webnovel

Chapter 81 (I'm About Your's)

Seoul, Korea Selatan, 19 Februari

Shou terbangun perlahan membuka mata. Ketika terbangun, dia sudah melihat ada nya Tuan Beom yang ada di samping nya tertidur menghadap nya.

Shou terdiam dan tersenyum senang ketika bangun lebih dulu dari Tuan Beom.

Dia lalu memegang pipi Tuan Beom dan hidung nya dengan perlahan. "(Ahjussi.... Kenapa ini benar benar sangat menggemaskan.....)" Shou menatap sangat lama.

Lalu dia terpikirkan sesuatu, kemudian memilih bangun dan rupanya Tuan Beom tidak bangun membuatnya bingung. "(Kenapa tidak bangun? Hm... Mungkin sedang lelah...)" Shou keluar dari ranjang dan melihat baju Tuan Beom yang ada di bawah karena semalam, dia melepas baju atasnya dengan tidur telanjang dada.

Shou mengambil kemeja itu dan melipatnya, tapi ia berpikir sebentar. "Kira kira jika aku memakainya.... Apa aku akan terlihat seperti saat aku memakai baju Ahjussi bulan lalu...." Ia tampak berwajah merah. Tapi memilih untuk menggelengkan kepala dengan cepat untuk menyadarkan dirinya.

Dia melipat baju itu dengan rapi dan meletakan nya di meja dekat ranjang dan dia sendiri berjalan ke kamar mandi. Tapi ketika ia menatap dirinya di kaca kamar mandi, dia menjadi terkejut melihat di lehernya ada bekas gigitan yang sangat jelas. Itu membuat luka merah dan biru dan terlihat sangat sakit. "(Apa ini?! Uh... Sakit)" Dia kesakitan ketika menyentuh bekas itu.

"(Apa aku dan Ahjussi melakukan sesuatu... Coba aku ingat semalam)" Ia berpikir soal semalam.

Semalam, tampak Shou terdorong di sofa, dan dia bernapas berat karena Tuan Beom berlutut di bawah sofa mendekat padanya sambil mencium leher Shou beberapa kali.

"Ahjussi... Kupikir kita tak bisa melakukan hal ini..."

"Yeah, aku tahu itu" Tuan Beom membalas sambil terus mencumbui leher Shou.

"Uh... Ah..." Shou mencoba mengindari Tuan Beom yang mendekat tapi dia berhasil mendapatkan bibir Shou dan melakukan ciuman itu.

"Ahjussi... Hentikan..." Shou mendorong dengan wajah yang merah. Tuan Beom menatapnya dengan tajam dan seketika, dia mendekat ke leher Shou dan mencium nya.

"Shou..." Panggilnya membuat Shou terdiam.

"Apa aku bisa menggigit mu?" Tanya Tuan Beom menatap leher Shou.

Shou terdiam sebentar lalu mengangguk dengan wajah masih takut. "La... Lakukan... Saja...."

"Sebagai balasan nya, kau juga bisa menggigit ku" Tuan Beom menatap, dia lalu melepas kancing kemeja atasnya dan membuka lehernya. Shou terdiam menatap itu. "Itu.... Anda akan sakit..."

"Yang sakit itu, kau" Kata Tuan Beom, lalu dia mendekat dan membuka mulutnya menggigit leher Shou membuat Shou terkejut mencoba menahan kesakitan itu. Bahkan kedua tangan nya meremas kedua bahu Tuan Beom.

Tuan Beom terus menggigit leher Shou dengan sangat cepat.

"Ahjussi.... Ahjussi.... Sakit.... Sakit sekali...." Shou sudah tak tahan hingga Tuan Beom melepas gigitan nya. Di saat itu juga, bekas gigitan itu memerah. Dia lalu mencium bekas itu dan menatap Shou yang berwajah kesakitan.

"Sangat sakit..... Apa itu berdarah?" Shou menatap.

"Ini tidak berdarah, jangan khawatir" Tuan Beom terus mencium bekas gigitan itu.

Shou tampak terdiam, lalu dia menatap leher Tuan Beom.

"Gigitlah" Kata Tuan Beom membuat Shou terkejut dan langsung menggeleng. "Aku tak mau melakukan nya...."

