"OY HUMIN!"
Sang empunya nama terkejut terlebih ketika kepalanya dipukul dari belakang
"Hee Moon sudah sampai?"
"Astaga aku menyuruhmu cari tempat makan atau apa kek, ini malah tempat main game!. Kau pikir-."
"Humin, Moon." Mereka berdua tersentak dan langsung menyambut Sieun yang datang
Tak disangka-sangka Sieun yang kelihatannya hanya pintar belajar itu, juga sangat jago bermain game sampai menarik perhatian anak-anak yang bermain disana juga. Moon hanya tersenyum seraya menggeleng
'SIEUN KAU MEMBUATKU IRI!'
Setelah Sieun puas dan menang beberapa kali, mereka bertiga akhirnya keluar dari tempat permainan Arcade. Dan disitulah awal mulanya terbentuk murid dan guru Tekken
"Oke. Yang penting itu memang belajar kan?" ucap Sieun
"Haha memang belajar itu adalah segalanya!" seru Humin. Moon lagi-lagi menggeleng
"Dasar cowok..."
"Moon kau juga harus berguru pada Sieun!"
"Gak usah teriak bangsat. Kau pikir apa yang ku lakukan hari-hari?. Aku mendapat nilai 9 di fisika karena dia kau tau?. Pikiranmu itu hanya game." Humin berseru tak terima dan mereka berdua malah cekcok di jalan
Sieun tersenyum dan terkekeh pelan membuat mereka berdua seketika berhenti
"Apa?"
"Haha tidak kok!" Humin dan Moon langsung saling merangkul dan bersenandung riang
"Nah sudah sampai!"
"Wah Humin bangsat, kau juga tau Tosik Chicken!. Astaga hampir setiap hari aku dan Suha makan disini!" seru Moon. Humin juga berteriak heboh tak kalah nyaring
"Wah kalian berdua ternyata berteman ya."
"Tentu saja kami adalah teman baik!" ujar Humin dan Moon bersamaan. Sieun menatap mereka datar
Paman yang punya toko tertawa senang
"Paman pesan tiga porsi ayam goreng ya!"
"Baiklah~. Andai saja putraku periang seperti kalian."
"Lahh bapaknya jualan ayam enak begini bisa-bisanya gak periang?!" Paman itu kembali tertawa
Mereka bertiga memutuskan untuk duduk diluar karena cuacanya nyaman, gak panas dan gak mendung-mendung amat
Pesanan mereka pun datang. Sepertinya sikap heboh Moon dan Humin tadi membuahkan hasil, karena paman dengan senang hati memberikan cola gratis
"Nah ayo makan Sieun!" Sieun diam. Mau bagaimanapun, kalau dihadapkan dengan ayam pasti seleranya akan langsung naik
"Yah, ayam manapun sama saja." Sieun melahap gigitan pertamanya membuat mereka berdua menunggu
"Enak." Moon bersorak dan Humin tersenyum puas
Mereka bertiga pun melahap ayam goreng itu ditambah kehebohan Moon yang kesal ayamnya diambil Humin, Sieun hanya tersenyum melihat itu
Hingga akhirnya makanan dan minuman mereka habis. Humin memberitahu lewat tatapannya menyuruh Moon untuk bicara terlebih dahulu
"Jadi Sieun, sebenarnya ada alasan kami mengajakmu kesini. Yang lain, Juntae Gayool Suha Hyuntak, sangat mengkhawatirkan mu saat ini." Moon mencoba bicara pelan-pelan
"Tapi yah, kalau kau tak mau cerita juga gak apa-apa. Kami hanya mau kau tau, kalau saat ini kau itu tak sendirian," tambah Humin. Moon mengangguk dan diam-diam mengagumi Humin
Sieun diam dan menggenggam tangannya erat
"Aku ... tidak pernah menceritakan ini pada seseorang sebelumnya."
