webnovel

I'm Back For You All

RenaSungkar_3718 · Urban
Not enough ratings
3 Chs

Aliennya Hilang

"eonnie kita makan apa?" tanya Young menyadarkan lamunan Jane.

"e.... Nasi goreng kimchi dan sushi" ucap Jane dan mereka berdua duduk namun tidak dengan Jane.

"kalian makan ya, eonnie mau bicara sebentar dengan Haneul eonnie" pamit Jane lalu menarik perlahan tangan Haneul.

"hey wae? Apa tak bisa dibicarakan disana?" protes Haneul.

"sttt, ini soal Lili" bisik Jane.

"Lili? Wae (kenapa)?" tanya Haneul heran.

"nee, tadi saat aku menggandeng tangan mereka itu sangat berbeda jauh eonnie. Tangan Lili benar-benar tak memiliki sidik jari sedikitpun dan jika kau perhatikan secara seksama dia juga tak memiliki pori-pori di seluruh tubuhnya" terang Jane.

"kau tak tertular penyakit halusinasi Youngie 'kan?" tanya Haneul yang sebenarnya ia juga yakin Lili bukan manusia biasa tapi ia tak ingin terlihat konyol dihadapan adiknya.

"aigo... Eonnie aku serius" ucap Jane menyakinkan.

"caranya makan bagaimana Youngie?" tanya Lili dan Young pun menyuapi Lili dan Hanru (Haneul Ruby) memperhatikan mereka.

"kau lihat? Dia itu bodoh atau apa sih eonnie?" tanya Jane kebingungan dengan tingkah laku maknaenya (orang yang termuda).

"setelah makan kita harus menanyakan banyak hal padanya" ucap Haneul lalu ia segera pergi dan meninggalkan Jane sendiri.

Makan malam mereka tidak seperti biasanya, hanya terdengar suara Young dan Lili yang sedang tertawa bersama sedangkan Haneul dan Jane hanya diam dengan pikiran mereka yang melayang-layang entah kemana.

"Lilk-ya" panggil Haneul dan Lili hanya menoleh kearah Haneul.

"sebenarnya kau tinggal dimana?" tanya Haneul dan Lili diam.

"Lili-ya kau dengar Haneul eonnie bertanya padamu" timpal Jane tapi kini Lili menjadi bersedih.

"Lili wae?" tanya Haneul khawatir.

"Lili gwenchannayo?" tanya Young dan kini Lili menatap ke langit-langit rumah.

"ada apa disana?" tanya Jane penasaran.

"katakan saja Lili, jangan takut pada kami" ucap Haneul tapi Lili tetap tak mengatakan apapun dan hanya menatap ke arah yang sama.

"Lili... Kau makhluk bumikan?" tanya Young dengan beraninya dan tanpa menyaring omongannya.

"Young-il" ucap Jane menaikkan nada bicaranya.

"tak sopan mengatakan hal seperti itu Young" timpal Haneul.

"eonnie, Young hanya menebak bisa jadi saja benar" ucap Young tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"gk sopan Park Young-il, Lili itu manusia pastilah di..." Jane menjeda perkataannya saat Lili menggeleng.

"apa maksudmu?" tanya Haneul kini sangat penasaran dan Lili turun dari kursinya lalu berjalan menjauh dari ketiganya.

"kau mau kemana Lili-ya?" tanya Jane sembari berjalan menyusul Lili.

"berhenti Jane eonnie" ucap Lili memberhentikan langkah Jane.

"wae?" tanya Jane bingung.

"Lili harap setelah ini kalian tak menjauhi Lili. Jika kalian menjauhi Lili dan ingin mengusir Lili dari sini tak apa eonnie, perlu kalian tau Lili menyayangi kalian semua" ucap Lili setelah itu ia berbalik badan dan seketika tubuhnya bersinar membuat Haneul, Jane, serta Young menutup mata karna silau.

"aigo apa yang terjadi?" ucap Young sembari tetap menutup matanya begitupun Haneul dan Jane. Tak berapa lama kemudian sinar itu mulai mereda dan pengelihatan ketiganya mulai normal.

"eonnie" panggil sebuah makhluk yang memiliki suara sama persis dengan seorang Choi Lili namun dengan fisik berbeda.

