" Ada apa ya teman-teman? " Tanya Bima baik baik.
" Menurut lu..? " Tanya jonas sengit.
" Apa kalian mau gabung? Habis ini kita makan- makan,ntar lagi datang kok makanannya. Ya.. Sebagai tanda perkenalan juga, selama ini kita belum saling kenal kan hanya ketemu di lapangan. " Ajak Bima.
" Lu ngeledek kita nih.. Karena kita kalah gitu.. Trus disuruh merayakan kemenangan lu? "Tanya lion.
" Loh bukan gitu, maksud kita kan baik.. Ga ada maksud lain kok. " Aris menjelaskan.
" Gak usah sok baik deh, dalam hati kalian pasti bersorak karena keberhasilan tadi. " Salah seorang yang bernama robi maju ke depan.
" Maksud nya...? "Kenzo buka suara.
" Ya elu.. " Lion menunjuk Kenzo. " Terutama lu.. Yang udah bikin ulah sampai jonas di keluarin dari pertandingan. " Sorot mata lion sangat tajam.
" Hhh.. Tunggu.. Sebentar.. Kan kalian dulu yang memulai pelanggaran- pelanggaran, ya itu memang konsekuensi nya dong kalo di skors, kita udah main fair kok. "Jelas kenzo.
" Lu emang banyak bacot man, gara-gara lu kita main nya jadi ga imbang. " Kata jonas.
" Sudah, sudah.. Menang kalah itu biasa.. Jangan sampai kita ribut-ribut gara gara hal itu. Berikut nya kita bisa coba lagi. Siapa tau kalian yang menang. " Bima berusaha mendinginkan suasana.
" Diam lu..!! Kalian semua tu cuma keripik tempe, anak kemarin sore.. Jangan pernah ngelunjak sama kita ya.. Kalian belum tahu siapa kita- kita. " Kata jonas lagi.
" Emang siapa lu..? " Aris sudah tersulut emosi oleh omongan tadi.
" Ingat kali ini kalian menang, tapi selanjutnya jangan harap, jangan coba macam- macam sama kita. " Kata lion.
" Kok ada ya tim basket kaya gini, katanya terkenal karena kehebatan nya, ternyata karena ancaman dan kecurangan nya juga toh.. Baru tahu.. " Sahut kenzo.
" Apa lu bilang! Ayo ngomong sekali lagi aku hajar kamu ya !!" Seru jonas.
" Kita nggak takut! Denger ya kita nggak takut! Kalian itu banci! " Seru Aris sambil menunjukan jari tengahnya.
Lion dan jonas langsung maju mereka mulai memukul Aris, lalu kenzo. Yang lain jadi ikutan berkelahi membantu teman-temannya. Karena memang sudah tak bisa di lerai mau tak mau mereka jadi mempertahankan diri masing-masing.
Dita, mira, dan kanza datang membawa makanan dan minuman. Mereka kaget melihat perkelahian itu.
" Eh za.. Ini kenapa sih.. Pada kenapa mereka.. Aduh gimana nih. " Dita sangat panik.
" Heeiii stop.. Stopp. " Seru kanza.
" Berhenti.. Hei.. Ada apa ini.. " Mira juga berusaha menghentikan mereka tapi ga ada yang menghiraukan.
" Dit, pegang nih.. Aku cari bantuan dulu. " Kanza memberikan kresek berisi makanan pada Dita, lalu berlari mencari bantuan. Kanza menuju pos satpam yang ada didepan GOR , dia melihat dua orang satpam dan satu petugas kebersihan sedang berbincang bincang disana. Kanza lega sudah ketemu mereka.
" Pak.. Pak.. Tolong.. " Kata kanza masih sambil terengah-engah mengatur nafas.
" Ada apa mbak? " Tanya pak satpam bingung.
" Tolong ikut saya ya pak, disana ada orang berkelahi, ada saudara saya disitu, tolong di lerai pak.. "
" Oh.. Iya mbak ayo.. Ayo.. "
Mereka berempat berlari menuju tempat kejadian.
Kemudian kedua satpam dan satu petugas kebersihan tadi berusaha melerai mereka. Awalnya sulit, tapi karena diancam akan ditelpon kan polisi akhirnya mereka mau berhenti. Lalu lion, jonas dan teman-temannya pulang meninggalkan mereka.
Dita, kanza, dan mira langsung berhamburan menghampiri kenzo dan teman-temannya.
" Kalian gak papa? Aduh.. Kenapa sih kok jadi berkelahi? "Kanza khawatir.
" Ya ampun.. Ngeri deh liat muka kalian. " Sahut Dita.
Wajah mereka semua agak memar karena berkelahi tadi.
