webnovel

Chapter 33 (I'm About Your's)

Seoul, Korea Selatan, 15 Januari

== Ahjussi, apa anda sudah makan? ==

. . . == Aku sudah makan, bagaimana dengan mu? ==

Hehe.. == Aku juga sudah, apa Ahjussi hari ini sedang sibuk? ==

. . . == Tidak terlalu jika kau ingin bertemu, aku akan menjemputmu hari ini, jam berapa aku harus menjemput? ==

== Seperti saat aku ke perpustakaan terlebih dahulu, mungkin sore ==

== Apa kau sudah tidak bekerja di supermarket? ==

== Aku masih bekerja di sana, hanya saja hari libur ku seminggu, aku akan kembali bekerja lagi di sana ==

. . . == Begitu, kalau begitu aku akan menjemputmu nanti==

"Kya, Ahjussi benar benar membuat ku salah tingkah" Shou menggeleng cepat sendiri di jalan ke kampus sambil memegang ponselnya. Rupanya tadi, dia saling mengirim pesan bersama Tuan Beom.

Tapi tiba tiba ada yang datang memanggilnya dengan suara motor yang berat. Motor itu berhenti di samping Shou membuat Shou menoleh.

"Shou... " Terdengar suara memanggil dari balik helmet itu.

"?" Shou menatap bingung. Lalu orang itu membuka helmet nya dan rupanya itu adalah Soohyun.

Seketika Shou menjadi terkejut.

"Shou, bagaimana kabar mu hari ini?" Tatap Soohyun dengan senyum ramahnya. Tapi Shou tidak menunjukan senyum nya sama sekali.

"Ini baik, Terima kasih sudah bertanya" Balasnya lalu berjalan pergi. Soohyun terdiam, ia menatap Shou yang berjalan meninggalkan nya. "(Shou, aku tak tahu bagaimana sikap mu bisa berubah seperti ini, apa kau mengindari ku karena kau sudah punya pacar, itu tidak masalah kan, aku hanya akan mendekatinya sebagai teman tapi kenapa penyambutan mu begitu tidak pantas)"

--

Shou meletakan tasnya dan duduk di kursinya, dengan wajah yang tidak ada senyuman sama sekali. "(Haiz... Bagaimana caraku menjelaskan nya pada Soohyun, dia lelaki yang baik dan aku dulu pasti pernah suka padanya, tapi sekarang aku sama sekali tak menyukai nya, dia mulai bertindak ekstrim untuk menunjukan nya padaku...)"

Sorenya, Shou menutup buku terakhirnya, lalu mengembalikan di rak. Mematikan laptop dan membawa tas punggungnya. "(Baiklah, hari ini sudah selesai... Aku akan membawa sketsa itu ke dosen besok, harap saja dia menilai bagus)" Pikirnya, lalu berjalan pergi dari perpustakaan.

Di saat itu juga, Tuan Beom mengirim pesan.

== Shou, aku sudah sampai, aku akan menyusul di perpustakaan ==

"Eh, tidak perlu... Ah, sudahlah, nanti juga bertemu di luar" Shou menghela napas panjang lalu berjalan dan bertemu Tuan Beom.

"Ah, Ahjussi" Sapanya dengan senyuman manis dan lambaian tangan nya. Tuan Beom berhenti berjalan dan Shou mendekat padanya. "Terima kasih sudah mau menjemputku" Tatap Shou.

Tapi Tuan Beom terdiam, ia membelai pipi Shou membuat Shou terdiam bingung.

". . . Kau terlalu keras belajar" Tatap nya.

"Uh... Um.... Aku baik baik saja" Balas Shou dengan wajah yang merah melirik sekitar yang tak ada orang.

Ia memegang tangan Tuan Beom yang ada di pipinya lalu mencium jari Tuan Beom. Tatapan nya menggoda di depan Tuan Beom yang menatap lebar.

"Ahjussi, aku ingin pulang" Tatap Shou.

". . . " Tuan Beom terdiam, ia lalu berbalik dan berjalan duluan. Shou menjadi tersenyum kecil sendiri. "(Hehe, dia pasti sedang tidak tenang sekarang)"

Sesampainya di apartemen, Shou menatap Tuan Beom. "Ahjussi, Terima kasih untuk menjemput ku tadi, aku benar benar senang Ahjussi bisa menjemput ku" Kata Shou. Tapi suasana terdiam dengan Tuan beom yang tak menjawab apapun. Lalu dia membuka mulutnya.

