webnovel

I'm Not a Werewolf (Indonesian)

Eric Yudhistira adalah remaja berusia 16 tahun. Dia berasal dari keluarga miskin dan tinggal hanya bersama ayahnya saat ini. Kakaknya Eric yang bernama Rafael telah meninggal beberapa bulan yang lalu karena kecelakaan. Eric tidak pernah tahu di mana ibu kandungnya. Jadi, Eric ikut mencari uang dengan bekerja paruh waktu, untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Zarius Vasilias adalah iblis yang diusir dari istananya sendiri. Banyak iblis yang membenci Zarius. Karena konspirasi besar, Zarius dieksekusi oleh iblis lain dan melarikan diri ke Dunia Manusia. Meski memiliki penampilan seperti remaja berusia belasan tahun, tapi sebenarnya usia Zarius sudah ratusan tahun. Dan Zarius pernah datang ke Bumi sebelumnya. Bahkan, Zarius menjalin hubungan dengan makhluk bumi. Zarius bertemu Eric di Bumi. Namun, Zarius kehilangan ingatannya sebagai iblis. Eric membantu Zarius yang terluka parah dan memperlakukan Zarius seperti saudaranya sendiri. Iblis yang membenci Zarius mencari keberadaan Zarius hingga ke Bumi. Nama iblis itu adalah Felius. Felius tahu bahwa Eric adalah manusia yang penting bagi Zarius. Bahkan, Zarius menganggap Eric sebagai adiknya sendiri. Faktanya, Eric memang berada di garis keturunannya Zarius. Felius telah mengetahui hal itu. Jadi, Felius melakukan sesuatu pada Eric. Felius mengubah Eric menjadi manusia serigala dan membuat Eric berpikir bahwa Zarius adalah dalang di balik transformasinya. Bagaimana Zarius menjelaskan jika dia bukanlah yang mengubah Eric menjadi manusia serigala? Lalu, bagaimana Eric menjalani hidupnya sebagai makhluk aneh, yang dapat berubah menjadi makhluk buas kapan saja?

Zanaka · Fantasy
Not enough ratings
46 Chs

Kesepakatan

"Baiklah, kita buktikan mana yang lebih tangguh daripada kita, Anak Miskin!" kata Bima.

Bima menatap tajam ke arah Eric. Namun, Eric hanya menanggapi dengan seringaian yang terlihat seksi.

Mereka berdua berjalan berbeda arah karena Bima perlu mengganti seragamnya dulu dan merencanakan suatu strategi. Sedangkan, Eric hanya perlu melepas pakaian seragamnya dan hanya meninggalkan kaus singlet berwarna putih.

***

Di kebun pohon mangga milik seseorang, yang berada di belakang gerbang tembok gedung sekolahan Eric, di sinilah Eric dan Bima saat ini berada.

Ternyata, Bima membawa sekutu saat ini. Bima membawa banyak teman satu gengnya.

Eric melakukan pemanasan dulu sebelum mengeluarkan tenaga yang sebenarnya. Memang remaja seperti dirinya, tak boleh memiliki sedikit keterampilan bertarung? batin Eric.

Ternyata, semua teknik berkelahi yang Eric pelajari dari Rafael, kini berguna juga. Padahal, dulu Eric sangat malas ketika Rafael memaksa Eric untuk latihan bertarung.

Ternyata, Bima tidak datang sendirian. Bima mengajak tiga temannya yang lain.

Eric menyeringai saat melihat Bima muncul bersama 3 temannya Bima.

"Kheh! Pengecut!" desis Eric. Tapi, di saat seperti ini, Eric tidak dapat lagi mundur. Dia akan mencoba untuk melawan komplotan siswa-siswa yang sok kaya dan berkuasa itu.

Keempat remaja yang berpenampilan sangar itu kini mengelilingi Eric. Keempatnya adalah anak-anak dari orang yang berpengaruh di sekolahannya Eric. Tapi, karena Bima tadi sudah berjanji tidak akan mengadu. Jadi, Eric tidak akan menahan-nahan amarahnya seperti biasanya lagi.

Mereka berempat menyerang Eric secara bersamaan.

Eric melompat ke udara beberapa detik, setelah itu memutar tubuhnya, kakinya didaratkan memutar ke wajah empat remaja congkak itu. Seketika itu juga, empat remaja tadi jatuh ke tanah.

Eric mendarat dengan mulus dengan lutut kiri ke tanah dan lutut kanan di tekuk. Mata Eric tajam menyorot ke tiga temannya Bima yang mulai kembali bangkit berdiri.

Pergerakan Bima kini lebih lamban dari teman-temannya. Mungkin Bima sudah merasakan kekuatan Eric yang sebenarnya setelah bahunya dicengkeram oleh Eric tadi. Bahkan, nyerinya saja hingga kini masih dirasakan oleh Bima.

"Kalau kalian benar-benar lelaki, hadapi aku satu per satu, Sialan! Jangan beraninya main keroyokan seperti banci!" sungut Eric, lebih berani dari biasanya.