webnovel

Mengintip

"Salam sama Rio," katanya. Papa menganggukkan kepala.

"Bilang sama dia buat balas surat dari gua dan gua kangen banget," lanjut dia. Papa kembali manggut-manggut.

"Hei, Anak kecil!" Ify memanggilku. Aku hanya menatapnya. Dia pun melanjutkan, "Jangan pernah ngebunuh orang tua lo sebesar apapun dendam lo. Karena kalau mereka udah gak ada, lo bakalan sadar kalau membunuh mereka adalah penyesalan terbesar lo. Terserah mau bunuh siapapun, asal jangan ngebunuh Mama dan Papa lo."

Setelah mengatakan hal itu, Ify dimasukkan kembali ke ruangan itu. Papa pun mengajakku untuk keluar dari sana. Mengapa Ify berkata seperti itu kepadaku? Apakah dia pernah membunuh orang tuanya? Aku pun bertanya kepada Papa tentang rasa penasaranku dan benar saja, Papa menjawab kalau Ify sudah membunuh orang tuanya karena kalut. Pantas saja dia berkata seperti itu, mungkin dia tidak ingin aku menyesali perbuatanku, sama sepertinya yang menyesal telah membunuh kedua orang tuanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com