webnovel

First Video Call

📧 Oliv : Daddy

📧 Oliv : Daddddyyyyy

📧 Oliv : i'am so sick af this life

📧 Oliv : i wanna die

📧 Oliv : and i dont know with whom i can tell

📧 Oliv : but u

📧 Oliv : i dont have anyone

📧 Oliv : noone is care

📧 Oliv : i hate my life

📧 Jo : sweetheart,do u have skype??

📧 Oliv : what??

📧 Jo : please

📧 Oluv : olivianat

Gadis itu menghapus air matanya sejenak,dahinya berkerut bingung. Ada apa dengan seseorang yang sedang ia ajak ngobrol ini?

Tak terasa air matanya kembali menetes. Membasahi pipinya yang sedikit membiru. Dirabanya pipi itu dengan ringisan. Sakit. Tapi tak sesakit lebam di hatinya.

Oliv segera meligat ponselnya jetika benda pipih itu berdering,dan matanya membulat ketika melihat notifikasi.

Jonathan added you

Jonathan is video calling you

What??

Tiba-tiba saja wajah oliv memerah.Dia menggigit bibirnya tak percaya.Bagaimana bisa pria tua itu mengajaknya video call? Bagaimana jika pria itu sakit jiwa? Pedofil? Jelek? Ompong? Oh tidak. Olif bahkan tidak mempedulikan semua itu. Yang dia tau,dia butuh seseorang untuk berbagi cerita.

Tanpa ragu-ragu,oliv menekan tombol bergambar telepon,seketika muncul seorang pria bertopi dan berkacamata dengan background kolam renang,yang demi Tuhan,tampan sekali!!

Oliv menganga. Demi Tuhan. Oliv benar-benar membuka mulutnya. Dia memang tak pernah meminta foto pria itu walaupun jonathan sering meminta fotonya di setiap aktifitas yang ia lakukan. Oliv bahkan tidak menyangka bahwa pria itu bisa setampan ini.

Jonathan sangat tampan. Dia bahkan tidak terlihat seperti berumur kepala 4. Wajahnya masih terbentuk dengan sempurna denagn sedikit kerutan. Apakah Jonathan suka perawatan??

"Sweetheart,hey,come on,what happen??"suaranya begitu lembut. Lembut sekali dan penuh kadih sayang. Membuat oliv mengerjap. Jika saja ayahnya selembut jonathan,dia pasti akan sangat senang meskipun ibunya harus pergi entah kemana bersama pria lain.

"Youre so hot,daddy" what the hell. Oliv menutup mulutnya tiba-tiba. Bagaimana bisa mulut sialannya itu berkata sesuatu yang tidak seharusnya ia katakan di saat seperti ini??

Tawa jonathan terdengar begitu renyah dan hangat.

"Kau sedang berbicara tentang dirimu sendiri??

"Apakah aku mengganggumu daddy? kau bisa melanjutkab liburanmu" ucap oliv membuat jonathan segera bangkit dari tempatnya,sejenak melihat bagian dada jonathan yang masih terlihat bidang di balik kaos hitam polos ketatnya.

What the fuck, that nips tho daddy

Oliv meneguk ludahnya,merasakan sesuatu yang menggelukan di sekujur tubuhnya. Apakah dia terangsang hanya karena ..... melihat dada pria itu??

"Wait for a while. aku akan pergi ke kamar baby girl"

Dada oliv menghangat ketika suara jonathan lagi-lagi menginterupsi pikirannya.

Entah apa yang membuat oliv merasa begitu tenang. Bukan. Ini bukan perasaan cinta seorang gadis kepada prianya. Ini adalah kerinduan anak terhadap ayahnya.

Oliv menyadari jonathan sudah sampai di sebuah ruangan tertutup,lalu mendengar suara pintu dikunci. Kemudian pria paruh baya itu terlihat meletakkan ponselnya ke atas meja,sedangkan dirinya duduk di atad kasur yang tak jauh dari meja itu.

"So sorry my tshirt is too wet baby. my son was trying to beat me,he threw the water to me" ucap jonathan mbuat dahi oliv berkerut. Namun kemudian,matanya membulat ketika jonathan tengah membuka kaosnya,meninggalkan keadaan shirtless dan benar saja. Tubuh jonathan sangat bagus. Dadanya bidang,perutnya masih terbentuk sempurna. Ditambah tato-tato yang membuatnya terlihat semakin hot. Oliv menebak pria itu pasti suka berolahraga.

"Dont you know beside your daughter,im still a normal teenager daddy?"oliv mendengus,membuat pria itu tertawa,namun seketika tawanya menghilang ketika mendapati warna biru di sekitar pipi oliv. Wajah pria paruh baya itu tampak menegang.

"Your father,again?" tanyanya,membuat air mata yang sedari tadi oliv tahan mulai turun membasahi pipinya. Oliv menangis.

"Listen oliv. Kau benar-benar harus melaporkannya ke polisi. Apa aku perlu menghampirimu? Apa aku perlu mengadopsimu? Aku mengatakan ini karena aku peduli" jonathan berkata dengan sungguh-sungguh,membuat oliv perlahan menghapus air matanya.

"Thanks,jonathan. Tapi kau tidak perlu berlebihan. Lagi pula, aku dan kau hanyalah orang asing." balas oliv membuat jonathan menghela nafas panjang.

"Berhenti mengatakannya oliv!! kau tau aku benci itu?? Dan lihat,matamu memerah.Ini pertama kalinya aku melihatmu secara langsung,dan aku harus melihat matamu yang memerah??" Oliv tertawa. Dia bersyukur bertemu dengan pria itu. pria yang mampu membuatnya tertawa. Pria yang membuatnya merasakan perhatian seorang ayah,meskipun hanya sekedar chatting dan video call.