Setelah didesak Gia, akhirnya Lang bersedia menceritakan kronologi kejadian yang menimpa Ren. "Baiklah, Nyonya, jadi begini ... saat itu Tuan baru saja keluar dari toko roti karena ingin membelikan Nyonya roti kesukaan Nyonya, roti bawang dan lisboa."
Gia cukup terkejut. Ren ternyata hendak membelikan dia roti bawang dan lisboa! Padahal tadi dia meminta dua roti itu untuk dia makan. Sungguh ajaib jika dipikir-pikir, bukan? Dia makan roti yang hendak diberikan Ren padanya.
Lalu, Lang melanjutkan, "Kemudian, tidak disangka, dari arah samping, ada 2 orang mendekat cepat ke Tuan, satu orang menembakkan pistol ke dada Tuan, dan satu orang lagi mengeluarkan sebuah palu untuk dipukulkan ke kepala Tuan."
Gia membekap mulut menggunakan tangannya sambil menahan tangis. Bayangkan saja, sudah ditembak, masih pula dipukul menggunakan palu!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com