Makhluk yang berwarna hijau tua mempunyai tinggi sekitar 120cm tanpa leher dengan mulut dan mata yang sangat imut serta mengerikan. Di kepalanya juga terdapat sepasang antena yang ujungnya berbentuk bulat namun makhluk ini tidak memiliki hidung dan juga daun telinga. Menggunakan pakaian berwarna biru langit dan hanya memiliki 4 jari tangan. Tiga kata untuk menerangkan sebuah makhluk misterius ini aneh, menyeramkan, tapi lucu.

"YAKK EONNIE APA ITU" teriak Young ketakutan sembari berlari memeluk kedua eonnienya.

"e... Li.... Lili-ya? I... Ini kau?" tanya Jane syok.

"ba... Bagaimana bisa Lili?" timpal Haneul.

"hahaha nee eonnie ini aku Lili, bagaimana kalian bisa mencurigaiku secepat ini hahaha? Ini adalah bentukku yang sebenarnya eonnie, aku bukan makhluk bumi dan aku tinggal di galaksi yang sangat jauh berbeda dengan kalian" ucap makhluk yang tak lain adalah Lili.

"eonnie aku takut" ucap Young dan Lili tersenyum lalu berjalan dengan kaki pendeknya menghampiri Young yang kini menempel kuat pada Haneul. Perlahan Lili menyentuh pundak Young yang ketakutan.

"hiks eonnie hiks" tangis Young.

"kau tak perlu takut padaku Youngie, aku tak akan melukai kalian sedikitpun karena aku tau kalian adalah manusia baik dan kini aku menyadari bahwa rumor tentang manusia di bumi semua jahat itu tak benar" ucap Lili.

"k.. Kau benar bukan ma... Makhluk bumi Lili?" tanya Jane dan diangguki oleh Lili.

"lalu kenapa kau ke bumi?" tanya Haneul.

"ka... Kau mau menyerang kami Lili?" tanya Young memberanikan diri.

"anni... Dengarkan pembicaraanku tapi biar aku berubah menjadi manusia lagi agar kalian tak takut lagi padaku" ucap Lili lalu ia kembali menjauh dari ketiganya dan sinar itu kembali muncul. Saat sinar itu hilang kini mereka kembali melihat seorang Choi Lili yang seperti sedia kala.

"jadi?" Jane menunggu jawaban Lili.

"huhfff" Lili membuang nafas.

"keluarga Lili tak berniat sedikitpun untuk datang ke bumi, kami hanya berjalan dengan pesawat kami untuk menuju planet Seutourny tapi sebuah meteor sangat besar menabrak pesawat kami hingga tak terkendali dan membuat kita semua terdampar disini" jelas Lili.

"lalu?" tanya Haneul menunggu cerita selanjutnya.

"secepat mungkin kami memperbaiki pesawat kami karna kami takut ada manusia yang melihat, lalu Lili dan nam-tongsaeng (adik laki-laki) Lili keluar untuk melihat keadaan pesawat bagian luar tapi saat Lili mengecek semuanya ternyata Lili tertinggal disini" cerita Lili sembari memasang raut wajah sedihnya.

"jadi kau tak menyerang bumi?" tanya Jane dan Lili menggeleng dengan cepat.

"kami takut pada kalian karna kata keluarga kami semua manusia itu kejam terutama pada sesuatu yang tak pernah ia lihat. Mereka tak akan melepaskan kami semudah itu jika sudah berhasil menemukan kami" lanjut Lili .

"ja... Jadi kau adalah alien Lice?" tanya Young .

"alien? Apa itu?" tanya Lili bingung.

"yak... Alien itu adalah makh...."

"sttt Youngie sudahlah, Lili jadi apa yang ingin kau lakukan sekarang?" tanya Haneul memotong pembicaraan Young.

"Lili tak tau harus apa, Lili sudah mencoba memanggil keluarga Lili tapi semuanya sia-sia" ucap Lisa sedih.

"kau memanggil dengan alat apa?" tanya Jane.

"alat komunikasi kami, bentuknya sih sama seperti benda yang digunakan Haneul eonnie" ucap Lili sembari menunjuk ke kalung milik Haneul.

"mana coba lihat" ucap Young.

"mianhae (maaf) Youngie, benda itu tak bisa berubah seperti Lili, jadi saat Lili berubah jadi manusia benda itu tak bisa ikut agar tak ada yang melihatnya. Dan hanya dengan benda itu Lili bisa menghubungi keluarga Lili" ucap Lili menjadi sedih.

"gwenchannayo Lili-ya... Tak semua makhluk bumi itu jahat, ada juga yang sangat baik dan kami akan membantumu untuk bisa pulang kembali " ucap Haneul sembari memeluk Lili dengan lembut.

