"Kau bisa melakukan apa yang kau mau, Shou.. Ini tidak apa apa, jika kau ingin menolak, katakan saja itu... Aku memang mengatakan aku akan memberitahumu ketika aku benar benar bisa memberitahumu, aku yakin kau akan mendengarnya nanti Shou," kata Tuan Beom sambil memegang tangan Shou dan mencium bibirnya.
Awalnya Shou terdiam dengan ciuman itu, lalu ia berpikir sesuatu. "(Kemungkinan saja, Ahjussi sudah tahu apa yang aku pikirkan,)" hingga Shou membuka mulut dan fokus pada ciuman itu.
Tiba tiba Tuan Beom terdiam melihat bawah, Shou memegang penis nya. "Ahjussi, masukan," kata Shou.
"Kau bilang itu masih sakit."
"Tapi aku ingin Ahjussi memasukan nya."
". . . Kau yakin?" Tuan Beom menatap. Lalu Shou terdiam, ia menatap ke arah lain sambil menelan ludah.
"(Aku ingin Ahjussi memasukan nya.) Aku yakin.... Masukkan Ahjussi," tatap Shou.
".... Baiklah," Tuan Beom bergerak mengulur tangan ke rak dan mengambil kotak kondom di sana, mengambil satu dan membukanya dengan giginya.
"Ahjussi," sebelum memakai, Shou memanggilnya membuatnya terdiam.
"Apa aku bisa memasangkan nya?" tatap Shou.
"Memasang nya?"
"Aku ingin memasang kondom itu, aku ingin tahu rasanya memasangkan itu untuk Ahjussi," tatap Shou sambil menatap manis.
"Cobalah," Tuan Beom duduk dan memberikan kondom yang sudah terbuka itu.
Lalu ia mendekat dan memakaikan kondom itu. Tapi ia bingung dengan bagian depan dan belakang, alhasil dia lama berpikir.
"Shou...." panggil Tuan Beom, ia tahu dan mengerti Shou tak bisa memasang, lalu ia membantu Shou dengan menggunakan tangan nya. "Masukan seperti ini."
"Tapi... Aku pernah mendengar dari seseorang bahwa jika memasang kondom itu menggunakan mulut pasangan nya," kata Shou dengan polos seketika Tuan Beom terdiam dengan kepingan marah. "Siapa yang memberitahu mu?"
"Eum.... Um... Hah Ini pertama kalinya aku memakaikan nya," kata Shou. Tapi di saat itu Tuan Beom melihat buah dada Shou yang hampir tersentuh penisnya.
"Shou," ia memegang bahu Shou membuat Shou menoleh padanya.
"Cobalah memakai dada mu," kata Tuan Beom.
"Pardon? Apa yang Ahjussi maksud?" Shou menatap bingung, lalu ia merasa penis Tuan Beom menyentuh dada miliknya, ia menoleh ke bawah dan memegang penis Tuan Beom.
"(Aku tak bisa menggunakan satu tangan ku, ini terlalu besar,)" pikirnya, ia lalu menyelipkan penis itu di antara buah dadanya.
"(Apa aku melakukan hal benar?)" Shou mengangkat tubuhnya tapi mendadak Tuan Beom mendorongnya pelan membuatnya terbaring dan mereka saling menatap.
"Sepertinya ini sudah banyak memakan waktu, aku akan menyelesaikan nya," kata Tuan Beom, ia lalu membuka paha Shou dan perlahan memasukan jari nya terlebih dahulu untuk melemaskan nya, meskipun begitu, jari Tuan Beom sangatlah besar juga, ia lalu memasukan penis nya ke dalam vagina Shou membuat Shou terkejut kesakitan.
"Ugh... Hng... (Sangat sakit, ini adalah seks kedua dia memasukan nya, rasanya masih sangat sakit, aku rasa Vagina ku akan hancur, tapi entah kenapa berada di dekat nya dan melakukan sesuatu yang saling terhubung begini membuat ku nyaman berada di dekatnya,)" ia menatap Tuan Beom, seketika Tuan Beom menyodok nya membuat Shou terkejut dan meremas selimut di tangan nya.