" Sebentar mbak, ada kotak obat di pos saya ambilkan dulu. " Kata pak satpam lalu pergi.
" Lagian mas- mas ini ngapain sih kok berkelahi disini? " Tanya satpam satu lagi.
" Mereka yang mulai duluan pak, mereka ga Terima sudah kalah di pertandingan tadi. " Jawab budi.
" Seharusnya jangan diladenin dong, liat jadi kaya gini. " Kata kanza.
" Gak diladenin gimana za, orang udah ngancam- ngancam gitu, emosi lah kita, mereka juga yang mukul duluan. " Aris menjelaskan.
Satpam yang satu nya sudah membawa kotak obat.
" Nih diobatin dulu, habis itu langsung pulang ya... Nanti orang tuanya khawatir. " Kata pak satpam.
Mereka mencari tempat untuk duduk kebetulan ada bangku panjang disitu.
Dita dengan cekatan mengambil beberapa obat, dari kapas, obat merah, obat untuk memar, dan antiseptik. Dia mengobati luka- luka cowok cowok itu bergiliran. Sedang mira tentu saja langsung mengobati kenzo.
" Kamu nggak papa ken? Sakit banget ya?" Mira mengoleskan obat pelan pelan di sudut bibir kenzo dengan khawatir.
" Nggak .. Nggak sakit.. Cuma nyut- nyutan. " Kenzo masih bisa bercanda dengan bibir manyun, Mira cemberut.
Kanza melihat yang lain sudah mulai diobati, ada yang ngobati dirinya sendiri juga ,tinggal Bima ini, seperti nya Dita sengaja meninggal kan Bima untuk nya.
Dengan memberanikan diri kanza ijin untuk mengobati bima. Dia menempelkan kapas di pipi dan pelipis Bima yang terluka, dengan pelan ia mengoleskan obat. Bima sedikit mengernyit waktu lukanya terasa perih. Kanza segera menghentikan tindakan nya waktu Bima bereksi seperti itu, lalu pelan- pelan melanjutkan nya lagi.
Tapi ketika luka Bima terasa sangat nyeri, dia spontan memegang erat tangan kanza, agar kanza mengalihkan tangannya.
" Maaf.. Maaf.. " Kanza terkejut.. Ia juga melihat ada luka di punggung tangan Bima yang sedang memegang tangannya. " Nanti di rumah dikompres air hangat saja., ini tanganmu juga terluka bim. " Kanza meraih tangan Bima dengan berjongkok dia juga menempelkan kapas yang diolesi obat di lukanya.
" Aahhh... " Bima kaget menahan sakitnya.
" Perih ya bim... " Kanza tanpa sadar meniup niup lembut punggung tangan Bima. Bima terkesiap melihat hal itu, dengan telaten kanza meniup tangannya khawatir, sambil mengusap nya perlahan. Ada perasaan aneh menjalar di hati Bima. Ia memandang i kanza dengan perasaan campur aduk. Antara senang karena ada yang sangat memperhatikan, perasaan heran tidak menyangka kanza akan seperti itu, juga perasaan canggung karena dia adalah saudara dari sahabatnya kenzo.
Lalu kanza menyadari kalau Bima sedang memperhatikan nya, ia pun langsung salah tingkah.
" Mm.. Sudah selesai bim. " Kata kanza menepis keheningan itu.
Bima juga tersadar dari lamunan nya.
" Za... Aku diobatin juga dong, pipi aku sakit nih.. Nih sebelah sini.. " Sahut Aris manja pada kanza , menunjuk pipinya.
" Nih.. " Dita menempelkan kapas dengan kuat ke pipi aris.
" Aduhh... Aduhh.. Apaan sih dit, sakiit. " Teriak Aris.
Yang lain tertawa.
" Ayukk.. Kita makan makan dulu... Biar ilang sakitnya.. Ini tadi beli pizza, spaghetti sama milk shake.. " Ajak mira sambil membagi bagikan makanan pada mereka.
" Alhamdulillah... Habis gelap terbitlah terang. " Sahut Aris, ia menempelkan milkshake dingin itu ke pipinya yang memar.
Mereka semua makan dengan lahap.
" Ya untung ya apes... Untung jadi juara.. Apes kena gebuk. " Kata kenzo.
" Lion bener bener keterlaluan deh.. " Gumam mira.
" Siapa? Siapa lion..? " Tanya kenzo.
" Eh.... " Mira menutup mulutnya karena keceplosan.
" Kayaknya kapten tim basket tunas jaya tadi deh... Iya namanya lion. " Sahut budi.
" Kamu kenal ma dia mir? " Kenzo menatap lekat mira.