"anniya" tolak Young sembari berlari ke arah Lili dan memeluknya.

"wae?" tanya Jane.

"anni hiks Lili gak boleh pergi hiks" tangis Young.

"selama Lili disini kau bisa bersamanya Youngie" ucap Haneul lembut.

"Young, Lili tak akan pergi secepat itu jadi kita masih bisa bermain bersama disini" ucap Lili.

"Lili janji tak akan pergi secepatnya" ucap Young.

"apa itu janji?" tanya Lili.

"yak.... Eonnie hiks bagaimana menjelaskan pada gadis ini" rengek Young dan keduanya hanya tertawa.

"kami akan menjagamu selama disini Lili karna kau adalah tamu kami saat ini" ucap Jane lalu ketiganya berpelukan.

***

Keesokan harinya tepatnya pukul 5.30AM ketiga yeoja Korea itu belum ada yang membuka matanya karna mereka semalam mulai memejamkan mata pada pukul 2AM. Tak ada tanda-tanda pergerakan manusia sama sekali tapi sejak para manusia itu tidur makhluk hijau aneh juga tak bisa berhenti, ada saja kegiatan yang ia lakukan.

Plang...

Pyar

"sttt, jangan berisik mereka bisa bangun nanti" gumam makhluk itu saat ia di dapur.

"apa ini?" gumam makhluk itu saat melihat sebuah benda bumi yang bisa dikatakan berbahaya.

"ini yang dipakai Haneul eonnie kemarin untuk buat makanan?" gumamnya saat melihat sebuah kompor dan ia mulai mencoba untuk menyalakannya.

"bagaimana cara dia melakukan itu? Kenapa kemarin bisa keluar cahaya berwarna biru?" gumamnya dan akhirnya ia berhasil menyalakan.

"ah ternyata seperti ini... Hahaha bagus juga alat ini, apa namanya dan kenapa cahaya itu dingin? Bagaimana cara menghilangkan cahaya ini?" gumamnya berusaha mematikan kompor itu tapi tak bisa.

"ah biarlah. Aku mau ke kamar saja" ucapnya lalu ia meninggalkan kompor dengan posisi menyala dan berjalan menaiki tangga dengan kaki hijaunya untuk menuju kamar.

"AAAAAA" teriak seorang yeoja yang terkejut melihat makhluk hijau itu.

"aigo eonnie kenapa kau berteriak? Ini Lili apa kau lupa?" tanya Lili yang melihat Jane terkejut.

"aigo Lili-ya... Apa yang kau lakukan sepagi ini? Dan kenapa kau merubah dirimu menjadi alien? Kau tau itu mengerikan" ucap Jane dengan suara lumayan keras sembari masih memegang dadanya.

"ada apa ini? Kenapa kau berteriak Ruby-ya?" tanya seorang yeoja yang baru keluar dari kamarnya.

"Lili membuatku terkejut eonnie... Lihatlah dia" ucap Jane sembari menatap ke tubuh Lili yang 43cm lebih pendek darinya.

"ya Tuhan... Itu memang bentuk dia, buat apa kau terkejut" ucap Haneul sembari melihat Lili yang murung.

"mianhae eonnie, aku tak akan melakukannya lagi" ucap Lili lalu ia menjauh dari kedua eonnienya dan berubah menjadi manusia.

"Lili tak bisa 24 jam menjadi manusia, energi yang Lili punya bisa cepat berkurang" jelas Lili murung.

"energimu terbatas?" tanya Haneul.

"jika Lili berwujud seperti asli energi Lili tak akan berkurang tapi jika menjadi manusia hanya bertahan 17-18 jam saja eonnie" jelas Lili.

"jadi itu alasanmu?" tanya Jane dan Lili mengangguk.

"yasudah mandi sana, biar eonnie siapkan makanan" lanjut Jane lalu ia turun.

"mandi dulu ya Lili-ya" ucap Haneul lembut sembari mencium kening Lili sembari menyusul Jane ke dapur.

"buat apa eonnie? Di planetku tak ada diantara kami yang mandi" ucap Lili sembari mengikuti keduanya.

"mwo jinja? Pasti mereka bau" ejek Haneul dan Jane hanya tertawa ringan.

"yak... Kami tak memiliki pori-pori seperti makhluk bumi eonnie, tak mungkin kami bau" rengek Lili.

