Hyungshin resmi kalah. Tim anak-anak nekat kali ini berhasil menjaga nama Eunjang, lagi. Malam itu juga mereka semua berkumpul untuk menceritakan kisah kepahlawanan mereka
Dan lagi yang terkejut adalah Juyang Lim
'Humin Park si psycho dari SMP Eunjang?!. Tak ku sangka hidupnya Juntae lebih bahaya dariku ya'
"Lho Suha?!"
"Moon..." Moon langsung panik saat Suha menangis dan memeluknya, yang lain tertawa dan mencoba ikut menenangkannya
"Kau menginap di rumahku saja, ayo kita pesta piyama!" Suha mengangguk semangat
Keahlian Juntae sebagai mantan pesuruh sangat berguna saat ini. Dia bisa dengan mudah mengetahui swalayan dan toko market terdekat, dan juga mengetahui selera minuman seseorang hanya dari melihat wajahnya
"Wah jarang ada orang yang tau aku suka susu almond, makasih ya Juntae~," ucap Moon senang. Perasaannya membaik setelah pertarungan berdarah tadi
"Juntae memang pintar mengubah suasana ya hahaha!" Humin tertawa lantang
Sieun menyadari Teo yang jadi canggung di antara mereka
"Kau suka cola kan?" Semuanya terkejut mendengar Teo yang histeris, padahal Sieun hanya mau memberinya cola
Rupanya Teo teringat memori saat dirinya dihajar habis-habisan oleh Sieun
"Dia fobia cola ya," tebak Humin. Juntae mencoba mencari jawaban yang tepat, sementara dua gadis disana hanya tersenyum datar
"Yahh pokoknya malam ini menyenangkan. Kalau begitu kami duluan ya, anak-anak perempuan tak boleh pulang terlalu larut. Sampai bertemu besok di sekolah!" Moon dan Suha pergi sambil melambaikan tangannya
"Dahh hati-hati kalian!" Yang lain ikut melambaikan tangan
Sieun diam-diam tersenyum
~•~
Beberapa hari kemudian telah diadakan rapat untuk anggota eksekutif Aliansi. Di meja itu ada Seongje Geum pemimpin SMA Ganghak, yang sangat brutal dan rumornya dia bisa membunuh orang yang menatapnya tiga detik
Lalu ada Sehan Lee, pemimpin Hyungshin yang baru, berbeda dengan Seungjin Joo yang bermain brutal dan blak-blakan, Sehan lebih licik dan juga berhati-hati
Kemudian Jihoon Bae yang berhasil menguasai SMA Yuseon hanya dalam waktu beberapa bulan. Setelah pertarungannya dengan Humin satu tahun yang lalu, dia menyerang siapapun dengan membabi-buta untuk melatih dirinya
Pemimpin SMA Daehyun, Hakho Ji. Dia satu-satunya anak Aliansi yang tenang dan tak terlalu mau berkelahi. Malah dia menguasai Daehyun karena kekuatannya sendirian. Tapi ada sebuah rumor tentangnya yang menghabisi geng Nakseong Yoon sendirian hanya karena perempuan
Saat ini rumor itu belum terbukti dan tenggelam dengan rumor lainnya. Dan terakhir pemimpin dari segala pemimpin, Baekjin Na. Tak hanya menguasai SMA Yeoil dia juga menguasai hampir seluruh tempat di Yeongdeungpo
"Baiklah, semuanya sudah hadir disini. Rapatnya tak akan lama kalau tak ada yang ribut seperti rapat waktu itu. Tak usah banyak bicara dan serahkan saja bisnis kalian."
Eun masuk ke ruangan menarik perhatian mereka, gadis itu dengan baik hati membelikan mereka semua minuman
"Wah kopi~. Seleramu boleh juga Eun," puji Hakho. Eun tersenyum kecil kemudian berdiri menyender di pintu sambil minum
"Seperti yang ku katakan. Yuseon akan diatur Daehyun dan Hyungshin akan diatur Seongje." Jihoon dan Sehan terbelalak. Hakho terkekeh merasa senang
Sehan mengira Baekjin akan melawan dan menyerang Eunjang, tapi seperti ucapan Eun beberapa hari lalu baginya Eunjang bukanlah ancaman besar. Dan dia lebih memilih untuk mendisiplinkan mereka
Sehan hanya bisa menerima takdirnya karena sudah gagal, tapi berbeda dengannya yang baru saja naik dari nomor 2. Melapor ke sekolah lain adalah penghinaan bagi Jihoon
"Tapi bukannya itu-."
"Jihoon Bae." Jihoon gemetar mendapat tatapan dingin ditambah aura gelap luar biasa dari gadis itu
Padahal waktu itu Jihoon sudah bertemu kembarannya tapi tak merasa takut sama sekali
"Coba saja kau bicara sepatah kata pun, aku yang akan menghancurkan mu keparat," celetuk Eun membuat Jihoon tak berani mengangkat kepalanya. Baekjin tersenyum
"Untuk alasannya kalian sudah tau kan. Dan lagi Jihoon, atur anak-anak di sekolah mu itu termasuk Haiba. Jangan sampai dia datang sendiri, masa aku juga harus mengurus itu?"
Jihoon mengangguk kikuk. Baekjin mengetuk-ngetuk meja seraya berpikir
"Seongje, pemilihan ketua OSIS sudah selesai?"
"Ah iya. Jongwon Seo berhasil membujuk anak kelas dua dan tiga," ucap Seongje seraya memperbaiki kacamatanya
"Jongwon Seo ya namanya si otak pintar itu?. Sesekali bawa dia kesini. Kalau begitu kita akhiri disini saja karena tak ada yang mau bicara lagi, kurasa kalian sudah paham apa yang akan terjadi kalau melawan setelah lihat Seungjin Joo kan?"
Semuanya terdiam. Keempat laki-laki itupun keluar dari SMA Yeoil
"Oy Jihoon Bae, kau tak perlu melapor padaku. Lakukan saja seperti biasa," ujar Hakho
"Ha?. Apa rencanamu?"
"Hey kalau kau melotot begitu aku jadi ingin menarik kata-kata ku kan. Sudahlah biasa saja." Jihoon tak lagi bertanya, melihat Eun yang mendekat dia segera kabur dari sana
"Kau benar-benar mau membiarkannya?" Hakho menengok
"Oh Eun!. Yah entah kenapa aku tak bisa benci pada anak itu. Oh ya makasih kopinya ya~." Eun mengangguk dan tersenyum melihat kepolosan Hakho
"Kau tau kan Eunjang saat ini bukan ancaman untuk Aliansi?. Baekjin justru meminta kita semua untuk memperluas Aliansi."
"Ya aku paham kok. Lagipula sepertinya aku tak bisa menyerang Eunjang."
Eun terdiam dan mengerutkan keningnya
"Hey jangan bilang kau dengan Moon masih-."
"Ahaha kau bicara apa sih?. Itu kan sudah satu tahun yang lalu, kalau begitu aku pamit ya~." Hakho melambaikan tangannya dan pergi, ketika berbalik wajahnya berubah menjadi sendu
Eun mengetahui itu lewat pundak Hakho yang turun, dia menengok ke atas dan bertatapan dengan mata merah Baekjin
"Mau Aliansi atau Moon, aku harus tetap di sebelah Baekjin."
TBC>>>