dia tatap mata cowok itu. Dia menelan ludah dan langsung berjalan menunduk ke arah pintu dimana posisi cowok itu berada sekarang .

Reina berhenti didepan cowok itu dengan jarak 10 cm

"Saya numpang boker disini" ucap reina membuat orang itu tersenyum.

"Saya permisi" ucap reina lagi berjalan lewat pinggir orang itu. Reina belum berjarak terlalu jauh dari cowok tadi, hanya sekitar 30 cm dan cowok itu menarik tangan reina dan menyandarkan kepalanya ke bahu reina. Mata reina membulat seketika.

"Saya rindu" bisik cowok itu makin menenggelamkan kepalanya di bahu reina

"Kamu apa kabar ??" tanya cowok itu lagi

"Kabar gue baik-baik aja sebelum gue ketemu lo dan sekarang nggak baik-baik aja. lepasin" ucap reina langsung menjauh dari cowok itu dan pergi ke halaman belakang menemui ibu nya dan juga tante maya .

"Tadi ada yang nyalam kayaknya ren? Siapa??"tanya ibu rena

Lalu cowok tadi keluar dari arah dapur

"Saya tante " ucap cowok tadi dan langsung menghampiri ibu reina dan memeluk wanita yang seumuran dengan ibu nya itu.

"ya ampun Ari kamu tambah ganteng aja. Tante pangling lo" ucap ibu reina

Reina di ujung saja mengangkat alis nya

"Kan emang dari dulu ari ganteng tante jadi kalo sekarang ganteng yah udah pasti dong" ucap ari sadar pesona

"Oahahaha dasar kamu ari" ucap ibunya

"Oh iya kamu udah nyapa ke Reina belum??" tanya ibu ari

"Udah kok bu tadi di kamar katanya dia rindu ke saya terus dia meluk pas saya masuk" ucap ari membuat ibu mereka berdua tersenyum malu melihatnya dan malah membuat reina kini bukan hanya mengangkat alisnya namun juga dengan ujung bibirnya.

"Sini ren kalo masih mau meluk lagi " ucap ari membuka lebar tangan nya seakan reina akan datang kepelukannya lagi.

Reina menyipitkan matanya kesal.

"Hallo semua, orang ganteng dateng nih " ucap rian heboh

"Wah,orang ganteng dateng nyamperin orang ganteng nih" ucap ari

"Hei.. Orang ganteng ketemu lagi kita ' ucap rian memeluk ari membuat reina geli melihatnya.

Ya, Ari dan Rian dari dulu memang akrab dan sering main bareng .

"Ren ari nih ari " ucap rian heboh

"Kenapa emang kak??" tanya ari ke orang yang 3 tahun lebih tua dari dirinya

"Si reina waktu lo pergi dia.. " ucap rian terpotong saat reina memasukan daging yang cukup besar kemulutnya dan itu membuat rian marah , bukan hanya karena daging nya yang besar tapi juga krena dagingnya masih panas karena baru di angkat.

"Makan aja lo nggak usah ngomong" ucap reina kesal.

Setelah selesai makan malam,reina buru buru pamit untuk mengantar makanan itu ke Hema sahabatnya.

"Saya antar " ucap ari

"Saya bener , buru ri dia suka lupa pulang kalo sama hema" ucap rian

"Berisik lo rian" ucap rena

"Iya reina , ari antar aja . kan kalian udah lama nggak ketemu. Ini kan masih jam 7 an jadi ya sekalian kamu ngajak dia jalan jalan kek kemana , jakarta 3 tahun yang lalu kan beda sama jakarta yang sekarang" ucap ayah reina

"Tapi yah " lesu reina

"Nggak papa deh om `mungkin reina udah lupa sama saya , mungkin reina udah...��� ucap ari terpotong karena reina langsung menarik kerak belakang bajunya

"Yaudah ayo" ucap reina kesal karena ucapan ari tadi seakan akan dia telah di campakkan oleh dirinya.

Ari berlari keluar rumah dan mengeluarkan motor nya dari dalam garasi rumah nya. Dalam garasi masih terpakir 2 mobil sport, 1 sepeda dan 1 mobil kantor milik ayahnya. Reina melihatnya lekat lekat dan tersenyum.

"Lo bawa motor, gua naik sepeda lu aja" ucap reina maju menghampiri sepeda itu

"Jangan " ucap ari menahan tangan reina

"Lepasin nggak, lo udah berapa kali udah nyentuh gue. Lo pikir gue apaan. Lo pikir lo sama gue deket?? Hah?? Lo itu orang baru, pindah juga baru tadi dan gue baru ketemu lo berapa jam yang lalu. Jadi jangan sembarangan gitu. Jangan sok akrab depan gue,depan keluarga gue."ucap reina melepaskan tangan ari dan berjalan mundur.

