21 Sinar lembut yang manis

Di depan boutique Mr.Tony tidak terlihat kesibukan apapun. Namun sepertinya khusus hari itu Mr.Tony tidak membuka boutique nya. Setelah memarkir mobil di depan, Darius dan Bulan memasuki boutique. Darius membawa beberapa perlengkapannya dan meminta Bulan untuk langsung mempersiapkan diri di dalam. "Sudah ada tim q di dalam,Bulan. Kau bisa langsung mempersiapkan dirimu. Kostum-kostum dan make up artist sudah siap semua. Mr.Tony ada di kantornya. Aq akan menyusulmu sebentar lagi."

"Baiklah..aq ke dalam." Bulan mengangguk.

"Selamat pagi..saya Bulan.." Bulan memperkenalkan diri pada kru.

"Selamat pagii..oh, Bulan ya..ayo kemarilah. Saya Ahmed, asisten Darius. Tema pemotretan kita adalah kota tua yang bertahan dengan sinarnya." Ahmed memperkenalkan diri. Seorang yang enerjik dengan tinggi sekitar 170 cm. Kulit kecoklatan, rambut ikal diikat ke belakang, berkumis tipis, memiliki hidung yang sangat mancung, alis mata yang tebal, dan bulu mata lentik, khas timur tengah. Mengenakan kaos putih dengan lengan yang dilipat memamerkan otot lengan yang terbentuk sangat baik namun tidak berlebihan, celana jeans selutut dan sneakers hijau tua. Sangat atletis.

Ahmed menjabat tangan Bulan dan membawanya untuk melihat set. Ruang boutique tepat di depan tangga menuju lantai dua telah diubah. Latar belakang menggunakan gambaran sebuah kota tua yang masih menggeliat dengan caranya sendiri. Bentuk-bentuk bangunan yang sarat dengan nilai seni dan keindahan klasik yang sulit untuk diabaikan. Tangga besar yang melengkung dan indah tetap dipertahankan dan dijadikan menyatu dengan kota tua, memberikan kesan jalan masuk menuju sebuah kastil besar penguasa yang misterius.

Penataan cahaya pun diatur sedemikian rupa sehingga ada beberapa spot cahaya yang memberikan efek berbeda yang digunakan untuk mendapatkan efek emosi-emosi tertentu sesuai dengan alur cerita. Dan sepertinya Bulan sangat tertarik pada sebuah spot yang mendukung sebuah toko penjual bunga yang berdampingan dengan penjual keramik kuno.

"Bulan, kau akan berperan sebagai seorang gadis yang tengah menunggu kepulangan kekasihnya. Kalian telah membuat janji untuk bertemu di sini, namun yang kau temukan hanyalah sebuah bunga mawar putih berpita abu-abu..di kursi kayu di sebelah toko arloji tua. Akan ada adegan kau berinteraksi dengan lelaki tua pemilik toko arloji yang mengenali mu sebagai kekasih yang menunggu pesan pria yang telah menemuinya tadi malam. Dan dia akan menyerahkan sepucuk surat yang berisikan kata-kata perpisahan dari kekasihmu yang tidak dapat kembali padamu." Ahmed menjelaskan.

Bulan mengangguk mengerti. "Baiklah..di mana tempat q bersiap-siap?"

Ahmed memanggil seorang asisten yang bertanggung jawab atas kostum dan memintanya untuk membantu Bulan mempersiapkan diri. Segera saja Bulan diantar ke ruangan dress room yang di sulap menjadi ruang makeup artis sementara. Bulan segera mempersiapkan diri dibantu seorang asisten dan makeup artisnya. Mereka bekerja sangat cepat dan baik sekali. Wajah Bulan dipoles dengan makeup flawles dan segar. Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai dengan sedikit tambahan ikal silver di beberapa bagian rambutnya. Baju yang dikenakan pertama adalah gaun putih ke abuan panjang tanpa lengan, berpotongan dada rendah dan ringan..melambai mengikuti gerakan Bulan. Kalung silver berhiaskan liontin berbentuk bulan sabit dari kristal dan bertabur butiran pasir keemasan di sekelilingnya. Stiletto abu-abu dan berpita silver memperindah penampilannya. Dan beberapa gelang perak besar berukir di kedua tangan Bulan. Sangat cantik tetapi menimbulkan kesan dingin.. Bagi siapapun yang memandang ke arahnya hatinya langsung seperti merasa tertusuk oleh kesedihan panjang. Apa lagi saat melihat ekspresi Bulan yang mulai menyatu dengan latar. Bulan memulai adegannya.

avataravatar
Next chapter