webnovel

Anak Tunarungu 2

Aku memang tidak berniat berteman dengannya karena aku tidak mau mengambil risiko dan kesulitan berkomunikasi. Namun apa yang dikatakan Papa terus mengiang di otakku. Apakah aku harus berteman dengannya? Jangan dulu! Aku harus melihat situasi di sekitar dia. Kalau dia menjadi korban perisakan, maka aku mundur. Jika tidak, entahlah. Mungkin aku bisa mempertimbangkannya meski ku tahu kami akan kesulitan berkomunikasi. Tak apa, akan ku coba berteman dengan dia.

Bel berbunyi, aku dan Kimberly masuk ke kelas masing-masing. Sayang sekali aku tidak tahu di mana anak laki-laki itu berada. Kelas ku berbeda dengannya. Aku tidak bisa melihat apakah dia menjadi korban perisakan atau tidak. Pelajaran pun kembali dilanjutkan hingga bel pulang berbunyi. Aku dan Kimberly beriringan menuju ke gerbang menggunakan sepeda. Orang-orang yang berjalan kaki sungguh menghalangi dan menghambat perjalanan kami. Terpaksa kami hanya menjalankan sepeda dengan perlahan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com