". . . Shou... " Panggil Tuan Beom membuat Shou masih menatap nya.

"Apa kau ingin ikut dengan ku malam ini, aku akan membawamu ke tempat--

"Aku mau!" Shou langsung antusias. "Eh, maksudku... Kemana kita akan pergi?"

"Hanya tunggu saja, aku akan menjemputmu" Kata Tuan Beom. Ia lalu berbalik dan berjalan pergi keluar apartemen. Shou menjadi terdiam melihatnya pergi, ia lalu masuk ke apartemen nya.

Beberapa jam kemudian, Shou menatap dirinya di cermin. Ia memakai celana panjang dan kemeja merah itu, dia memang lebih suka memakai baju itu, baju berbentuk gaun dan rok, dia jarang memakainya.

"Apa aku terlihat bagus sekarang, sepertinya begitu yah...." Ia terkesan pada dirinya sendiri. Lalu pintu terketuk.

"Ah, itu pasti Ahjussi" Ia langsung senang dan segera membuka pintu. Tapi ketika melihat, senyumnya perlahan memudar menatap orang yang datang itu yang rupanya adalah Soohyun.

"Shou" Tatap Soohyun dengan senyum nya sambil menunjukan bungkus cantik, itu kue lembut. Shou terdiam dengan wajah yang pucat. "Um... Apa yang kau lakukan di sini Soohyun?"

"Eh, kupikir aku sudah mengirim pesan padamu" Tatap Soohyun.

"Hah,.... e... sebentar" Shou menutup pintu membuat Soohyun terdiam bingung.

Shou berlari mengambil ponselnya dengan buru buru lalu melihat pesan dari Soohyun yang belum terbaca.

== Shou, aku akan datang ke tempatmu untuk meminta referensi projek, aku harap aku tidak akan mengganggu==

"Astaga... Seharusnya aku membaca ini tadi" Shou semakin panik. Lalu ia berjalan membuka pintu apartemen nya lagi, Soohyun bahkan masih berdiri di sana.

"Anu, Soohyun, bagaimana jika kapan kapan saja, aku harus pergi sekarang" Tatap Shou.

"Pergi kemana? aku akan mengantar mu, di luar sana tidak baik kau pergi sendirian"

"Tidak, tidak, aku tidak pergi sendiri, aku pergi bersama seseorang, jadi kau tidak perlu khawatir"

"Seseorang? apa dia pacar mu Shou?" Tatap Soohyun.

"Um... Um... Sebaiknya kau pulang sekarang Soohyun, aku janji, kapan kapan kau boleh kemari" Kata Shou. Tapi siapa sangka, tapak kaki besar dan santai datang perlahan membuat mereka menoleh yang rupanya itu adalah Tuan Beom dengan tatapan datarnya dan rokok di bibirnya.

Soohyun bahkan menengadah untuk menatapnya. Ia lalu sadar dan teringat pada pria yang ia lihat di perpustakaan bersama Shou. "Shou, ini pria yang kau bilang itu di perpustakaan?"

"Anu.... Soohyun, aku ingin mengatakan sesuatu" Tatap Shou. Soohyun terdiam membisu.

"Dia adalah kekasihku" Tambah Shou.

Seketika Soohyun terdiam, tapi ia tersenyum dan memberikan kotak tadi untuk Shou.

"Ya, tak apa, kalian tampak cocok, aku juga mendengar dari Naya bahwa Shou lebih suka pria yang dewasa, lebih dewasa dari ku, tak apa, semoga kalian cocok" Kata Soohyun. Lalu ia berjalan pergi melewati Tuan Beom, sebelumnya. Tuan Beom dan dia saling melirik, Soohyun menatap sangat tajam seperti ingin membalas dendam tapi Tuan Beom hanya terdiam datar.

Soohyun berjalan pergi dengan mengepal tangan, urat di keningnya muncul menandakan dia benar benar sangat marah. "(Sial!!.... Aku benar benar tidak menyangka, Shou harusnya bilang dari awal bahwa pria itu kekasih nya, Ini benar benar payah... Layaknya fucking bastard)" Dia benar benar sangat kesal.

