Tak berselang lama setelah dua kakak beradik selesai menjenguk dan bermain dengan Kei, mereka pun pamit pulang dan berterima kasih pada Ren dan juga Gia.
Tak lupa, Gia meminta nomor si gadis belia agar bisa terus terhubung untuk urusan Kei nantinya.
Baru saja dua kakak beradik itu keluar dari ruangan VIP tempat Kei dirawat, datanglah perawat membawa bubur untuk makan siang Kei beserta suntikan obat.
Kalau sudah begitu, Kei akan menangis karena terganggu. Ren ingin marah pada suster perawat yang mengganggu si bocah, tapi karena itu demi kebaikan Kei, dia hanya bisa menahan kesal saja dan memeluk Kei dalam gendongannya.
Melihat sikap protektif Ren pada Kei, Gia merasa tertampar. Kenapa justru dia yang perempuan tidak melakukan hal demikian pada Kei? Kenapa yang cepat tanggap akan Kei selalu saja Ren dibandingkan dirinya? Apakah pada dirinya benar-benar tidak ada keberadaan sifat keibuan?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com