webnovel

Home of Ardor

Hidup itu sebuah perjudian dan hal tak terduga dapat terjadi. Entah dari mana sosok itu datang, dia yang selalu berada dibalik bayang kegelapan tiba-tiba muncul ke permukaan. Dia yang semula hanya memperhatikan kini justru membawa Sang gadis terkutuk, Evelyna De Lorraine berdiri di sampingnya. Dan berjalan beriringan menjadi sosok kutukan yang lain. Menyebabkan sang Lady terjatuh dalam pesona Sang sosok kegelapan yang ditakuti. Seorang antagonis yang lain, sang penguasa sekaligus iblis dunia juga Britania Raya. Bagaimana akhir dari kisah Eveylna De Lorraine beserta sosok kegelapan yang dicintai nya? Apakah mereka akan berhasil menemukan arti sejati dari rumah serta menggapai kembali emosi mereka yang telah lama hilang meninggalkan tempatnya?

AudreanaIvy · Fantasy
Not enough ratings
182 Chs

CHAPTER III : AKHIR DAN AWAL

Erudian, adik laki-laki dari Lucas kini berdiri dengan beberapa kertas di tangannya. Manik merah ruby yang sama itu seolah hendak melompat keluar karena melihat pemandangan di hadapannya. Kakaknya, sang Duke Lucas De Castiello tengah memeluk seorang gadis berambut perak yang kini tengah merah padam, dia tak terlalu yakin karena sang gadis menyembunyikan rautnya di balik wujud iblis sang kakak.

Wujud iblis kakaknya?

Gawat, pikiran Erudian tengah berkecamuk sebab segala keterkejutan yang tiada henti hari ini. Di mulai dari perintah kakaknya itu kepada ayah tunangannya untuk melakukan adopsi dalam keluarga Lorraine. Selanjutnya Gilbert sang kepala pelayan melaporkan apabila semalam setelah membereskan beberapa tamu yang 'pulang lebih cepat' , tiba-tiba sang tuan besar pulang membawa seorang gadis,. Tak hanya itu tuannya juga memberikan perintah untuk melarang setiap orang mengganggu nya.

" Apa kau tidak mengetahui cara mengetuk pintu Erudian?" Lucas bertanya kelewat dingin. Erudian menegak salivanya mencoba berdeham menghapus kegugupan juga rasa takutnya. Dan berjalan mendekat namun Erudian terpaksa melompat mundur saat Lucas menghentakkannya dengan sebelah tangannya, menyebabkan sayatan kelewat lebar membekas pada lantai kamar hingga dinding.

Lucas menarik asal selimut yang tergeletak tidak jauh darinya. Selimut yang sedikit robek akibat ulah Erudian yang datang bagaikan seorang perampok bar-bar. Selimut itu kemudian dililitkan pada tubuh Eve yang memang hanya mengenakan sebuah gaun berwarna hitam, dan membawanya dalam gendongan Lucas.

Tanpa sadar Eve mengalungkan lengannya pada leher Lucas sembari masih menyembunyikan wajahnya.

" Kau gila? Apa kau masih waras? Kenapa membawa seorang gadis ke dalam mansion? Lalu mengapa mengenakan wujud iblismu? Oh, mengapa kau meminta Madeleine untuk datang mengurus ad-" Ucapan Erudian terhenti saat manik ruby Lucas meliriknya tajam.

Sebuah api berwarna hitam kini muncul tepat di ujung jari telunjuknya, dan menunjuk ke arah Erudian. Lagi-lagi Erudian menegak salivanya dan membuang muka sembari berdecih kecil.

Ketiga nya keluar melewati Lorong meninggalkan kamar Lucas yang tampak kacau, masih dalam posisi Eve berada di gendongan Lucas. Sebenarnya Eve sudah meminta agar menurunkannya, hanya saja Lucas yang kelewat keras kepala sehingga Eve pasrah menuruti sang Duke yang tampaknya tengah kesal akibat ulah Erudian.

