webnovel

HUNTER: Rebirth of The Darkness Monarch

Altair Noah Ortiz. Dia tidak akan menyangka hidupnya akan serumit ini. Menjadi orang yang lemah bukanlah keinginannya. Dia harus menahan rasa pedih sebagai aib keluarganya. Bahkan ketika terjadi [Kebangkitan] dia sama sekali tidak mengalaminya. Akan tetapi ketika dunia berubah menjadi medan perang, semua berubah. [System] seolah mempermainkannya dan memberikannya [Elemen] yang tidak ada dimiliki oleh [Player] lain. [Kebangkitan] nya dia usahakan untuk disimpannya, namun setelah pertarungan dengan [False Kelas B], rencananya kandas. [Kebangkitan] nya menjadi bahan perbincangan negaranya bahkan sampai ke luar negeri. Namun itu bukan sebagai keberkatannya, melainkan permulaan dari sesuatu yang lebih berbahaya dari ini. Altair Noah Ortiz. Pria dingin yang maniak membunuh harus melindungi bumi dari [False] yang menggila dan bencana yang lebih besar dari itu. "Siapa?" Kota Banssang sebagai medan perang Para Hunter dengan [False]. Kemunculan [Tower] dan [Portal] mengacaukan semuanya yang ada di sana. "Altair Noah Ortiz. [Monarch] dari semua [Kegelapan] akan mencabut nyawamu."

Chyruszair · Fantasy
Not enough ratings
272 Chs

[Alasan Tidak Mengambil Kebijakan]

"Mungkin itu jenis dari pohon cemara."

Vier kembali menganggukkan kepalanya. Setuju. "Cemara mediterania."

Itu adalah kalimatku. Tapi, aku tidak peduli ketika suara dari Hunter Eldan kembali menggema ke seluruh penjuru arena pertarungan ini. Pandanganku teralih hanya untuk menatap Alan Woods dan Gerald Gardenium berada di tengah lapangan arena kelima. Mereka tampak bertatapan dengan penuh kebencian- atau penuh perlawanan.

"Gadis tadi." Pandaanganku kembali beralih untuk menatap Vier. Dia terdengar seperti akan membicaraan seseorang dengan awalan kata 'gadis'. "Dia sepupu mu, bukan?"

Aku sedikit terlonjak kaget begitu mendengar ucapannya. Meskipun dia pernah mengatakan nama seseorang yang terlintas dalam benakku. "Bagaimana kau bisa tahu?"

Itu jelas mengatakan bahwa tebakan Xaviero de Kaiser ialah benar. Aku tanpa sengaja membenarkan ucapannya dan spontan membungkam mulutku dengan rapat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com