webnovel

01-Prolog

Aku tak memaksa agar kau selalu disisiku.Aku tak memaksakan hatimu agar mencintaiku.

Orang mungkin menilai cinta itu sebesar dunia, samudra, bahkan langit. Namun tidak ada seseorang pun yang bisa menakar seberapa besar cintaku padamu dengan logika"

Mencintaimu merupakan sebuah anugerah besar yang Tuhan berikan kepada manusia. Maka dari itu, kita perlu senantiasa bersyukur dan menjaga segala anugerah itu"

Seorang wanita tengah lari tergesa-gesa di keramaian jalan Los Angeles.Sekarang pukul 08.am tapi dia belum tiba juga di tempat tujuannya.Barulah pukul delapan lewat lima belas menit,ia tiba ditempat tujuannya.Disebuah cafe yang cukup besar.Serta ramai orang yang berkunjung ke cafe itu untuk sarapan.

"Vhani!!"Bentak seorang wanita paruh baya yang menghampirinya.

Vhani membalikkan badannya menghadap wanita yang memanggil atau membentak namanya.

"Ya"

"You !! If you're late again, do not dare to show your face again in front of me"

Memang Vhani terlambat Lima belas menit.Ia lupa untuk mengatur alarmnya.Mommynya tidak bekerja hari ini,sehingga mom'nya tidak memasang alarm dan tidak membangunkan Vhani juga.

"I'm sorry for me. I promise I will not be late again"

"You keep saying sorry, and keep repeating it again"Ketus Clara.

"now change your shirt"sambungnya lalu pergi ke ruangan pribadinya didalam cafe ini.

***

Waktu mennunjukkan pukul 07 Pm.Seorang lelaki berbadan tegap,tinggi dan gagah belum meninggalkan ruangan kantornya.Dia disibukkan dengan berkas-berkas yang belum ditanganinya.

*toktoktok*

"masuk!"perintah lelaki itu tanpa menatap siapa orang yang masuk kedalam ruangannya itu.

"hello bro" terdengar suara bariton dari pemuda yang kini sudah duduk di sofa.

"Tell me if it's important, I'm busy"

Sepertinya Arnold sudah tau siapa orang yang datang itu hanya dengan mendengar suaranya saja,sehingga langsung menuju to the point.

"don't get angry bro.I just miss you"

Ucap lelaki itu sambil menyeringai.

"stop Daniel,Don't say it.I do not want people to think I'm gay" ketusnya menatap marah pada  Daniel.

"Okay,I want to tell you if you have been betrayed by Clarisa. I saw him was kissing with other men in the park"

Mendengar itu Arnold langsung mencampakkan berkasnya kearah lain dan menggebrak meja didepannya itu dengan kuat.Ia mengepal tangannya dengan kuat dan menatap marah dan tajam pada Daniel.

"don't lie me or i will kill you now"

Ucapnya dingin tapi mengancam.Tak meninggalkan tatapannya pada Daniel.

Daniel yang melihat reaksi sahabatnya itu hanya tersenyum miring,lalu menatap serius Arnold.

"I'm not lying.You can go there. I think he's still there with that man"

Daniel beranjak dari sofanya dan berjalan menuju pintu keluar.

Setelah Daniel meninggalkan ruangannya.Arnold bergegas mengambil kunci mobilnya dan keluar dari kantor itu menuju tempat yang dikatakan Daniel tadi.

Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Tak memikirkan apapun yang akan terjadi di jalanan itu akibat ulahnya.

Dia telah sampai ditempat itu.Ia mengedarkan pandangannya ke semua arah.Tetapi orang yang dicarinya tak ada ditempat itu.

Dengan perasaan marah dan geram ia kembali masuk kedalam mobil dan ingin pergi ke club.

'Daniel kau membohongiku'batinnya.

Ia tiba-tiba menghentikan mobilnya secara mendadak karena saat itu sedang lampu merah menyala.

Ketika ia membuka kaca mobilnya untuk menenangkan pikirannya dengan menatap jalanan di malam hari.Macet.Ia terkejut karena disamping mobilnya,ada sebuah mobil yang didalamnya sedang ada sepasang kekasih yang sedang ciuman.Ia tidak bisa melihat siapa wanita yang sedang ciuman itu,tetapi lelaki itu bisa dilihatnya.

Sesampai ciuman itu telah selesai,Arnold tetap menatap sepasang kekasih itu Entah kenapa ia sangat familiar dengan wanita itu.

Ia terkejut bukan main,karena wanita itu adalah Clarisa.

_________________

Please Vote and Comment🙏🙏🙏