3 Bab 3 Aktif di Kerohanian

Hari ini aku ke sekolah seperti biasa membawa gorengan, aku simpan diatas mejaku, satu persatu temanku berdatangan dan membeli daganganku sampai akhirnya habis tak bersisa.

"Hikmah.. Hari ini pelajaran Olah raga, Kamu sudah siap ?

"Ya siap tak siap harus siap.. biasa kan Kalau Pak Dedi mengajar pasti kita harus berkeliling 3 sampai 5 putaran lapangan, itu yang bikin aku malas untuk berolahraga "Kata hikmah.

Setelah pelajaran olahraga selesai, mereka semua pergi ke kantin.. untuk beristirahat biasanya Lia suka memesan nasi dengan telur balado itu adalah salah satu makanan favorit Lia di kantin, biasanya Ibu Kartin juga menambah sayuran ke menu Lia.

"Kamu harus banyak makan sayur biar badanmu segar "Kata ibu kantin.

"Ya Bu ..Terima kasih "kata hikmah yang selalu dipanggil Lia oleh ibu kantin, karena nama lengkap Hikmah adalah Hikmah Aulia.

Kebanyakan orang memanggilnya dengan panggilan Lia .. Setelah selesai makan di kantin Hikmah kembali ke kelas bersama sahabatnya, sahabat Hikmah ada tiga yaitu Vita ..Vera ..dan Susi.

Sepulang sekolah Hikmah mengikuti kegiatan kerohanian menjadi anggota DKM sekolahnya. meskipun Hikmah belum memakai jilbab ,ada dorongan kuat pada diri Hikmah untuk memakai jilbab, pada tahun 90-an di sekolah-sekolah jarang memakai jilbab, tidak seperti saat ini masih TK pun anak-anak sudah pada memakai jilbab.

Hikmah mengutarakan keinginannya untuk memakai jilbab, karena di keluarganya, ibu dan kakak-kakaknya tidak satupun memakai jilbab. karena Hikmah merasa malu setiap mengikuti kerohanian, hanya dia sendiri yang tidak memakai jilbab. akhirnya Hikmah pun mengutarakan keinginannya kepada orang tuanya untuk memakai jilbab.

Sepulang sekolah Hikmah dimarahin kembali oleh ibunya ..karena pulang terlalu sore..

"Aku mengikuti kegiatan kerohanian Bu .. Jadi pulangnya sore "kata Hikmah menjelaskan kepada ibunya.

Tapi ibunya tidak menghiraukan penjelasan dari anaknya..

"Ibu sudah bilang, kamu jangan ikut kegiatan apapun di sekolah, cukup sekolah saja. langsung kamu pulang ke rumah. biar kamu bisa bantu ibu, bayar biaya sekolah itu mahal "Kata ibunya Hikmah. Hikmah hanya terdiam saja tidak berani membantah perkataan dari ibunya. keinginan untuk berjilbab diurungkannya.. Hikmah pun kembali ke kamar, membersihkan diri lalu membantu ibunya.

Besok paginya ketika sarapan Hikmah mencoba berbicara kepada ibu dan bapaknya. "Bu .. Pak.. boleh tidak aku memakai jilbab .. "Tanya Hikmah.

"Apa kamu mau pakai kerudung? Enggak usah nanti keluar sekolah kamu susah cari kerja, kalau pakai kerudung... ibu ga setuju..selain susah cari pekerjaan .. kamu musti beli baju yang panjang-panjang.. musti ganti seragam, beli kerudung... ga usah.. ibu ga ada uang untuk itu semua... "kata Ibu.

"Tapi Ibu .. Bukankah memakai kerudung atau jilban itu kewajiban ... ada perintahnya dalam Al Quran. Bu "Kata Hikmah.

"Kamu sudah mulai berani melawan ibu ...

"Bukan melawan bu .... tapi mengingatkan...

"Sudah berangkat sana.. nanti kamu kesiangan ... pokoknya kamu tidak usah pakai kerudung .. kerudung, "Kata ibu Hikmah.

Hikmah pun berangkat ke sekolah dengan membawa dua kresek gorengan untuk dijual, dan merasa sedih .. karena keinginannya tidak diperbolehkan oleh ibunya, Sesampainya di sekolah teman sebangkunya suka uring-uringan karena mejanya jadi berminyak.

"Maaf yah.. nanti aku lap pakai tisu..

"Iya bisa ga kamu ga jualan... Kenapa sih kamu masih jualan gorengan.. padahal kan di rumah ibumu sudah jualan..

"Entahlah ini kan perintah ibuku.. dan perintah Ibuku itu tidak bisa dilanggar.. bel masuk sudah tiba .. meskipun jualan Hikmah masih ada akhirnya gorengannya dimasukkan ke bawah meja.. pas istirahat Hikmah coba jual lagi .. tetapi jika tidak habis Hikmah bawa ke rumah.

"Kenapa akhir-akhir ini jualan mu selalu ada sisa "Kata Ibu.

