webnovel

Chapter 3

CHAPTER 3

[The beginning of a sadness]

----------------

Aku segera memastikan kembali dengan mengucek mataku dan melihat kearah Nox, tapi ternyata ekspresi nya hanya datar, aku mulai meragukan pengelihatan ku dan mulai berfikir " Apakah sebelumnya aku salah lihat?".

Guru segera datang dan memarahi Isea, Tara langsung pasang badan melindungi isea, dia dengan lantang mengatakan " Pak!, ini salah paham, tidak ada kekerasan signifikan yang terjadi. kami hanya bermain".

Saat mengatakan itu Tara menatapku, aku mengerti tatapan nya dan langsung mengiyakan nya " Benar pak!, ini hanya perkara tempat duduk!"

Aku segera menoleh kearah Nox, dia terlihat kesal. tapi dia menyadari tatapan ku dan melihat kearah ku, kugunakan kesempatan ini untuk menguatkan pendapat akhirnya aku menggunakan Nox " Benarkan Nox??, isea tidak sengaja melakukan nya!"

Nox hanya diam dan tidak berniat membantu, guru mulai curiga dan ingin menarik isea ke ruang guru. namun Nox angkat bicara " Benar pak, ini hanya salah paham"

Aku yang tadinya sangat ketakutan dan kecewa dengan prilaku Nox, Kembali ceria seperti kembang api yang bermekaran di langit, aku segera mengangkat Nox dari posisi terjatuh nya dan berbisik " Terimakasih"

Nox hanya diam dan berpaling, saat itu dia segera menuju tempat duduknya.

Pelajaran dimulai, aku duduk disamping isea, aku berinisiatif menanyakan keadaan isea " Kau tidak apa apa?"

Isea tersenyum melihat ku dia menulis di bukunya " Aku tidak apa apa, Makasih untuk yang tadi ❤️"

Aku menulis kembali di buku ku " Maaf, Nox tidak biasanya begitu. aku akan memarahi nya!🔥"

Isea tertawa, sampai guru yang mengajar menegur nya, saat ditegur pun isea hanya menundukkan kepalanya ke meja, tak lama dia melihat kearah ku dan tersenyum Licik, dia segera mengambil buku ku dan menulis sesuatu disana.

' Bolos kuy '

Aku terkejut saat membaca nya, aku tidak pernah bolos sebelumnya, isea sering bolos. tapi dia jarang mengajak ku untuk ikut bersamanya, aku cukup heran dan membalas nya

' Tidak bisa, kalau ibuku tau dia akan marah '

Isea memperlihatkan ekspresi cemberut, dia berbisik

" Ngak akan ketahuan kok, tenang aja!"

Aku segera menjawab " Ibuku tidak tau, tapi nox tau"

Isea langsung terlihat kesulitan memikirkan sesuatu, jadi dia sepenuhnya membendung wajah nya di meja sambil mengumamkan " Padahal aku ingin semakin dekat dengan mu "

Begitu mendengar pernyataan itu, aku langsung merasa bersalah.

Aku segera mengangkat tangan ku, guru yang melihat nya bertanya " Ada apa?", aku tersenyum " Maaf sebelumnya pak, saya ingin izin ke Toilet"

Pak guru mengerutkan keningnya dan menatap tajam kearah ku " Bener ya ketoilet!, jangan bolos ke kantin! "

Hatiku langsung 'Jedak jeduk' Rasanya pak guru membaca pikiranku, namun aku tidak menyerah dan mengatakan " Iya ....bener kok pak "

" Ya udah, pergi sana". kata pak guru

Aku segera melihat kearah Isea, aku menatap nya dengan penuh kebahagiaan. tapi isea terlihat sangat syok. aku tidak mengerti kenapa isea memperlihatkan ekspresi seperti itu.

" Kenapa??, Ayo kita pergi!". Kataku berbisik ke Isea

Isea menutup kepalanya dengan buku

" Aku berterimakasih kau ingin ikut aku bolos, tapi bukan gini juga, kalo gini bisa ketahuan kita bolos nya!"

Aku bingung, berati Bolos pun ada caranya??, Saat terbendung dalam pikiran ku, pak guru menegurku" Ngak jadi ke toilet nya??"

Aku segera Sadar, dan pergi meninggalkan kelas.

