webnovel

Woke Up In The Middle Night

Dengan mata sipitnya yang begitu mungil namun menarik, ia mencari sesuatu yang berkelebat-kelebat aneh yang membuatnya terbangun di tengah malam. Dan, dengan perasaan dan pendengarannya yang benar-benar terlatih, ia merasa tanpa putus asa, gadis tersebut tahu jika sesuatu yang aneh baru saja membuatnya sedikit ketakutan ketika pertama kali wanita muda tersebut mendengarnya dan meraih peristiwa yang begitu cepat seperti menjadi begitu cepat dan lebih cepat lagi.

"Elle," beberapa suara dengan sedikit getaran memanggil nama gadis tersebut dengan begitu lirih dan juga penuh dengan arti tertentu, untuk memberikan desakan akan sebuah nuansa, kesan dan atau pun kondisi serta situasi yang sebenarnya yang bisa dibilang cukup menakutkan, apalagi di tengah malam.

Elleanyka, gadis yang terbangun di tengah malam karena sesuatu yang aneh, tidak hanya seperti suaranya saja tetapi juga sosok yang kabur seperti terbang cepat di luar sana di kegelapan yang sunyi lagi dingin.

"El, apakah itu kau?" dan, pada panggilan kedua Ellea memastikan jika panggilan di tengah malam buta tersebut keluar dari seseorang yang ia kenal.

Lantas, gadis tersebut hanya mencoba untuk menarik diri dari hangat dan nyamannya tempat tidurnya, dan kemudaian pergi ke depan dengan satu putaran cepat, ia menyalakan lampu di kamar tidurnya dan membuka pintu dan lantas dengan sangat cepat menjawab. "Ayah, apakah kau mendengar juga?" teriaknya penasaran.

Wajah Tuan James yang juga begitu ketakutan ketika Ellea menemukan Ayahnya terpekur sedikit cemas di bawah sana, di tiang tangga, di bawah. "Ya, dua kali, berturut-turut, apakah kamu berbicara dalam tidurmu atau apa?" tanya ayah Ellea dengan kecemasan yang tercetak jelas di seraut wajahnya yang menua.

"Tidak," katanya, Elle pergi ke tempat ayahnya dan membawa ayahnya ke ruang rekreasi.

Ayah Ellea kemudian bertanya pada anak gadisnya tersebut. "Lalu siapa?" bertanya dengan suara yang begitu serius dan juga dengan sungguh-sungguh peduli karena khawatir tersebut.

Elle duduk di kursi favoritnya dan menjawab. "Aku tidak tahu, tapi," ujarnya singkat tak melanjutkan perkatannya.

"Tapi apa, Sayang?" tanya ayahnya dengan jelas-jelas mengkhawatir.

"Tapi, mungkin itu hanya terdengar seperti suara angin malam atau semacamnya," balas Elle pada kata-kata ayahnya yang terdengar begitu cemas dan mendesak.

Elle tersenyum menenangkan Ayahnya.

"Apa kamu yakin?" desak Ayahnya bertanya untuk meminta Elle berulang kali memastikan peristiwa aneh di tengah malam tersebut.

"Ya, Ayah aku yakin," kata Elle begitu yakin dan kemudian membuang muka karena sesuatu yang aneh sepertinya akan datang. Dan, Elle merasakan hal yang aneh dengan sangat tepat telah berlangsung hendak menghampiri mereka berdua dan begitu kuat makannya ia segera mengakhiri perbincangan lewat tengah malam tersebut dan menyuruh ayahnya serta dirinya sendiri untuk segera kembali ke kamarnya masing-masing dan melanjutkan tidur.

Seperti kebanyakan ayah lainnya dan pada umumnya, Ia sebenarnya tahu apa yang terjadi dengan putri mereka. Tuan James melihat putrinya begitu khawatir. Dan juga melihatnya khawatir.

"Yah, jika kamu tidak ingin memberitahuku rahasiamu," Pria tersebut berbicara sedikit dengan suara dan wajah yang sedikit sedih.

Elle menatap Ayahnya lagi dan bereaksi terhadap pernyataan Ayahnya dengan wajah ceria yang tenang. "Ya, Ayah, terima kasih, dan mari kita kembali tidur lagi,"

"Tapi,?" tanya ayahnya menyangkal.

Elle menganggukkan kepalanya sebelum menjawab pertanyaan Ayahnya. "Ya, Ayah, mari kita segera kembali tidur," saran Elle kepada ayahnya.

Tuan James berulang kali menatap putrinya lagi dan melihat wajahnya dengan sangat detail. Dan kemudian, keheningan menyeruak di antara percakapan anatara ayah dan anak gadisnya tersebut di tengah malam yang sedikit menyeramkan dan benar-benar menganggu bagi Elle apalagi ayahnya yang tak terbiasa dengan kejadian paranormal tersebut.

Tuan James terlihat sangat sedih ketika dia melihat putrinya sangat sedih karena dia cukup dan membuatnya menyimpan rahasia lebih dari seperti sebelumnya.