"Enggak tahu bu, mungkin teman-teman ku lagi bosan makan gorengan.. boleh nggak Bu besok nggak usah bawa gorengan dulu.

"Ya sudah dua hari nggak usah bawa gorengan. tapi nanti kamu bawa gorengan lagi.

"Ya Bu..."

Ketika sore Hikmah bersemangat membantu ibunya di warung .. karena pada jam segitu Argya akan makan sore .. Argia memang tinggal di dekat Garmen tempat dia bekerja. karena sebenarnya dia itu orang Palembang. yang mengembara di kota Bandung.

Ketika dia datang Hikmah melayani.. "Mau makan sama apa Kak?

"Nasi .. ayam.. sama sayur yah.. setelah melayani Argya, karena tidak ada pembeli yang lain, Hikmah pun menemani Argya makan, sambil membawakan minumnya.

"Besok malam minggu kamu mau jalan-jalan ke mana ? "Tanya Argya.

"Terserah Kakak saja .. Bagaimana kalau kita nonton Bioskop, ada film seru..

"Iya Kak boleh saja.. kamu minta izin sama ibumu sekarang, Supaya besok kita tinggal berangkat, kalau nonton bioskop kan lumayan lama 2 jam. 1 jam pulang pergi ke alun-alun satunya satu jam lagi nonton di Bioskopnya.

"Iya Enggak apa-apa kak.. "kata Hikmah. Tidak Berapa lama ada pembeli datang.. "Kak aku ke depan sebentar yah, ada yang beli.

Hikmah pun melayani beberapa orang pembeli yang datang, ketika hikmah menemani Argya, ibunya melihat, tiba-tiba Ibunya datang ke depan.. kamu tunggu di depan jangan duduk di situ .. nanti kalau ada yang beli gimana ? "kata Ibu Hikmah.

"Ya Bu ... "kata Hikmah..

"Maaf ya Kak aku tunggu di depan..

"Iya enggak apa-apa "kata Argya.

Keesokan harinya Hikmah berpamitan kepada orangtuanya untuk malam mingguan dengan kekasihnya .. "Bu.. Aku sama kak Argya mau nonton Bioskop di alun-alun..

"Jangan main jauh-jauh.. jangan pulang terlalu malam "Kata ibu dengan Ketus.

"Ya paling 2 sampai 3 jam saja "Kata Hikmah,

"Sudah lah bu.. Biarkan hikmah bersenang-senang .. menikmati masa muda nya.. jangan segala dilarang "Kata bapak.

"Aaah Bapak selalu saja belain Hikmah "Kata ibu sambil masuk ke dalam rumah."

"Ya sudah aku pergi dulu yah Pak .. "kata Hikmah berpamitan kepada bapaknya dan mencium tangan bapaknya.. begitu pula dengan Argya berpamitan kepada bapak Hikmah.

"Hikmah Boleh nggak aku pegang tanganmu "kata Argya..

"Boleh "Kata Hikmah.. merekapun berjalan sambil berpegangan tangan.. hati Hikmah sangat berbunga-bunga ... merasa bahagia sampai di depan jalan, Mereka pun naik angkot untuk pergi ke Alun-alun .

"Motorku mogok ..tidak apa-apa ya kita naik angkot saja ..

"Tidak apa-apa kok, Kak.. Sesampainya di Alun-alun Mereka pergi ke gedung Bioskop setelah membeli tiket tidak lupa lagi memberikan popcorn dan minuman lalu masuk ke ruang Bioskop.

Di dalam gedung bioskop .. Hikmah menceritakan tentang keinginannya untuk memakai jilbab, kepada Argya...

"Kak.. Kalau aku pakai jilbab gimana?

"Kamu mau pakai jilbab ? memangnya ibumu mengizinkanmu?

"Tidak.. ibuku tidak mengizinkan aku .. tapi aku ingin sekali pakai jilbab, Bukankah memakai jilbab itu wajib untuk seorang perempuan.

"Kalau kakak sih terserah kamu aja, kalau memang itu keinginanmu silakan saja.. tapi jika kamu menentang Ibumu juga .. itu juga dosa...

"Tapi kalau menentang untuk kebaikan mungkin diperbolehkan .."

"Itu terserah kamu saja.. aku akan mendukung apapun yang ingin kamu lakukan.

"Setelah selesai menonton di bioskop, Argya pun mengantar Hikmah pulang ke rumahnya.. sampai di depan rumahnya . Argya pun berpamitan ...

"Kakak pulang dulu yah.. Sampaikan Salam untuk bapak dan ibu mu yah...

"Ya Kak nanti aku sampaikan.. lalu Hikmah pun mencium tangan dan tidak disangka Argya mengecup kening Hikmah yang membuat jantung Hikmah dan Argya.. berdebar ..

"Terima kasih yah.. Sudah menemani malam minggu bersama kakak.. dengan wajahmu merah Hikmah menganggukkan kepalanya.

avataravatar
Next chapter