Tak lama kemudian aku kembali masuk, dan segera duduk. Isea menulis di buku

'Kalau ingin bolos, tunggu waktu jam istirahat, kita bisa kasih alasan sakit ke UKS. jadi waktu jam pelajaran kita tidak dibilang bolos'

Aku merasakan bahwa aku mendapatkan wawasan baru, aku langsung menulis kembali

' Gimana kalo guru UKS nya marah kita bohong?'

Isea membalas ' Ayah dari guru UKS adalah pekerja di perusahaan ayahku, jadi dia tidak berani menyinggung ku '

Aku menyadari isea cukup licik, tapi dia tetap teman ku. jadi aku mengangguk sebagai isyarat setuju, dan setelah bel istirahat berbunyi, isea langsung mengajakku untuk pergi ke UKS

Tapi tiba tiba Nox menghadang tepat di depan pintu " Mau kemana?"

Isea terlihat kesal " UKS", Nox mengerutkan dahinya dan melihat kearah ku " Kau sakit?, Dimana?, Biar aku saja yang mengantarkan kamu"

Aku diam karena bingung menjawab apa, tapi isea segera menutupi aku dibelakang nya " aku yang sakit, ada masalah?"

Nox segera menarik tangan ku " Kalau begitu kau saja yang pergi, Liliy ada janji ke perpustakaan bersama ku"

Aku begitu terkejut ' Sejak kapan aku janji sama dia ke perpustakaan!?'. aku mulai menatap tajam ke arah Nox

Nox mengalihkan pandangannya, isea tidak tahan lagi dan langsung ceplas-ceplos " Lily dan aku akan bolos kelas Bahasa, ada masalah?"

Nox terlihat marah dan melirik ke arahku, aku merasa bersalah dan hanya murung sambil memegang lengan isea, lalu dia mengeluarkan perkataan yang membuat ku cukup terkejut " ya udah, aku ikut bersama kalian "

Halo???, kau itu murid pintar teladan kebanggaan guru!, kenapa kau ingin bolos!

Aku menatap Nox dengan tatapan tidak percaya, tapi nox tetap acuh tak acuh dan kembali mengatakan " Ayo, kalau kalian bolos. aku ikut bolos"

Isea tampak marah " Mau mu itu apa?, apa kau segitunya tidak ingin jauh dari adikmu? "

Aku merasakan pertengkaran ini makin menuju kearah yang buruk " Sudah sudah, kalian berdua saja yang bolos kalau begitu, aku akan tinggal disini"

Nox langsung menjawab " Jika Lily tidak ikut, aku juga akan tinggal", isea pun juga menjawab hal serupa.

itu membuat ku bingung dan canggung, jadi aku mengajak mereka berdua makan bersama di kantin sekolah.

Hari hari sekolah ku berjalan lancar, Dan ada beberapa hal yang membuat ku terkejut, isea mengatakan dia masih menyukai Reynox. tapi dia akan berjuang dengan cara nya sendiri.

Aku hanya mengangguk dan mendukungnya, hingga akhirnya kami naik ke kelas 6, Seperti biasa Nox mencetak banyak prestasi gemilang. dia menjadi kebanggaan sekolah, banyak SMP terkemuka mengundangnya untuk sekolah di tempat mereka.

Namun Nox selalu meminta pendapat ku. " Lily, menurut mu SMP mana yang akan kita masuki?".

aku adalah Tripika orang yang tidak yang tidak punya prinsip, aku biasanya hanya mengikuti arus atau ikut ikut teman. jadi aku menjawab tidak tau kepada Nox.

Saat memasuki sekolah, muncul anak baru di kelas sebelah. dia pindah karena pekerjaan ayahnya. dia seorang yang terkenal di YouT0be, dan Inst4gram. dia tampan dan sering membuat video kehidupan sehari-hari nya.

Dia sangat diminati didunia nyata maupun sosial media, namun aku tidak begitu dekat dengannya. aku hanya tau dia dari kabar angin, aku berbisik kepada isea " Kau tau anak baru di kelas sebelah?, katanya dia sangat tampan dan terkenal! "

Isea tampa tidak tertarik, jadi dia hanya menjawab singkat " Reynox tetap yang terbaik"

Lily mengagumi perasaan isea, dia sudah memendam perasaan kepada Nox sejak kelas 3, bahkan ada murid yang lebih populer dari Reynox dia tetap lebih menyukai Reynox.