"Saya nggak mau kamu yang bawa sepedanya biar saya saja, kamu nanti capek " ucap ari memarkirkan motornya lagi dan berjalan ke sepedanya.

"Lo buat mood gue jelek tau nggak, nggak usah deh, cepat nyalain motor lo. Gue udah telat ke rumah hema " ucap reina kesal dengan tangan yang dia silangkan di depan dadanya.

Ari menyalakan motornya dan langsung naik ke atas motornya itu.

"Mau naik nggak??" tanya ari ke reina yang sedang asik memainkan Hp nya

Lalu reina pun menaiki motor itu. baru saja ia naik ari langsung menarik gas di tangan kanan nya dan membuat kepala reina terbentur di punggung ari.

"Ahahahhahahaha" kekeh ari seketika melepas tarikan gas nya

"Lo bego atau apa sih " kesal reina

"Abis nya kamu naik nggak pegangan kalo jatoh gimana ??" ucap ari

"Gue ogah pegangan sama elo" ucap reina menjauhkan tubuh nya dengan tubuh ari

"Yaudah yah kamu yang nggak mau " ucap ari dan langsung kembali menarik gas motornya . motor mereka memecah jalanan yang cukup ramai.

Ari melewati semua motor dan mobil yang ada didepan mereka dengan sangat laju membuat reina dibelakang ngap ngapan karena angin malam. Rambut nya bertebrangan karena tidak di ikat dan juga tidak memakai helm.

Ari yang saat itu sedang asik berkendara,menoleh ke spion, melihat reina yang ngap ngapan karena angin malam dan rambutnya yang terbang indah di tambah cahaya rembulan yang menyinari wajah manis itu. ari tersenyum tipis dan kembali memfokuskan pandangannya ke jalan.

"Hema maaf gua telat " ucap reina

"Kebiasaan " balas hema

"Reina cepetan saya mau kamu ajak saya jalan jalan " ucap ari yang baru saja masuk kehalaman rumah hema, yang sebelum nya reina menyuruh dia untuk tidak ikut kedalam

"Siapa ren??" tanya hema ke reina

"Ari Rudi Admadja" jawab ari

"Anak temennya ibu gue " ucap reina

"Sahabatnya sekaligus calon pacarnya Reina " ucap ari lagi

Hema memicingkan matanya

"Karena udah ada gue , jadi lo nggak usah lagi repot-repot temenan sama reina,udah ada gue, gue udah cukup . kalo lo mau di poligami jadi yang kedua gapapa?? " ucap ari tertawa geli

"Hahahahaahah Nama gue Hema Dermawan teman sekelasnya reina , semoga kita bisa jadi teman " ucap hema mengulurkan tangannya ke ari dengan wajah penuh ekspresi tawa

"Saya nggak mau temenan sama kamu , kamu nggak ada temen ya ??? " ucap ari lagi tak menyambut tangan hema.

Reina menatapnya kesal karena sudah mengatai teman sebangkunya itu.

"Heheheheheeh " heme tertawa dengan terpaksa

"Yaudah gue sama reina mau jalan dulu , mau kencan pertama dulu " ucap ari menarik tangan reina ke luar pagar.

Reina mengikuti langkah ari karena dia manariknya dengan kuat sehingga mau tidak mau dia pun mengikutinya.

"Ntar gue telfon ma" ucap reina dengan tangan nya yang dia buat seperti telefon di telinganya. Hema melihat nya heran namun iya tetap mengangguk.

Lalu di luar pagar reina berusaha melepaskan genggaman tangan ari yang begitu kuat. Namun ia tidak berhasil melepaskannya.

"Lepasin nggak , kasar banget jadi cowok " ucap reina

"Saya nggak mau lepasin tangan sampai kamu janji mau ngajak saya jalan jalan dulu " ucap ari memaksa

"Ini udah malam , gue mau tidur dan masih ada PR gue yang belum gue kerjain

"PR? " tanya ari

"Gua anak sekolahan , gua punya Banyak tugas yang musti gue kerjain bukannya nemenin lo jalan" ucap reina dengan terus brusaha melepaskan tangan ari

"Kerja PR bareng kalo gitu" ucap ari langsung melepaskan tangan reina dan hasilnya reina terundur ke belakang, ke semak semak rumah hema yang tinggi karena dia terus melawan arah dengan ari saat mau melepaskan tangannya .

"Aahahhaaha kamu ngapain na" ari tertawa geli melihatnya

"Dasar orang gila" ucap reina kesal sambil bangun untuk berdiri tegak.