Rapat telah selesai, di ruangan tersebut hanya tersisa dua orang yang memiliki jabatan cukup tinggi di kantor itu, salah satunya adalah pemilik dari kantor tersebut. Dan mobil kantor itu sama sekali tidak fokus setelah rapat telah selesai, bukan laki-laki itu juga sampai melamun dan menggerakkan pulpennya acak. Tatapannya begitu tajam ketika dia melamun ke arah meja besar yang menjadi benda paling penting di ruangan tersebut. Laki-laki itu sama sekali tidak bersuara, bahkan baru nafasnya juga tanpa teratur terlepas dari raut wajahnya yang begitu serius. Sedangkan laki-laki lain yang berada di ruangan itu juga terlihat kebingungan setelah dia selesai merapikan semua barangnya. Pun laki-laki itu juga menjadikan jarinya tepat di depan wajah teman sekaligus atasannya itu untuk menyadarkan Rayhan dari lamunannya.
"Sadarlah, sangat mengerikan ketika kau sedang melamun begitu," kata Farrel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com