"Baiklah, sayangku, sampai jumpa besok pagi dan mari kita tidur lagi," ayahnya berdiri dari kursinya ketika Elle hanya melakukan hal yang sama dengan Pria itu.

Dan akhirnya, Elle hanya bereaksi. "Sampai jumpa besok pagi, Ayah," dia hanya memeluk Ayah tercintanya dan kemudian berjalan pergi ke kamar tidurnya lagi. Di lantai atas.

Elle hanya menghela nafas dan menarik bedcover sampai perutnya, menggerakkan sisi kanan dan menempelkan bahunya untuk menggantung kepalanya di bantal ekstra dan mencoba untuk tidur lagi.

Ia tahu apa yang terjadi beberapa menit yang lalu ketika suara dan gerakannya yang begitu cepat dan juga begitu blur , tapi Elle tidak mau membicarakannya. Dan, sebenarnya fenomena itu tidak berbahaya .

Dan, ketika malam kedua secara berkala seperti meneranginya, Elle begitu melompat ke dunia mimpi tanpa pertanyaan atau kekhawatiran. Elleanyka yang cantik hanya pergi tidur lagi semudah sebelumnya ketika hantu-hantu tersebut sudah pergi.

***

"Hai, Mag?" Elle sangat menggerutu ketika dia menemukan sahabatnya di beranda. Dan menyapa Bestie-nya.

Maggie begitu merasa gemas ketika dia tahu Elle datang ke rumahnya pada pukul 06.30 pagi. Maggie hanya mendengarkan dia datang dan berkata. "Pagi, gadis cantik berjaket pantone?" Elle menatap begitu galak dan dengan senyum masamnya.

Elle mengambil sake dengan tangan kanannya sebelum dia melepaskan napasnya ke udara kosong yang dingin di beranda rumah Maggie Mag dan duduk di kursi yang dia pilih. "Ya, kamu yang terbaik, Ma Besta," kata Elle.

Maggie hanya mengikuti setiap gerakannya. "Memang," Bestie-nya hanya tertawa terbahak-bahak dan begitu percaya diri dengan teriakannya.

Dengan wajah tersenyum Elle mengacungkan jarinya dan membuatnya lebih percaya diri. "Ya, begitulah, mengapa aku memilihmu, Ma Belle Besta," Ellea bereaksi.

"Kamu sangat hebat," kata Elle terus menerus.

"Kamu juga, Ma Belle Besta, sangat cantik," kata Maggie dengan enggan dan melihat Elle menggelengkan kepalanya . Dan kemudian ia bertanya pada Bestie-nya lagi. "Jadi, sebenarnya, apa yang kamu bawa ke sini di pagi yang dingin, sayang?" Pertanyaan Mag membuat Elle sedikit mengernyit pada sahabatnya di dunia ini.

"Hanya ingin melihat, kau,"

"Kau Ingin hang out?"

Elle hanya menggelengkan kepalanya dua kali, ke kanan dan ke kiri dengan cepat seperti anak kecil dan kemudian memberikan jawabannya dengan sangat lambat. "Kurasa tidak,"

"Mengapa?" tanya Maggie dengan sangat ingin tahu dan lebih cepat dari sebelumnya juga sedikit menggerutu pada saat yang bersamaan.

Mendengar itu, Elle sedikit memikirkan jawabannya. Jadi, gadis itu hanya memutar matanya. Dan membungkuk ke belakang.

Dan di sisi lain, Maggie tampak menunggu reaksi dan jawabannya dan Elle masih terpaku dengan tatapannya jadi sedikit kaku. "Elle, kamu masih bersamaku?" Maggie mengetahui apakah Bestie-nya menatap dan membeku.

Dan, seperti yang dikatakan Maggie, Elle menatap dan seperti hidup dalam lamunannya. Tapi, meski begitu, pemandangan sedetik setelah Bestie-nya berkata, Elle membuka mulutnya dan membuat waktu menunggu Bestie Maggie-nya, berakhir begitu saja.

Elleanyka, hanya gemerisik dan menjawab pertanyaan Gadis yang terlibat dalam perbincangan mereka. "Tidak, aku hanya pergi ke mana saja," kata Ellea mencoba bercanda dengan Maggie yang wajahnya begitu cemberut.

Maggie tertawa sesaat karena merasa sedikit geli mendengarnya dan memberitahukan hal itu pada Bestienya. "Dan kamu kembali lagi di sudut duniamu, kan?" tanya Maggie penuh harap dan bahagia.

"Ya, mungkin,"

"Kamu serba salah, hari ini sayang," kata Maggie begitu galak. "Katakan saja padaku dan kamu akan baik-baik saja," sarannya dengan sepenuh hati.

"Harus?"

"Ya, aku pikir begitu,"

Elleanyka hanya mengangguk seraya mengedikkan bahunya dan berkata. "Baiklah kalau begitu,"