webnovel

6

"Kak, kakak kok gitu sih sama Keysha?" Tanya seorang gadis pada kakaknya.

"Kenapa?" Tanya kakak dari gadis itu.

"Keysha udah susah-susah buatin kakak nasi goreng ehh malah kakak buang. Gimana sih" gadis itu cemberut kesal.

Kakak gadis itupun menatap adiknya.

"Keysha itu kasihan tau kak. Hidupnya itu penuh dengan kesedihan" ucap gadis itu menjelaskan.

"Kenapa semua bilang seolah hidup dia itu gak pernah bahagia?" Tanya kakak gadis itu jengah.

"Karena emang gitu! Keysha pernah cerita ke aku kalau dia itu anak nggak diinginkan di keluarganya. Adik dan kakaknya selalu disayang tapi dia enggak. Keysha itu pandai menyimpan kesedihannya kak, dia semakin sedih saat kakak sulungnya meninggal karena kecelakaan" jelas gadis itu.

"Kakaknya bernama Dicky bukan sih?" Tanya kakak gadis itu memastikan.

"Kok kakak tau?" Gadis itu menatap kakaknya dengan pandangan bingung.

"Tadi Sammy yang bilang"

"Kak Sammy? Kakak udah gak musuhan?" Gadis itu terkejut mendengar ucapan kakaknya.

"Kakak tadi ditonjok malah" jawab Devan jengkel.

Gadis itu tambah terkejut. "Pasti karena kak Sammy ngeliat kakak ngejatuhin bekal yang udah dibuatin Keysha" gumam gadis itu.

"Sammy siapa dia sih?" Tanya kakak gadis itu penasaran.

"Entahlah. Katanya pengganti kakaknya"

"Kakaknya meninggal karena kecelakaan? Gimana ceritanya?"

"Entah" ucap gadis itu lalu meninggalkan kakaknya.

****

Pagi ini Sammy dan Keysha berangkat menaiki mobil Sammy. Tapi entah mengapa perasaan Keysha tak enak. Keysha hanya diam menatap jendela mobil.

"Sha" panggil Sammy.

"Hm"

"Kamu kenapa?"

"Gak apa-apa"

Sammy menghentikan mobilnya dipinggir jalan lalu menatap mata Keysha. "Sha, tatap mata kakak" perintah Sammy.

Keysha menatap mata Sammy dan tiba-tiba air mata Keysha jatuh. Keysha tak tau kenapa.

"Sha, hey. Kamu kenapa?" Sammy menghapus air mata yang berada di pipi Keysha.

Keysha masih diam dan menatap Sammy, sesekali Keysha sesenggukan.

"Sha" panggil Sammy lagi.

Sammy mengecup bibir Keysha dengan lembut.

"Kenapa?" Tanya Sammy lagi.

Keysha menggelengkan kepalanya.

"Cerita, kamu kenapa?"

Keysha menghapus sisa air matanya dengan kasar.

"Hey, diam" Sammy mengusap air mata Keysha dengan lembut lalu mencium kedua mata Keysha.

"Minum dulu" Sammy menyodorkan sebotol air mineral.

"Sekarang kenapa?" Tanya Sammy ketika Keysha sudah selesai minum.

"Gak tau kak. Keysha ngerasa kayak akan kehilangan seseorang seperti kehilangan kak Dicky. Keysha takut kak" cerita Keysha.

Sammy tersenyum menanggapi. "Ngapain takut? Siapa yang bakal pergi? Diva? Kan ada Keynan, begitupun sebaliknya. Dan kamu? Kan ada kakak. Kalo kakak dalam bahaya kan ada kamu. Mama kamu? Ada Keynan dan Diva malahan. Siapa lagi? Papa kamu? Diakan punya banyak bodyguard"

Keysha tersenyum setelah mendengar itu. "Makasih kak udah bikin Keysha tenang" Keysha langsung memeluk Sammy.

Sammy membalas pelukan Keysha dan tersenyum. "Itu adalah tugas kakak pengganti kakak kamu"

Sungguh Sammy tak mau melihat Keysha menangis. Dadanya seperti ditusuk oleh pisau ketika melihat Keysha menangis. Hobi Sammy sekarang adalah membuat Keysha tersenyum dan tertawa. Ketika melihat Keysha tersenyum hati Sammy terasa sejuk.

"Udah dong peluknya. Kita gak sampe-sampe nih disekolah" seru Sammy sambil terkekeh.

Keysha langsung melepaskan pelukannya dan menyengir.

"Eh, hehehe maaf kak. Abisnya kalo Keysha peluk kakak Keysha ngerasa aman dan nyaman seperti meluk kak Dicky" jawab Keysha jujur.