aku dengan jahil berkata kepada nya " Kalau memang sesuka itu, kenapa tidak diungkapkan saja?, akan ku bantu mencari tempat nya!. sesudah ini kita akan masuk ke SMP, takutnya kita akan beda sekolah, sesudah itu aku mungkin tidak bisa membantu mu"

Isea mengangkat alisnya, dia mulai menggenggam tangan Lily " Apa Kau dan Reynox sudah memilih akan sekolah dimana?? "

aku Menggeleng kan kepala ku " Belum, tapi aku memutuskan untuk sekolah di tempat biasa saja, karena nilai ku tidak cukup bagus, tapi Reynox pintar. akan bagus baginya untuk sekolah di tempat terkenal dengan beasiswa, lalu kau bisa menyusulnya. karena nilai mu bagus, kau juga berasal dari keluarga kaya "

Isea mengerutkan dahinya " Apa maksud mu dengan mengatakan nilai mu tidak cukup bagus??, nilai mu itu tergolong bagus!, menempati peringkat 6 sudah bagus!, aku saja ada di peringkat 4 "

Lily menatap isea dengan tatapan sedih " Itu bukan nilai asli ku, semua nilai dan tugas yang kudapatkan itu berkat Nox, dia sering memberikan aku contekan. dan setiap ada pekerjaan kelompok dia yang mengerjakan semuanya. bahkan bisa dibilang itu semua adalah nilai nya Nox "

Kemudian dia melanjutkan " Biarpun aku memaksakan diri untuk masuk di sekolah yang sama dengan nya, aku tidak akan berkembang. dan kemampuan otakku, tidak bisa disamakan dengan sekolah elit, itu hanya akan membuat ku malu "

Isea mulai menitikkan air mata, dan segera memelukku " Kalau begitu aku ikut kamu saja ke sekolah biasa! mari kita berjuang bersama! "

Aku melepaskan pelukan isea. " Jangan mengubur masa depan mu demi seseorang, yang menentukan masa depan mu adalah kamu, tidak ada jaminan kau tidak akan menyesal saat bersama dengan ku "

Aku senang isea begitu baik padaku, isea sangat cantik. penampilan nya jangan di tanya lagi, padahal belum lama ini kami main kejaran, dan isea berkeringat banyak. tapi dia masih sangat cantik.

Isea Menghapus air matanya, dan ingin mengatakan sesuatu, hingga anak baru dari kelas sebelah datang dengan kamera ponsel nya.

seperti nya dia sedang siaran langsung, saat itu dia mengarahkan ponsel nya ke arah isea, isea melirik sedikit ke ponsel.

" Yo! semuanya ~, dia adalah Isea Eryu, anak dari keluarga Eryu yang dari keluarga militer itu loh~ "

Isea yang melihat kamera, langsung bersikap profesional, dia tersenyum dan melambaikan tangan nya.

Komentar terus menerus datang Tampa henti, tapi bagitu isea diperlihatkan, komentar nya semakin banyak dan Give Diberikan dengan jumlah fantastis.

Isea berbisik kecil ke anak baru itu, " Berani sekali kau menjual nama ku dan keluarga ku untuk mendapatkan Popularitas "

Anak baru langsung mengarahkan kamera nya ke arah Lily " Semuanya!, dia ini saudara dari anak yang kabarnya jenius itu loh~, anak yang banyak memenangkan perlombaan, baik nasional maupun internasional, dia adalah saudara Reynox! "

Semua komentar Muncul, dan mereka begitu menunjukkan ketertarikan untuk mencari sesuatu tentang Nox, Ada juga beberapa yang berkomentar. bagaimana aku bisa tahan hidup di balik bayang bayang Nox. ada juga yang mengatakan mereka kasian dengan nasib tetangga kami.

itu cukup lucu bagiku, namun berada didepan kamera dan banyak orang, tidak nyaman bagi ku. selagi perhatian para penonton tertuju pada ku. Anak baru itu berbisik kepada isea. " Maaf, aku terpaksa melakukannya. ayahmu sendiri yang meminta ku untuk memperkenalkan kamu ke dunia, karena kau sudah mulai dewasa, lagipula dekat dengan keluarga mu juga bagus saat aku jadi idol nanti "

Isea menghela nafas, dan segera menarik ku pergi. sambil berkata sopan di depan kamera " Adu~ maaf ya, sekarang aku dan teman ku harus pergi, kami masih harus belajar karena tak lama lagi kami akan ada ujian!, sampai jumpa! "