" Dimana Madeleine?" Tanya Lucas saat memasuki sebuah kamar bernuansa putih dan perak.

" Dia ada di ruang tengah, aku meminta nya menunggu disana." Erudian menjawab dari depan pintu karena dia tidak ingin merasakan kekesalan Lucas kedua kalinya.

" Susul dan temanilah Madeleine tunggu hingga kami datang." Perintah Lucas sembari memanggil salah satu maid yang langsung bergegas keluar dan datang membawa beberapa pasang pakaian.

" Apa maksudmu kami?" tanya Erudian dengan raut tak mengerti.

Lucas memijit pangkal hidungnya, berteriak memaki Erudian dalam hati karena masih tak mengerti situasi, siapapun jelas akan paham mengerti siapa yang dimaksudnya.

" Ya, aku dan calon istriku. Gadis di hadapanmu ini calon kakak iparmu." Ujar Lucas tegas dan lugas. Eve hanya mengangguk kecil tepat sebelum Lucas menariknya dan menghadangi pandangan agar Erudian tidak dapat melihat penampakan Eve sekarang.

Erudian ternganga beberapa detik namun segera mengiyakan dan pamit untuk melakukan perintah sang kakak, sekaligus Duke Castiello setelah memutuskan tak ingin terlalu banyak bertanya.

" Bersiaplah, aku akan menunggu."

Lucas berjalan keluar dan meninggalkan Eve yang masih dalam keadaan memerah dan kebingungan karena kejadian yang baru saja terjadi. Lucas benar ke depannya akan banyak hal yang mengejutkannya.

****

Eve berjalan di belakang seorang maid yang bernama Helga. Helga sendiri ialah kepala maid yang ditunjuk sebagai pelayan pribadi Eve ke depannya. Gadis dengan raut dingin, berambut merah senja yang lurus dan menurut perkiraan Eve berusia lebih tua dibanding dirinya. Helga membuka sebuah pintu dan tersenyum sembari membungkuk mempersilahkan sang nona muda memasuki ruangan yang telah berisikan dua orang lelaki dan seorang perempuan berambut perak sama sepertinya. Eve kelewat terkejut untuk kesekian kali nya, namun dirinya masih tetap berjalan Ketika Lucas memanggil.

Eve tengah duduk bersebelahan dengan Lucas yang tengah membaca setumpuk kertas di hadapannya. Kemudian pria berperawakan hampir mirip dengan Lucas diduganya sebagai Erudian sang adik lelaki sekaligus tangan kanan sang Duke tengah memijit pangkal hidungnya.

Keduanya tampak seperti sepasang anak kembar hanya saja rambut Erudian sedikit lebih panjang sehingga diikat menyamping. Di samping Erudian terdapat perempuan beramput perak sama persis sepertinya, hanya saja perempuan dihadapannya ini memiliki warna mata keemasan dan sebuah lesung pipi. Perempuan itu tersenyum manis dan menyapa Eve sesaat setelah mereka bertemu.

" Jadi, pertama perkenalkan dia adalah Eveylna De Lorraine. Mulai saat ini dia adalah adik bungsu dari Madeleine De Lorraine dan putri adopsi dari Marquis Xiander Wilson De Lorraine. Aku sudah membicarakannya dengan Marquis jadi kau hanya mengenalkan padanya tentang keluarga Lorraine Mady." Jelas Lucas langsung pada intinya masih berfokus pada kertas yang ada ditangannya.

" Baik, kakak ipar saya mengerti. Salam kenal ya adik kecil ku, Eve bukan?" Madeleine tersenyum kelewat ramah hingga membuat sensor kewaspadaan dalam diri Eve berbunyi karena takut teringat beberapa orang yang pernah bersikap ramah sama halnya dengan Madeleine dan kerap berakhir buruk. Sehingga tanpa sadar Eve menarik pelan ujung baju yang dikenakan Lucas sebuah kebiasaan gugup yang kerap dilakukannya kepada mendiang ayahnya. Lucas menarik fokus dari setumpuk berkas di hadapannya dan beralih pada gadis di sebelahnya yang masih menatap Madeleine terdiam.