"Udah nanti dirumah bisa peluk sepuasnya" ucap Sammy.

"Ish! Kak Sammy mesum!" Keysha memukul lengan Sammy pelan.

"Emang kakak ngapain?" Tanya Sammy sambil memegang lengannya yang dipukul.

"Gak tau" Keysha cemberut sambil mengalihkan pandangannya pada kaca jendela.

Sammy menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu Keysha.

****

"Kak Sammy mana ya Des?" Tanya Keysha ketika sudah berada dimeja kantin.

"Gak tau tuh. Gak keliatan" jawab Desy, "Ohya key kam--"

"Sha bukan key!" Sela Keysha.

"Kenapa sih aku gak boleh panggil key?" Tanya Desy penasaran.

"Key itu panggilan buat Keynan, adikku" jelas Keysha acuh.

"Ohh, oke. Sha" final Desy.

"Apa?" Keysha masih sibuk dengan baksonya.

"Kamu masih buatin kak Devan bekal?" Tanya Desy.

"Iya"

"Dimakan?"

"Entah"

"Lah?" Desy menaikkan alisnya bingungm

Keysha mengalihkan pandangannya pada Desy. "Keysha disuruh ke kelasnya buat ngambil kotak bekalnya waktu istirahat"

"Dan?" Tanya Desy menunggu kelanjutan cerita Keysha.

Keysha mengerutkan keningnya. "Dan?"

Desy menghela nafas lelah. "Dan isinya gimana?"

"Kosong" jawab Keysha seadanya.

"Berarti dimakan dong"

"Entah"

"Kan udah jelas kosong"

"Waktu itu Keysha lihat bekalnya dikasih ke kak Axel, kan jelas yang makan itu kak Axel" jelas Keysha.

"Serius?" Tanya Desy tidak percaya.

"Iya" Keysha kembali fokus ke baksonya.

"Terus kenapa kamu masih ngasihin dia bekal?"

Keysha tak menjawab karena masih menelan baksonya. "Karena... Nggak tau"

"Ish!" Desy menjadi kesal sendiri karena jawaban Keysha banyak tak taunya.

"Yah Keysha berharap kalo kak Devan laper dan makan bekal buatan Keysha" jawab Keysha enteng.

"Masih berjuang meski gak dihargai?" Tanya Desy.

Keysha mengangguk.

"Sampe kapan?"

"Sampe Keysha kecewa" jawabnya.

"Karena?"

"Entah. Pokoknya yang buat Keysha sakit hati sesakit-sakitnya"

"Terus kalo kak Devan mau sama kamu asal kamu nurutin kemauannya, kamu mau?" Tanya Desy lagi.

Keysha mengangguk. "Mau"

"Jadi babunya?"

Keysha mengangguk.

"Terus kalo kak Devan minta kesucian kamu?"

Seketika Keysha tersedak baksonya dan tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan sebotol air mineral.

"Makanya kalo makan itu pelan-pelan. Gak usah buru-buru, gak ada yang minta kok" ucap orang itu.

"Kak.. kak Devan?" Keysha menerjapkan matanya beberapa kali.

"Hm"

Yah orang itu adalah Devan. Devan langsung pergi setelah memberikan air mineral itu.

"Itu beneran kak Devan kan?" Tanya Keysha tak percaya.

"Iya kayaknya" jawab Desy sama tidak percayanya.

"Keysha nggak mimpi kan Des? Kalo Keysha mimpi, Keysha nggak mau bangun"

Sepontan Desy mencubit tangan Keysha.

"Aww ish! Sakit Des" Keysha mengusap-usap tangannya yang dicubit oleh Desy.

"Berarti kamu gak mimpi" simpul Desy.

"Ya ampun. Mimpi apa Keysha semalem ya sampe Keysha dikasih air mineral sama kak Devan" Keysha menepuk kedua pipinya.

"Mimpi horor kali" jawab Desy asal.

"Keysha mau mimpi itu lagi"

"Udah ah! Yuk ke kelas" ajak Desy lalu menarik tangan Keysha untuk pergi ke kelas.

****

Bel pulang berbunyi membuat kelas Keysha menjadi ramai akibat telah lolos dari pelajaran kimia beserta gurunya yang killer.

"Des, kak Devan itu rumahnya dimana sih?" Tanya Keysha ketika berjalan di koridor sekolah.

"Gak tau"

"Kak Devan itu punya pacar gak sih?" Tanya Keysha.

"Setau ku sih enggak"

"Ohh, terus kak Devan punya nomer hape nggak?"

"Punya lah"

"Kamu punya nomernya Des?"

"Ehh, eng.. enggak lah. Mana mau kak Devan ngasih nomernya ke anak cupu kayak aku" jawab Desy gugup.