"Huuu... Hua..... Huhuhu" Shou terdengar menangis mengusap matanya sambil masih membawa kotak tadi. Tuan Beom menatap lalu mengambil kotak itu dan tak di sangka sangka, ia membuang nya di tempat sampah membuat Shou terdiam.

"Ahjussi... Apa yang Anda lakukan?"

"Dia memberikan nya dengan tidak pantas" Kata Tuan Beom dengan tatapan datarnya membuat Shou kembali terdiam. Ia lalu mengusap air matanya sendiri.

"Aku tidak tahu, aku tidak tahu kenapa aku harus mengatakan itu, sekarang dia akan berpikir bahwa aku sudah memiliki kekasih dan tidak lagi dekat dengan ku apalagi bersikap ramah, aku tidak tahu" Ia menggeleng putus asa. Lalu Tuan Beom meletakan tangan nya di tembok memojok Shou, tapi Shou tak menatapnya, Shou hanya menundukan pandangan.

"Shou, apa itu sebab nya kau tidak bisa mengatakan suka padaku?" Tanya nya. Seketika Shou terkejut dan langsung menengadah.

"Aku.... Tidak tahu, semuanya berbeda dari pemikiran ku" Ia membuang wajah. Lalu Tuan Beom menggendong Shou dan masih memojoknya di tembok. Ia mencium bibir Shou, tapi Shou tidak membuka mulutnya dengan ekspresi wajahnya yang khawatir.

"Shou, kenapa kau harus susah susah memikirkan itu semua, jika kau memang tidak mau aku di sampingmu, aku akan pergi, tapi katakan lah lebih dulu bahwa kau membenci ku" Kata Tuan Beom.

"Apa?!, tidak, aku tidak membenci Ahjussi, hanya saja, aku yang benci pada diriku sendiri... Aku ingin pergi saja dan kembali ke kampung kakek" Shou memeluk Tuan Beom dan meletakan kepalanya di pundak nya.

"Seharusnya aku tahu, kisah seperti ini akan memiliki konflik yang sama"

Lalu Tuan Beom mencium leher Shou membuat Shou terkejut mengangkat tubuhnya memegang leher dan menatap dengan wajah merah pada Tuan Beom.

"Semua kisah, memang memiliki konflik yang sama, tapi memiliki ending yang berbeda" Tatap Tuan Beom sambil mengusap rambut Shou. Lalu hingga akhirnya mereka mencium bibir.

"Ahjussi!" Shou mendorong Tuan Beom membuat ciuman mereka lepas.

"Aku sedang tidak ingin, lagipula apa Ahjussi tidak ada pekerjaan?" Tambahnya sambil mengusap bibirnya sendiri.

". . . Aku kemari untuk membawamu makan malam" Kata Tuan Beom, ia lalu berjalan dengan masih menggendong Shou dengan satu lengan nya. Shou hanya berwajah merah di bawa oleh Tuan Beom.

"(Ini benar benar sangat baik)" Shou memeluk Tuan Beom membuat Tuan Beom menatap nya sambil masih berjalan membawanya.

Hingga mereka melewati parkiran apartemen yang ada mobil Tuan Beom. "Eh, Ahjussi apa kita tak memakai mobil?" Tatap Shou dengan bingung melihat ke belakang.

"Kau lebih suka jalan jalan bukan" Kata Tuan Beom. Lalu Shou tambah merah dan tersenyum kecil agak menyembunyikan wajahnya.

Lalu mereka sampai di sebuah tempat, tempat itu lebih seperti kafe kucing, itu memang kafe kucing, Shou menjadi terpana melihat itu.

Lalu Tuan Beom menurunkan nya membuat Shou bingung. "Ahjussi?"

"Kau suka pada kucing, tapi kau tak bisa atau tak ada waktu untuk merawatnya, kenapa tidak hibur dirimu dengan kucing orang lain" Kata Tuan Beom. Seketika Shou tersenyum senang dan memegang tangan kiri Tuan Beom dengan kedua tangan nya membuat Tuan Beom terdiam.

"Ahjussi juga harus masuk" Tatap nya dengan tersenyum manis. Lalu mereka berdua masuk.

Di sana ada karyawan laki laki yang baru membersihkan dan menoleh sambil menyambut. "Selamat datang--" Tapi ia menjadi merubah wajah ramahnya menjadi pucat ketika melihat Tuan Beom membuatnya menengadah.

Ia langsung gemetar tak bisa apa apa.