Lucas mengambil jemari Eve pelan dan mengusapnya, menyunggingkan seutas senyum, Madeleine dan Erudian yang melihat pemandangan itu tersedak pelan karena mereka baru saja melihat Duke tersenyum manis kepada seorang gadis. Lirikan datar Lucas menyebabkan mereka kembali bertingkah seolah tak melihat apapun.

" Dia tidak akan membenci atau memperlakukan mu buruk Eve. Madeleine adalah tunangan Erudian dan keluarganya telah berada dalam genggaman Castiello, jadi sekali mereka macam-macam, kepala mereka akan menjadi jaminan." Ucapan Lucas membuat Eve membelalakan matanya dan kembali melihat perempuan yang kini menjadi kakak tirinya. Madeleine tersenyum manis sambil memperagakan tangannya yang seolah menebas lehernya.

Madeleine beranjak dari duduknya dan mengusap pelan puncak kepala adik tiri barunya. Membawanya dalam pelukan hangat, senyum manisnya masih tepatri.

" Selamat datang di Lorraine adik kecil, kau sudah dengar apa kata calon suami mu ya kan?"

" Ca-calon suami.." Eve mencicit ulang perkataan Madeleine dengan semburat merah, sepertinya Lucas sudah mengatakan segala nya pada mereka berdua.

" Hiduplah sesuai keinginanmu Eve, Kakakku bahkan mengubah penampilanmu dengan sihirnya dan mengurus semua berkas adopsi juga memalsukan kematianmu sebagai Caroliana." Ucap Erudian yang langsung mendapat sebuah lirikan tajam dari Madeliene , jujur saja Eve merasa bahwa kakak tirinya itu tampak menakutkan dalam beberapa sisi.

Tunggu apa yang dimaksud dengan kematian Caroliana. Eve yang hendak bertanya pada Lucas namun telah dijawabnya terlebih dahulu.

" Sudah kukatakan padamu. Aku akan membawa mu ke sampingku dan saat kau menanyakan apakah aku bisa mengubah penampilanmu. Aku sudah mengetahui kau tidak ingin hidup sebagai Van Alen. Kau hanya ingin sebagai dirimu sendiri. Karena itu aku mengubah mu agar menjadi semirip mungkin dengan keluarga Lorraine, sehingga orang-orang akan berpikir kau adalah saudara jauh Lorraine. Kemudian mengenai kematian Caroliana aku sudah mengurusnya sehingga Ibu juga saudara mu tidak mengusik mu, Apa ini salah?"

Eve terdiam mencerna setiap rencana Lucas yang sangat rapi. Ketika dia berkata dia mengetahui segalanya dan bertingkah seolah tidak mengetahui siapa dirinya, semua itu hanya agar Eve merasa nyaman. Mengapa sosok iblis sepertinya dapat bertingkah semanis ini, bahkan manusia tak akan berbuat sejauh ini mungkin.

Eve menubrukkan dirinya pada Lucas, tersenyum dan berucap syukur sembari memeluk sosok iblis dihadapannya. Membisikkan ucapan terima kasih pada Lucas berulang kali. Lucas sendiri tersenyum tanpa sadar, dia tidak mengetahui dengan menyelamatkan gadis di hadapannya akan membawanya menemukan sesuatu dalam hidupnya.

" Ini adalah akhir kisah seorang Carol sekaligus awal kisah dari Evelyn. Hiduplah kemudian temani aku, karena aku telah membawamu ke sisi ku." Bisik Lucas sembari membalas pelukan erat Eve.

Dan kini roda kehidupan yang lain akan segera berputar.