"Lakukan saja" Tuan Beom menatap. Dia mendekat dan menggigit sesuatu di leher Shou yakni liontin kalung yang dia pakai. Kalung yang pernah di berikan Tuan Beom dan masih dia pakai hingga saat ini.

"Ahjussi.... Aku tak mau menyakiti Ahjussi" Shou menggeleng tidak mau.

Tuan Beom terdiam sebentar lalu mengatakan sesuatu. "Dengan bekas gigitan ini, semua orang yang melihat, akan menganggap bahwa kita sudah memiliki masing masing. Ini baik baik saja, aku ingin kita memiliki bekas luka yang sama yang dia buat oleh kita" Kata Tuan Beom membuat Shou terdiam.

Shou menjadi ragu, dia bahkan menelan ludah tapi mendadak langsung memeluk Tuan Beom dan membuka mulut nya dan menggigit leher Tuan Beom bagian bawah.

Tuan Beom hanya terdiam tak menunjukan ekspresi apapun, dia hanya menutup mata merasakan hal itu.

"(Aku harus menggigit sekuat mungkin.... Aku ingin bekas ini tahan lama hingga 3 tahun aku bisa melihatnya....)" Shou mengencangkan gigitan nya. Kulit Tuan Beom yang keras membuat giginya yang malah sakit.

"Awh... Gigi ku..." Dia melepas gigitan nya dengan gusi yang berkedut. Tapi ia melihat bekas gigitan nya yang tampak kecil imut di leher Tuan Beom.

"Ahjussi, apa itu sakit?" Shou memegang bekas itu. Tapi ia terkejut ketika melihat wajah Tuan Beom yang rupanya tersenyum kecil. "Ini baik baik saja...."

"(Apa dia... Kenapa jantung ku berdegup sangat kencang)" Shou tampak berwajah merah dengan rasa yang malu.

Tapi mendadak, Tuan Beom mengangkat dan menggendong nya di dada. "Ah, Ahjussi....!!" Shou terkejut.

"Kita harus tidur sekarang bukan" Tuan Beom menatap.

Shou kembali terdiam, dia lalu menatap jam dinding yang rupanya menunjukkan pukul malam.

Lalu Shou memeluk Tuan Beom. "Un...." Membalas dengan setuju. Kemudian Tuan Beom membaringkan nya, tapi dia belum terbaring, dia melepas baju atasnya terlebih dahulu membuatnya telanjang dada dan tidur memeluk Shou yang menatapnya.

"Ahjussi.... Se... Se... Selamat... Malam" Shou menatap.

"Hm...." Tuan Beom membalas singkat dan menutup mata duluan.

"(Ahjussi tampak lelah.... Jika dia tidur, pasti langsung tertidur....)" Shou menatap terus menerus wajah Tuan Beom yang tertidur duluan.

Tapi Shou masih terdiam dan tidak menutup mata. "(Aku berpikir... Mungkin sebelum Ahjussi pergi, dia tidak akan bisa melakukan seks dengan ku... Karena aku sedang datang bulan dan itu akan selesai bahkan setelah Ahjussi sudah pergi...)" Ia tampak kecewa.

Tapi di saat itu juga Tuan Beom membuka mata menatapnya. "Kenapa kau tidak tidur? Kau tidak bisa tidur?" Tuan Beom menatap.

"Ahjussi..." Shou tiba tiba memanggil dengan wajah yang memelas dan begitu kecewa membuat Tuan Beom terdiam.

"Ahjussi.... Huhu...." Dia mendadak menangis membuat Tuan Beom mengangkat wajahnya dengan bingung.

"Apa gigitan itu sakit?" Tuan Beom menatap.

"Tidak, bukan itu.... Tapi.... Tapi.... Apa Ahjussi tidak pernah punya keinginan untuk seks dengan ku sebelum anda benar benar pergi" Shou menatap dengan sedih dan kecewa.

Tuan Beom menjadi terdiam, dia tak bisa berkata kata mendengar kalimat Shou itu tapi dia kemudian menghela napas panjang. "Ketika aku kembali nanti, aku tak akan membiarkan mu jalan selama satu minggu" Kata Tuan Beom seketika Shou terkejut tak percaya mendengar itu.

"Lu.... Lupakan saja.... Aku tak mau Ahjussi kembali...." Shou tampak trauma.