"mereka semua seperti it..." kata Jane terpotong saat ia melihat dapur berantakan dan api menyala membakar beberapa barang yang ada disana.

"aigo apa yang terjadi?" tanya Haneul sembari berlari ke kamar mandi untuk mengambil air.

"Lili-ya astaga.... Apa ini kerjaanmu?" tanya Jane dengan nada tinggi.

"tenanglah ini dingin, kenapa kalian panik?" tanya Lili dengan polosnya dan masih melihat tingkah laku keduanya yang kalang kabut memadamkan api.

"DINGIN DARI MANA PABO? INI API KAU MAU KAMI TAK PUNYA RUMAH" teriak Jane kesal.

"Jane tenanglah dia tak tau apa-apa tentang ini" ucap Haneul yang kembali tenang karna api telah padam.

"Bagaimana bisa tenang eonnie? Beruntung kita cepat kemari kalau tidak bagaimana nasib kita selanjutnya eonnie" ucap Jane yang masih kesal.

"mianhae Jane eonnie, Lili akan mengganti kerusakannya" ucap Lili.

"bagaimana kau bisa menggantikannya? Apa yang bisa kau perbuat Lili? Kau ini bukan makhluk bumi Lisa-ya, kau tak mengerti berapa harga semua ini" ucap Jane sangat marah karna memang barang mereka tak ada yang bernilai murah, Lili hanya memperhatikan keadaan dapur yang berantakan dan....

"eonnie lihatlah semua sudah kembali seperti sedia kala" ucap Lili sedang raut wajah sedih. Saat Jane dan Haneul melihat mereka sangat terkejut karna barang mereka bukan kembali seperti sedia kala namun semua barang itu menjadi barang yang belum ada di peradaban mereka.

"wah.... Daebak (keren, hebat) bagaimana bisa?" tanya Haneul kagum.

"ini bukan barang kami Lisa-ya" ucap Jane.

"itu barang terbaru eonnie. Kalian bisa memakainya sekarang, tapi barang-barang itu belum ada di manapun. Lihatlah 3-4 tahun lagi, pasti baru diperjualbelikan" ucap Lili dengan santai.

"darimana kau mendapatkannya?" tanya Haneul.

"sulit untuk dijelaskan eonnie" ucap Lili dingin lalu ia keluar rumah itu dan membuat keduanya bingung.

"ada apa dengannya?" gumam Haneul.

'apa dia marah karna aku memarahinya?' batin Jane.

Jam sudah menunjukkan pukul pukul 7.30 waktunya seorang Park Young-il untuk bersiap berangkat sekolah. Sarapan dan bekal tentunya sudah disiapkan oleh eonnie tertua.

"eonnie, Lili kemana? Aku tak melihatnya sejak tadi pagi" tanya Young yang menyadari ada yang kurang.

"dia mungkin berjalan-jalan dekat sini saja. Kau tak perlu khawatir nanti dia juga pulang" ucap Jane sembari tersenyum.

"lalu nanti dia di rumah dengan siapa? Kalian berdua kerja bukan?" tanya Young lagi.

"nanti eonnie pulang cepat dan dia pasti bisa masuk kok meskipun pintu terkunci, kalian ingatkan kejadian saat di tempat ledakan itu? Dia bisa masuk ke dalam mobil bahkan saat eonnie kunci pintunya" ucap Haneul dan mereka kembali mengingat saat Lili bisa memasuki mobil bahkan saat pintu masih dikunci oleh Haneul.

"baiklah, eonnie kau jaga Lili ya aku tak mau dia kenapa-napa" pesan Young dan diangguki oleh keduanya lalu mereka bertiga pergi secara bersamaan tapi dengan mobil berbeda. Haneul dengan Young berangkat bersama ahjussi sedangkan Jane berangkat sendiri.

***

Sore haripun tiba waktunya untuk Haneul pulang. Kepulangan Haneul hanya terpaut satu jam dengan Jane namun terpaut 3 jam dengan Young karena sekolah Korea untuk SMA dimulai pukul 8 AM-10 PM lama sekali bukan? Bayangkan kalau itu diberlakukan di Indonesia kira-kira bagaimana tanggapan readers?

"Lili-ya.... Lili-ya..." panggil Haneul mencari Lili namun tak ada jawaban serta kemunculan makhluk asing itu.

"dimana dia?" gumam Haneul lalu ia memutuskan untuk memasak dengan barang-barang barunya terlebih dahulu.

Bersambung.....