Farzan memandang gadis yang menatapnya tidak berkedip dengan bibir ternganga. Dia ingin tertawa melihat ekspresi lucu Nadzifa, tapi ditahan. Gadis itu tidak boleh marah, agar mau memberi tumpangan kepadanya malam ini.
Setelah berdebat dengan Ayu tadi siang, akhirnya dia mengizinkan sang Ibu menginap di flat miliknya. Namun Farzan enggan untuk berlama-lama di dalam ruangan yang sama dengan wanita paruh baya itu. Alhasil di sinilah pria itu sekarang. Lebih memilih menghabiskan waktu bersama dengan Nadzifa dibandingkan ibunya sendiri.
“Lo nggak bercanda, ‘kan?” gumam Nadzifa masih belum percaya dengan apa yang baru saja didengar.
Kepala Farzan bergerak ke kiri ke kanan.
“Flat gue tipe studio sama kayak punya lo. Mau tidur di mana?” Gadis itu mulai panik.
Ternyata seorang perempuan yang selalu bertindak nekat seperti Nadzifa, masih khawatir jika tidur dengan lelaki dalam satu ruangan.
Farzan menepuk sofa yang diduduki. “Di sini aja.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com