Seperti saat pertama kali melakukan seks, penis Tuan Beom hanya mencapai setengah saja masuk ke vagina Shou. "Kau akan beradaptasi dengan kondisi pussy milikmu."
"Ahjussi.... Ini sangat sakit," tatap Shou sambil dengan gemetar mengangkat kedua tangan nya, Tuan Beom mengerti, Shou ingin memeluknya lalu ia mendekat dan Shou bisa memeluknya.
"Ahjussi..."
Tuan Beom mulai bergerak.
"Ahhh.... Ha... Ahh... Ahjussi, pelan pelan," Shou meremas punggung bagian atas Tuan Beom.
Lalu Tuan Beom terdiam dan mengangkat tubuhnya membuat Shou terdiam karena mereka berhenti di tengah tengah.
Tuan Beom melepas baju atasnya membuatnya telanjang dada dan ia kembali mendekat ke Shou.
Ia mulai bergerak lagi membuat Shou terkejut.
"Ahhh!!" ia mengangkat kedua lengan nya memeluk Tuan Beom dan di saat itu juga, Tuan Beom menyodok nya sangat cepat seperti vagina Shou akan memakan ukuran panjang nya lagi.
"Ahhhnnn!!!" Shou berteriak dan seketika ia meremas punggung Tuan Beom dengan kuku jarinya, membuat cakaran banyak dan perlahan memerah mengeluarkan darah. Jari wanita memang sangatlah tajam. Tuan Beom hanya bisa ber ekpresi tersenyum kecil dengan luka itu.
Tapi Shou belum menyadari jika dia melukai Tuan Beom dengan jarinya.
"Shou, kau terlalu ketat untuk kedua kalinya kita melakukan nya," kata Tuan Beom, ia mendekatkan wajahnya dan mencium leher Shou, tak hanya itu, ia kembali menggigit leher Shou membuat Shou kesakitan menutup matanya.
"Ahjussi... Hentikan.... Hng..."
Hingga Tuan Beom cum dan melepas kondom nya. Ia membuang kondom itu di bawah begitu saja dan mengambil lagi di rak yang bisa di gapai oleh tangan nya.
"Ahjussi... Ha... Ha... (Dia ingin melakukan nya lagi.) Ahjussi... Aku ingin tahu, kenapa Anda melakukan seks dengan ku?" tatap Shou, di antara wajah lemas nya bertanya pada Tuan Beom yang sudah selesai memasang kondom nya. Ia lalu terdiam dan menatap Shou.
"Ini keinginan mu sendiri, jika aku tidak melakukan ini, kau pasti akan berpikir bahwa aku benar benar tidak tertarik padamu, tapi lihatlah, bisa kau ukur seberapa tertariknya aku padamu," kata Tuan Beom, ia mendekat dan menghisap puting Shou.
"Ah.... Hng...."
"Jika aku menekan dan menghisap nya begini apakah akan keluar susu?" tambah Tuan Beom menatap puting Shou dan buah dada Shou yang sudah penuh dengan gigitan dan kecupan nya.
"Apa maksud Ahjussi... Hng... Itu sudah cukup," Shou mendorong Tuan Beom yang terus mencumbu nya di leher.
"Baiklah, aku akan berhenti," tambah Tuan Beom. Lalu Shou bisa menutup matanya dengan lemas.
Beberapa lama kemudian, Shou tertidur terbaring dan ada botol air minum yang tertempel di pipinya. Rupanya Tuan Beom yang memberikan nya sambil duduk di bawah ranjang. "Minumlah terlebih dahulu."
"Mmm aku tidak bisa bangun..." Shou membalas lemas.
"Kalau begitu kau hanya perlu membuka mulutmu," kata Tuan Beom, ia meminum air di botol itu dan mendekat ke Shou mencium bibirnya. Ini tidak bermaksud seperti itu, rupanya dia meminumkan air untuk Shou dari mulutnya.
Setelah itu Shou memegang lengan Tuan Beom. "Ahjussi.... Berikan aku lagi," tatap nya.
Tuan Beom kembali meminum banyak di mulutnya dan meletakan nya di meja, lalu mendekat ke Shou. Mereka kali ini berciuman dengan lama dan Shou beberapa kali meneguk. Shou juga memeluk Tuan Beom untuk mendekat.