Setelah mengatakan itu, isea memberikan ponsel itu ke Anak baru, dan mengajak ku pergi " Ingat Lily, jangan terlalu terpaku/ bergantung pada sosial media, apa lagi terhadap netizen. karena mereka bisa lebih berbahaya dari pada tank perang. yang mereka rusak bukan tubuh mu, tapi mental mu "

----------------

Aku terus ditarik isea menjauhi anak baru tersebut, setelah cukup jauh, Isea melepaskan genggaman nya.

terlihat bercak tangan merah ditangan ku, bekas tangan isea, isea yang melihat bekas itu segera panik " M-maafkan aku!, aku tidak bermaksud menyakiti mu! "

Aku tidak begitu mempermasalahkan nya jadi aku tersenyum ceria kepada isea. " tidak apa apa, lagian isea memang kuat sekali!, kau harus menurunkan kekuatan mu sedikit saat memegang orang biasa~"

aku berusaha menenangkannya sambil sedikit bercanda, Isea Segera tersenyum ceria. " Terimakasih, maaf melibatkan mu. aku cukup punya trauma terhadap kamera"

Aku tau itu, Isea pernah diwawancarai mati matian saat dikelas 3, itu adalah saat dimana ibunya dibunuh oleh Vampir. Saat itu dia sampai tidak mau keluar dari rumah, dan menetap di kamar.

hingga ayah nya menghapus segala berita tentang ibunya dan kemunculan isea, aku tidak tau banyak, karena ibu dan ayah membatasi ku untuk mengakses lebih, yang ku tau ibu isea dibunuh Vampir.

Tapi aku tidak tau bagaimana komentar yang timbul atau yang lainnya, isea juga tidak ingin membahas nya, jadi aku tidak ingin membahas nya.

Tapi satu hal yang ku tau, saat isea ke sekolah. dia sempat dikejar oleh wartawan gila yang memaksanya untuk di wawancara, tapi untungnya Nox ada disana untuk menyelamatkan nya.

Aku tidak pernah tau kalau Nox bisa bela diri, hingga aku bertanya pada ibu, ternyata dia ikut Bela diri semenjak menjadi anak angkat keluargaku, tapi aku tidak pernah di beri tahu.

Tapi itu sudah lewat, aku juga bersyukur Isea baik baik saja sesudah itu, namun berkat kejadian itu isea jadi suka pada Nox, bahkan sampai sekarang.

Awalnya isea anak yang teladan, rajin, dan anggun. semenjak ibu nya tidak ada lagi, dia mulai rajin bolos, memotong pendek rambutnya, dia juga bersikap tomboy, Semaunya, sombong ke beberapa orang, bahkan dia pernah membully dan merokok.

Tapi untungnya, dia berubah perlahan. dia tidak lagi membully orang, tapi beberapa yang lain masih ada, untung saja dia bersikap baik pada ku, mungkin itu berkat dia suka pada Nox.

Kejadian itu lewat begitu saja, Keesokan hari nya isea tidak datang ke sekolah, aku pikir dia sakit, tapi saat guru masuk ke kelas, guru mengabarkan kalau isea pindah ke Negara Ostania.

[ Negara Ostania, adalah negara maju yang kaya raja, disana sistem militer nya kuat, dan merupakan negara anti vampir, negara elit yang diimpikan semua orang untuk masuk kesana.

lalu disana ada Gereja Kudus, tempat melatih para pemburu vampir, itu adalah tempat yang sangat berbahaya untuk vampir ]

Aku terkejut, kenapa isea tidak memberi tahu aku tentang kepergian nya??.

setelah itu aku menghubungi nomor nya, dan tidak tersambung sama sekali, aku ingin berbicara dengan nya, namun dia adalah orang dari dunia yang jauh berbeda dengan ku. aku tidak akan bisa berbicara dengan nya seperti biasa lagi, dia juga sulit ditemui.

Lalu.... beberapa hari kemudian, Ayah ku mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

Pemakaman ayahku berjalan lancar, Aku merasa sangat frustasi dan tangisan ku tidak bisa berhenti, hati ku sakit sekali seperti dicabik-cabik, Nox mengajak ku pergi ke taman bunga untuk memulihkan suasana hatiku biarpun hanya sedikit.

aku setuju dengan nya, dan ikut kesana. Taman nya sangat indah, namun hatiku terasa kosong. aku ingin mengatakan agar Nox tidak perlu berusaha keras untuk menghibur ku, tapi mulut ku tidak mau berbicara, dan aku hanya menatap kosong taman bunga indah ini.

