webnovel

Part 9

Setelah kejadian di kantin tadi, Emily dan Felicia sekarang berada di rooftop sekolah. Sehingga Felicia membuka suaranya.

"Kei!" panggil Felicia

Emily berdehem menanggapi panggilan Felicia. Ia sedang menutup matanya, menikmati udara yang di rooftop. Padahal sekarang telah menuju siang hari.

"Gue minta nomor lo dong," ucap Felicia.

Emily langsung membuka matanya, ia tidak menjawab melainkan mengambil handphone miliknya dan memberikannya pada Felicia.

Felicia langsung saja mengambil handphone milik Emily. Lalu, mengembalikannya kembali pada sang pemilik. Emily menerima itu.

"Kei!" panggil Felicia lagi.

"Apa lagi, Felic? Dari tadi lo panggil gue terus." ujar Emily sedikit kesal. Pasalnya, ia sedang menikmati udara sekarang.

Felicia cengengesan mendengar itu lalu memberikan sesuatu pada Emily. "Ini."

Emily menoleh pada Felicia, lalu melihat apa yang diberikan oleh Felicia untuknya.

"Ini kan .... " ujar Emily terbata-bata.

"Ya benar, ini gelang lo. Setelah lo kasih tau gue kalau lo Keisya, gue langsung cari gelang itu, dan kasih lo sekarang deh," kata Felicia.

Emily mengambil gelang tersebut dan memakainya di pergelangan tangannya. "Thanks, gue kira sudah hilang."

Emily menatap kembali ke arah Felicia. "Tapi bagaimana bisa? Bukannya gelang ini sama gue waktu menjalankan misi?"

Seingat dirinya, ia memakai gelang nya saat menjalankan misi beberapa hari lalu.

"Tidak. Lo lupa? Waktu itu lo pernah bilang sama gue kalau gelang itu sempat hilang sebelum lo menjalankan misi itu," jelas Felicia.

"Gue lupa," ucap Emily.

Felicia melihat Emily yang berusaha mengingat tentang gelang yang ia berikan baru saja. "Sudahlah lo tidak usah pikir itu, yang penting gelang itu ada di lo sekarang."

Mereka berdua terdiam sejenak. Kemudian, tak lama Felicia kembali membuka suaranya.

"Kei, foto gelang kita ini." ujar Felicia dengan menunjukkan gelang yang ia pakai juga.

Emily hanya berdehem saja membalas ajakan Felicia.

"Kok lo tidak protes sih gue ajak foto?" tanya Felicia.

Emily melihat ke arah Felicia. "Kalau gue protes lo tetap ajak gue, kan? Bukan begitu Felicia Della Martinez?"

Sedangkan Felicia mendengar perkataan Emily hanya cengegesan. Tapi ia juga kesal pada Emily, mengapa harus menyebut nama panjang dirinya. "Iya sih. Tapi gak usah sebut panjang gue juga kali, Kei!"

Biasanya Keisya akan protes jika di ajak foto oleh Felicia, tapi sekarang ia tidak menolak ajakan Felicia itu. Percuma saja dirinya menolak ajakan Felicia, nantinya Felicia akan memaksakan dirinya untuk berfoto.

Emily kembali berdehem. Felicia? Ia langsung saja memposisikan jari kelingking mereka yang saling mengait satu sama lain. Tak lupa memperlihatkan tangan Emily yang memakai gelang itu, berada di atas tangan miliknya.

Crekk

Felicia telah selesai memfoto tangan mereka berdua, ia langsung membuka akun sosial media miliknya yang berbentuk persegi itu.

"Nama akun lo apa Kei?" tanya Felicia yang masih sibuk dengan ponsel nya.

"Lo kan tau akun gue apa," jawab Emily.

Felicia memutar bola matanya malas mendengar jawaban Emily. "Maksud gue bukan akun lo yang itu. Tapi akun milik raga yang lo tempati itu Keisya cantik."

"Oh bilang dari tadi." kata Emily yang langsung saja melihat apa nama akun miliknya sekarang.

Felicia memutarkan kembali bola matanya. Ia kira Keisya akan langsung mengerti maksud nya tadi. Sedangkan Emily melihat apa nama akun miliknya yang sekarang. "Emily_Arabell."

Felicia langsung saja mencari nama akun Keisya yang baru. Dan langsung memfollow nya.

Ting ...

Emily mendengar ada notifikasi yang masuk dari handphone miliknya, tapi hanya diabaikan oleh Emily. Ia lebih memilih menikmati kembali udara yang ia rasa sejuk itu. Felicia langsung meng-upload foto tangan mereka berdua yang memakai gelang tadi. Dan tak lupa men-tag akun milik Keisya yang dulu dan yang baru.

Baru beberapa menit Felicia meng-upload nya, sudah banyak komentar yang masuk di foto tersebut. Dan itu sukses membuat Emily geram. Ia sedang asik menikmati udara, harus terpaksa melihat notifikasi ponselnya yang banyak itu.

Emily membuka akun sosial media miliknya, begitu banyak notifikasi yang masuk. Ia langsung saja melihat ke arah Felicia.