"(Haa... Ini sangat nyaman.) Ha..."
"Shou," Tuan Beom menatap sambil mengusap bibir Shou. "Hanya katakan saja jika kau ingin ciuman," tatap nya. Seketika Shou memerah dan menolehkan wajah. "Ini bukan yang aku maksud, aku hanya ingin air saja."
"Aku mengerti," Tuan Beom membalas dan mendekat mengecupnya. Lalu tidur di sampingnya, Shou hanya miring membelakangi Tuan Beom.
"Ngomong ngomong, kau tidak ingin memakai bajumu?" tatap Tuan Beom.
"Aku sudah bilang aku tak bisa bangun," Shou membalas tanpa menoleh.
"Kau akan dingin."
"Aku tidak akan kedinginan, jangan khawatir soal itu," balas Shou lagi dengan nada agak cuek.
"Kau sungguh...?" Tuan Beom mengambil selimut dan menaikan ke tubuh Shou, seketika ia memeluk Shou, di saat itu juga Shou terbungkus selimut itu seperti burito.
"Kalau begitu, tidur lah dengan selimut seperti ini," kata Tuan Beom memeluknya, ia sendiri tidak memakai selimut dan lebih memilih memeluk Shou yang terbungkus selimut itu.
"Um... Ahjussi, apa kau pernah melakukan hal seperti ini bersama orang lain?" tanya Shou tiba tiba membuat Tuan Beom terdiam.
Shou juga ikut terdiam, ia lalu memasang wajah semakin kecewa. "(Kenapa aku bertanya ini, ini bukan berarti aku cemburu bukan... Waktu itu aku sudah melihat lipstik wanita di bibir Ahjussi, tentu saja itu sudah yakin dan kenapa aku malah bertanya seperti ini,)" pikir Shou.
". . . Menurutmu apa setelah aku melakukan hal ini padamu?" tanya Tuan Beom sambil mencium leher belakang Shou.
"Aku... Tidak tahu... (Lagi lagi pertanyaan yang sama, Ahjussi suka melemparkan pertanyaan lain ketika aku bertanya sesuatu yang susah untuk di jawab olehnya... Aku ingin Ahjussi langsung menjawabnya,)" balas Shou, ia lalu menutup mata sambil bersembunyi di selimut.
"Aku tak pernah melakukan hal ini bersama orang lain, tidur bersama mereka dalam artian yang seperti ini, aku belum pernah melakukan nya," kata Tuan Beom menatap Shou sambil memegang Shou dengan erat membuat Shou terdiam dan menatap nya.
"(Aku bisa berpikir bahwa Ahjussi sendiri mungkin memiliki hal yang harus di bagi dengan dirinya sendiri, dia bilang tak pernah melakukan ini bersama orang lain, lalu apakah orang lain itu melakukan seks dengan mu setelah itu pergi... Aku sudah bertanya tanya pada diriku sendiri dan aku tak berani bertanya,)" pikir Shou, ia lalu mengangkat tangan nya dan memegang pipi Tuan Beom membuat Tuan Beom menatap lebar.
Tuan Beom memegang tangan Shou dan mencium nya membuat Shou berwajah merah, ia lalu menarik kembali lengan nya dan bersembunyi.
"Shou, kau bertanya soal aku tidak melakukan ini bersama orang lain, apa kau juga tidak menyukainya ketika aku melakukan ini dalam tidur mu?" tanya Tuan Beom.
"(Apa maksud nya juga? Apa ini mungkin, dia mengatakan tidak pernah melakukan nya, itu karena dia menginginkan melakukan kehangatan ini tapi orang lain itu tidak ingin melakukan nya dan langsung pergi... Apa ini artinya aku orang pertama yang menerima pelukan ranjang ini.) Ahjussi, kita berdua belum menentukan kita menganggap diri kita sebagai apa di pandangan kita juga, aku tak tahu, antara senang atau tidak aku melakukan ini bersama mu, tapi aku hanya ingin berterima kasih karena ini benar benar hangat," kata Shou.
Tuan Beom terdiam, ia lalu semakin mendorong erat Shou untuk mendekat. "Yeah," balas nya.
"(Aku tidak akan suka Ahjussi... Tidak akan suka padanya!!)"