Nox terlihat sangat sedih, jadi dia menunjukkan kepalanya ke pundak ku, " Jangan seperti ini...jika kau seperti ini hati ku sangat sakit melihatnya!, apa ada yang bisa ku lakukan agar kau bisa bahagia? "

Mendengar perkataan Nox, Tanpa sadar aku menitihkan air mata, dan menangis sejadi-jadinya.

Sekilas aku mengingat perkataan ayah padaku. " Lihatlah!, putri kecil ayah sudah kelas 6, tapi belum bisa memberikan ayah nya hadiah kecil! "

Aku cemberut melihat ayah " Lalu apa yang ayah ingin kan? "

Ayah seperti memikirkan sesuatu dengan panjang, lalu dia tersenyum. " Bunga saja tidak apa apa, tapi jika ingin memberikan hadiah yang besar ayah ingin putri ayah menjadi gadis yang sukses "

saat itu ibu tiba tiba datang dan menambah kan " Kalau ingin memberikan hadiah ibu, perbaiki nilai rapor mu, Kau tidak boleh selalu bergantung pada Nox! "

Setelah itu ayah dan ibu saling tersenyum dan mengatakan " Tidak peduli apa pun itu, jadilah versi terbaik dirimu "

[Note: Maksud orang tuanya, tidak peduli seperti apapun Lily, Lily harus menjadi dirinya sendiri, jangan terpaku pada orang lain. ]

Tanpa sadar, aku mengumamkan kata kata itu.

" Jadilah...Versi... terbaik..."

Sesudah itu aku tertidur karena kelelahan sehabis menangis.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Begitu bangun, aku sudah ada ditempat tidur.

Kemalangan ku terus berlanjut, ekonomi keluarga kami menjadi sulit, ibu ku bekerja paruh waktu terus menerus, dan dia mulai depresi setelah kematian ayah.

ibu yang sangat menjauhi alkohol, mulai minum minum, dan pulang dalam keadaan mabuk, hingga akhirnya dia terjatuh dari tangga, dan masuk kerumah sakit.

Begitu pulang, sikap ibu berubah. dia tidak pernah menyakiti atau bahkan memukuli aku. tapi setelah kembali dia terus memaksaku untuk belajar, aku tidak diizinkan untuk bermain, aku terus dimasukan ke tempat les, setelah itu harus belajar banyak dirumah.

jika aku menolak, aku akan dipukuli dan dimarahi. aku selalu menghabiskan waktu dengan menangis dan belajar, Nox pernah menegur ibu.

tapi ibu tidak pernah peduli, setelah ditegur Nox. ibu tersenyum sebentar dan kembali memarahiku.

Semester 1 berakhir, dalam pengambilan nilai rapor, seperti biasanya Nox peringkat 1 dikelas, dan juara umum, lalu akhir akhir ini Nox juga makin sering ikut perlombaannya, dan dia mulai sering berpergian kemana mana untuk lomba.

Dia mendapatkan banyak uang dari itu, dan itu membantu ekonomi keluarga, tapi sebaliknya aku....

Setelah ibu mengajariku dengan keras, ibu tidak pernah membiarkan Nox membantu ku lagi, Setiap ketahuan aku akan dipukuli, dan tugas ku bertambah banyak. jadi aku selalu menolak setiap nox ingin membantu.

hingga akhirnya nilai asli ku muncul, aku berada di peringkat ke 16, dari 25 siswa.

Ibu langsung marah besar. " SEBENARNYA APA SAJA YANG KAU LAKUKAN!?, BAGAIMANA BISA TANPA BANTUAN NOX KAU ADA DI PERINGKAT 16??, LIHAT NOX!, TANPA IKUT LES DIA SUDAH SEMPURNA!, AYAH DAN IBU DULU NYA SEORANG ILMUAN, TAPI KENAPA KEPINTARAN KAMI TIDAK TURUN PADAMU? "

Setelah itu, aku mulai menaruh kebencian terhadap Nox, Aku terus membencinya atas semua prestasi yang dia dapatkan. tapi nox semakin niat untuk mendapatkan prestasi, ibu semakin membandingkan aku dengan Nox, diam diam dibelakang Nox.

itu membuat ku sesak dan sakit hati, aku terus mengutuk Nox. " Andai saja kau tidak ada!, andai saja b4jing4n itu tidak ada! "

Semua penyiksaan terus berlanjut hingga berbulan-bulan, hingga ibu menyerah untuk membuat ku di peringkat satu, " Dapat kan peringkat 2 untuk ibu, itu cukup ". kata ibu dingin.

ibu sudah semakin tidak terurus, rambut nya acak acakan dan berantakan, matanya memandang kosong, dibeberapa selang waktu, dia akan batuk darah, dan minum banyak obat.