"Kamu sebenarnya cantik loh Des" ucap Keysha setelah mengamati Desy lebih jauh.

"Apaan sih. Orang cupu kayak aku mana ada cantik-cantiknya" Desy membuang pandangannya.

"Cantik kok. Mau aku dandanin?" Tawar Keysha.

"Kamu bisa?" Tanya Desy tidak percaya.

"Bisa lah"

"Ehh sha. Itu ada kak Devan tuh" Desy menepuk pundak Keysha sambil menunjuk kearah Devan berada.

"Mana-mana?" Tanya Keysha sambil celingukan.

"Tuh" tunjuk Desy.

"Ohya. Des kamu duluan aja. Aku mau ke kak Devan dulu" Keysha mengembangkan senyumnya.

"Oke, aku duluan ya sha" pamit Desy.

"Iya, ati-ati Des" Keysha melambaikan tangannya pada Desy yang berjalan menjauh.

Setelah Desy tak terlihat, Keysha berlari menuju ke Devan. "Kak Ave!"

Yang dipanggil tak berhenti membuat Keysha kesal.

"Kak Aveeee!" Teriak Keysha lebih kencang.

Devan yang mengenali suara itu berhenti tetapi tidak menoleh. Devan yang tidak merasa terpanggil pun melanjutkan langkahnya. Secepat kilat Keysha menghadang Devan yang membuat Devan kaget.

"Kak Devan ih! Dipanggil gak berhenti!" Ucap Keysha kesal.

"Lo manggil gue?" Tanya Devan.

"Iyalah"

"Tapi gue gak ngerasa dipanggil" ucap Devan.

"Ih kak Ave nyebelin" ucap Keysha sambil mengerucutkan bibirnya.

Devan tersenyum tipis melihat wajah Keysha yang menurutnya lucu. "Nama gue Devan bukan Ave"

"Iya, Ave itu panggilan sayang dari Keysha untuk kak Devan. Devan jadi Evan. N nya hilang jadi Eva. Kalo Eva kan kayak cewek yaudah Keysha balik jadi Ave. Gitu" jelas Keysha.

Devan tersenyum mendengar penjelasan dari Keysha.

"Kak Ave makin ganteng kalo senyum. Coba kak Ave senyum setiap hari pasti cinta Keysha bertambah setiap hari dan rasa sakit dihati Keysha karena kak Ave gak makan bekal Keysha jadi hilang" ucap Keysha ceria.

Devan mengerutkan keningnya. "Siapa yang gak makan bekal Lo?"

"Kak Ave lah. Siapa lagi, orang cuman kakak yang Keysha buatin bekal"

Devan tersenyum lagi. "Gue makan bekal buatan Lo kok"

"Loh? Bukannya kak Ave ngasih bekal itu ke kak Axel ya?" Tanya Keysha bingung.

"Enggak, gue yang makan. Masakan Lo enak" puji Devan yang membuat Keysha malu sekaligus senang.

Pipi Keysha merah. "Apaan sih kak. Tapi makasih ya udah muji karya Keysha"

Devan lagi-lagi tersenyum. Entah mengapa setiap dekat dengan Keysha, Devan selalu tersenyum. Sepertinya Devan sudah luluh dengan kelakuan Keysha.

"Ohya kak. Keysha minta nomer kakak dong" pinta Keysha.

"Buat?"

"Ya masa gak boleh chat sama gebetannya sendiri?" Tanya Keysha blak-blakan.

Devan tak tau pola pikir Keysha. Kebanyakan wanita akan meminta nomer gebetannya ke temannya karena gengsi untuk meminta.

"Keysha mau minta langsung aja daripada minta ke temen-temen. Kan kalo langsung kak Ave pasti nge-respon chat aku" Keysha menjelaskan setelah peka dengan apa yang Devan pikirkan.

Devan tersenyum lagi dan lagi. "Sini hape Lo"

Keysha memberi handphone nya pada Devan. Gambar pertama yang Devan lihat di handphone Keysha adalah dirinya. Devan mengerutkan keningnya dan menatap Keysha.

"Keysha gak punya foto kakak lagi. Makanya Keysha foto diam-diam, hehehe"

Devan menggelengkan kepalanya. Setelah menyimpan nomernya Devan langsung membuka kamera. Devan langsung mengarahkan kamera itu ke wajahnya dan Keysha

"Eh, eh, kak. Mau ngapain?" Tanya Keysha terkejut.

"Foto. Biar Lo jadiin wallpapernya"

Keysha tersenyum mendengar ucapan Devan. "Yuk, yuk" ucap Keysha antusias.

Ckirk..