Semua kejadian itu terlintas begitu saja di benak Sieun. Alasan dia takut dengan atap adalah karena temannya yang bernama Suho Ahn jatuh dari sana karena dibully oleh seseorang yang dulunya mereka anggap sahabat
Pengkhianatan yang juga ia dapatkan dari orang-orang sekitar serta orang-orang dewasa. Hati Moon seketika terenyuh, dia ingin sekali memeluk Sieun saat ini
Humin juga diam. Tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara dan hanya mendengarkan kisah Sieun
'Jadi itu alasannya...'
Walaupun begitu, entah kenapa Sieun merasa hatinya sedikit nyaman
~•~
Sejak kekalahan Pilyoung dari Sieun, semuanya langsung heboh dan beranggapan kalau Pilyoung itu sebenarnya bukan apa-apa
Untuk itulah Pilyoung jadi mengamuk dan menyerang sekelilingnya biar itu para gadis sekalipun. Salah satu perempuan dari kelas itu, Yunah Oh, menjadi korban dari sikap memuakkan Pilyoung
Awalnya dia tak mau ikut campur, tapi laki-laki banyak lagak itu merusak handphonenya dengan menendang meja seenaknya
"Oy Teo Jin!" Teo melirik dan terkejut
'Yunah Oh, kalau tidak salah dia juaranya karate dari SD dan sudah menang beberapa piala olimpiade. Tapi aku tak pernah melihatnya macam-macam seperti Moonryeong Kim'
"Kenapa?"
"Aku tau aku baru ikut campur. Tapi bukannya cecunguk itu bikin kesal?. Aku baru saja membeli handphone dengan uang hasil kerja payahku, tapi dia langsung membuatnya rusak!. Argh aku jadi kesal!" Teo dan Juyang saling tatap
"Dan kau!" Juyang terkejut dan menunjuk dirinya bingung
"Katanya kau Guillotine Sidney?. Walau membual namanya juga keren, ku dengar kau juga sempat mengalahkan Haiba dan menolong anak-anak kelas Moonryeong di Noryangjin?"
"Eh kau kenal Moon?"
"Yah dia tinggal di kostan ibuku." Juyang berseru heboh sementara Teo menatap datar
Dunia sesempit itu memang
"Terus kau mau apa?" tanya Teo
"Apa lagi?. Ambil alih kelas ini bodoh. Karena cecunguk itu aku jadi tak suka berlama-lama di kelas, tadi siang saja aku istirahat disini tapi berakhir sial. Ukh!"
"Yunah!. Kau dipanggil pak guru Min!"
"Ah iya!. Dengar, aku tak akan bilang begini kalau aku tak mengenal kalian. Pergi dulu ya." Yunah pergi. Kedua laki-laki itu saling tatap
"Bagaimana menurutmu Teo?" Teo diam
"Aku setuju dengan Yunah. Dan lagi kita tak pernah melihat Pilyoung berantem langsung kan?. Mencurigakan. Aku pun yakin bisa mengalahkannya dan kau hanya perlu mengurus antek-anteknya, oke aku terima tantangan Yunah."
"Lalu bagaimana caramu melakukannya?"
Bel masuk akhirnya berbunyi. Seluruh murid segera masuk ke kelasnya masing-masing. Begitupun dengan Pilyoung yang langsung tiba sambil mengamuk
Dia menendang meja dan melempar barang pada anak-anak di kelasnya. Teo mengambil buku majalah kucingnya yang terjatuh dan menatap datar Pilyoung
"Apa kau lihat-lihat bangsat?!"
'Bagaimana caraku melakukannya? Ya tinggal terobos aja'
"Bangsat ku bilang apa kau lihat-lihat?!"
Teo melepas karet rambutnya dan berjalan dengan tenang ke meja Pilyoung. Juyang langsung menahan Suchan dan seorang anak lagi untuk tidak berdiri
Teo mengambil satu kursi dan berjongkok di meja Pilyoung membuat laki-laki bermasker itu terbelalak tak menyangka hal itu
"Oy Pilyoung, mau coba berantem denganku?"
TBC>>>