Ibu selalu pergi ke rumah sakit setiap Minggu, namun mungkin karena kami hampir tidak punya uang lagi, ibu tidak pergi kesana Minggu ini.

Tetangga selalu datang menemui ibu, tetangga ini juga yang selalu mencegah ibu agar tidak memukuli Ku terlalu keras, dia juga yang memberikan makanan ketika kami tidak punya uang untuk membeli bahan makanan.

Aku cukup membenci ibu yang selalu memaksa ku menjadi apa yang dia inginkan, rasanya seperti menjadi robot untuk mengikuti kemauan nya.

hingga ibu jatuh pingsan saat menyiapkan materi belajar ku dirumah, Nox sedang pergi saat itu. jadi aku segera menghampiri tetangga kami.

Aku memang membenci ibu, tapi sebenci bencinya aku pada ibu, tapi rasa sayang ku Lebih besar ketimbang rasa benci ku.

setelah itu ibu dibawa ke rumah sakit, aku duduk cemas di kursi rumah sakit, bibi menghampiri ku.

" Bibi!, mengapa ibu tidak di masukan ke ruang operasi!?, berapapun biayanya aku akan berusaha mencari nya!". kata ku cemas

bibi tersenyum lembut. " Ibumu tidak separah itu, tidak lama lagi dia akan sangat bebas "

Aku sangat senang mendengar ucapan bibi, hingga aku mengerti artinya "Bebas" yang dimaksud.

Ibu sudah bangun, dan bibi memintaku untuk menunggu di ruang anak anak. aku tidak tahan ingin melihat ibu yang terbangun, jadi aku mengikuti bibi diam diam.

hingga di dekat pintu, aku mendengar bibi berbicara dengan ibu.

" Mila, kau jangan terlalu keras pada dirimu sendiri dan anak mu!, kasian anak mu!, dia masih kecil, dia sangat khawatir dengan kondisi mu, biarpun kau sudah keras kepada nya! ". Marah bibi kepada ibu

Tak lama kemudian, ibu menangis keras.

" Terus kau mau aku bagaimana???, Hidupku tidak lama lagi, dan aku akan meninggalkan Lily didunia ini sendirian!, bagaimana bisa aku meninggalkan dia Tanpa persiapan didunia yang kejam ini!?",. bentak ibu sambil menangis

" Jika bukan karena ternyata aku mengidap gagal ginjal kronis, aku akan selalu menemani anak itu sampai dia besar!, tapi dokter mengatakan omong kosong bahwa Hidup ku tidak akan bertahan selama 5 bulan lagi, aku tidak punya pilihan selain memaksanya agar bisa hidup mandiri! ". lanjut ibu

" Dunia ini keras, mereka membutuhkan orang pintar, jika Lily cukup pintar, dia bisa mendaftarkan diri ke sebuah perusahaan bagus, jadi dia bisa bekerja dengan nyaman dan punya penghasilan baik, saat aku tidak ada, Aku harus memastikan dia bisa hidup dengan baik! ". sesak ibuk terisak-isak

setelah mendengar itu, jantung ku serasa mau berhenti, alasan semua perlakuan ibu selama ini karena untuk masa depan ku sendiri?

setelah itu aku bertekad keras untuk mendapatkan tempat pertama.

Namun sayangnya... tempat pertama tetap diraih oleh Nox, dan aku mendapatkan tempat ke 4.

Aku menangis tersedu sedu, dan segera berlari ke rumah sakit. biarpun tidak peringkat 2, dari peringkat 16 ke peringkat 4, itu sudah cukup bagus.

jadi aku terus berlari tanpa henti, hingga aku mendapati ibuku sudah terbungkus kain putih.

Bibi menangis, dan dokter berbicara " Mila Wilem, Lahir tahun 1976 pada tahun 2023, jam 11:00 pm. dinyatakan meninggal dunia "

Saat itu dunia ku hancur

Bersambung ~

Terimakasih banyak atas dukungan nya dan terimakasih karena telah membaca