--

Kembali ke tempat dimana Shou keluar dari kamar mandi dengan handuk merah muda nya. Seperti nya dia baru saja mandi dan telanjang, hanya handuk yang menutupi nya, lalu berjalan ke kamar mandi.

Tanpa khawatir Tuan Beom akan membuka mata melihatnya memakai baju.

Tapi untung nya, ketika Shou akan memakai baju atasnya dan terlihat celana nya yang pendek dan ketat. Tuan Beom membuka matanya. Dia melihat Shou membelakangi nya memakai baju atasnya, kaus putih itu akan di pakai Shou dan Tuan Beom mendapatkan pemandangan yang begitu cantik dari belakang.

Lalu Shou menoleh ke Tuan Beom dan melihat nya masih tidur. "(Kapan Ahjussi akan bangun kira kira)" Dia bingung, lalu berjalan pergi dari kamar itu dan tepat ketika dia berjalan keluar, Tuan Beom membuka mata di sana. Sepertinya dia pura pura tertidur ketika Shou menoleh ke arahnya tadi.

Shou lalu berjalan ke dapur dan mengambil apron yang biasa ia pakai, tapi anehnya, dia tidak memakai apron pemberian Tuan Beom itu dan memilih menggunakan apron nya sendiri dan mulai memasak. "(Aku tampak sayang pada apron yang di berikan Ahjussi padaku, jadi aku akan menyimpan nya saja....)" Pikirnya sambil mulai memasak dengan paha terlihat, celana dan baju pendek dan di sini, bekas gigitan milik Tuan Beom masih terlihat di leher kirinya yang berbekas merah. Tapi seperti nya dia sudah menerima nyeri sakit itu dan fokus pada memasak.

Setelah itu, dia selesai dan menghela napas panjang mengusap kening nya. "Huf...." Begitu lega melakukan pekerjaan berupa memasak dan hasilnya pun sangat menggoda di atas meja makan.

"Akhirnya selesai...." Dia juga sudah menyelesaikan barang barang yang harus di cuci setelah digunakan. Lalu melepas apron nya dan kebetulan terdengar suara langkah kaki Tuan Beom keluar dari kamar membuat nya menoleh.

Tuan Beom tampak telanjang dada tidak memakai baju atasnya dan hanya memakai celana panjang nya dan menatap meja makan.

"Ahjussi, selamat pagi.... Aku membuat sarapan" Kata Shou.

Tuan Beom terdiam, lalu duduk di kursi meja makan. "Kau membuat dengan begitu baik... Sama seperti kau selalu memasak... Padahal jika aku yang di dapur, aku hanya memasak makanan simple, sementara Shou memasak berbagai macam" Tatap Tuan Beom.

"Hehe.... Tapi meskipun masakan Ahjussi simple.... Itu akan enak dan lezat di hati ku.... Sekarang, kita harus sarapan... Dan nikmati hari ini, sebelum hari terakhir untuk kepergian anda datang" Kata Shou yang duduk di hadapan Tuan Beom.

Kemudian setelah Shou selesai, dia duduk di sofa dengan laptop di pangkuan nya. "(Aku harus mulai belajar)" Dia tampak berwajah serius.

Tapi tampak Tuan Beom berjalan di belakang nya, hanya terlihat perut yang penuh dengan kotak kotak itu dan menoleh ke Shou, dia membungkukkan badan dan mencium leher Shou membuat Shou tertawa kecil. "Hahha, itu geli...." Dia menatap dengan wajah manis.

Tuan Beom menatap laptop Shou. "Apa yang kau lakukan" Sambil berjalan ke sofa dan duduk di samping Shou.

"Aku sedang menyiapkan ambisi di sini... Karena sebentar lagi, aku dan teman ku akan melakukan projek" Kata Shou.

"Projek apa yang kalian buat?"

"Kami akan menciptakan beberapa desain dengan banyak komponen sisi yang berbeda, itu dapat di pasarkan tanpa menunggu selera klien...." Kata Shou.

Tuan Beom terdiam dan mengatakan sesuatu. "Kenapa tidak memasarkan nya di organisasi Cha?"

"Eh, maksud anda.... Milik Nona Cha dan Anda?" Shou menatap membuat suasana terdiam.

"Perusahaan itu menerima karyawan yang membuat design?"