***
Hari yang cerah. nan berjalan dengan syalala~. ke arah sebuah pemandian air panas di dekatnya itu. tanpa berbalut apapun dengan bunyi surgawi dan sebuah benda berupa belalai gajah saling bergelayut di bawahnya. nan udah bahagia akan menikmati puncak dari pemandian air panas. dan sayangnya lagi lagi itu dipatahkan saat melihat di pemandian lelaki itu. Ada sasu dengan cahaya ilahi dan tampan, ada kedua saudara yang entah kenapa selalu ada di sekitar sasu. sedang memandang nan dengan wajah yang sialnya sama itu. dan ayah. dia malah natap dengan wajah sangat garang dan bersemedi di dalam air.
***
yah nan lupa kalau mereka juga lelaki.
***
di sebelah pemandian itu, adalah pemandian perempuan. disana sudah ada chai yang sedang mencari cara untuk mengintip nan, sensei-nya. ada freeze yang sedang dengan cantiknya membersihkan diri disana. dan ada min yang udah kayak psikopat disana. yah kalau Dimata nan aja sih. kalau Dimata yang lain dia tampak manis dan malu malu gimana gitu. min duduk di pojokkan air sambil mainin rambutnya sambil bayangin tubuh nan. dan ada dua kembar yang malah melayang ke atas karena hantu dan dengan santuy melihat mereka. toh dia juga anak anak. dan tidak akan ada yang nyadar.
***
Pelecehan seksual lewat anak anak!.
***
dan jangan lupa author yang kini masuk dalam adegan cerita itu. ia sedang asyik menulis skripsi di naskah yang entah sejak kapan ada disana. sambil berwajah mesum mesum gitu. ia gak sabar untuk membuat nan menderita dalam cerita nya sendiri. author sedang sangat~ asyik menulis sambil ngelihat pemandangan surgawi indah disana. btw sebenarnya author ini gak masalah cewek sama cowok. jadi ia udah mesam-mesum sambil ngelihat-in cewek cewek disana. tubuh mereka cakep banget. uh author jadi iri. udah tubuh author kecil banget.
"Saatnya cerita berlanjut!" seru author dengan dramatis melayangkan pena di tangannya itu dan menekan tombol play khalayan yang ada disana.
.
.
.
.
.
nan dengan santai menyandarkan tubuhnya di kursi untuk menikmati air terjun disana. tapi itu malah terganggu. tetiba ada kayak sepasang mata seram mirip chai psikopat disana natap nan. nan natap ke arah sekeliling. gak ada. dan dengan was was melanjutkan. sementara itu memang chai yang berasal dari alat entah darimana bisa ngelihat tubuh nan dari bawah tanah dengan wajah dan tatapan buas seperti pedofil dan sayangnya Chai itu gak pedofil lah dia anak kecil (?).
"Terima kasih!" seru chai menunjukkan jempol pada tuh orang. author memang sangatlah luar biasa.
***
si kedua kembar kecil itu udah ngelihat privasi nan dari atas. nan yang akhirnya nyadar udah berteriak disana dan malah dianggap orang gila. memang naas. kedua kembar cilik itu malah tertawa yang sialnya sangat manis. mereka itu seperti the sweet devil?!. diam diam iblis tapi manis gitu. ah nan gak bisa marah. mau marah nanti malah dianggap gak menghargai ciptaan manis author.
"cih jangan intip dong" seru nan pelan. kepada kedua bocil yang udah turun dan mampir di sebelahnya. Nongkrong.
"nan malu?" tanya Miu dengan polos.
"gak gak malu!" tolak nan geleng geleng. masa iya. dirinya malu sama anak kecil. kalau yang ngintip udah besar baru dianggap kejahatan. nah kalau freeze yang ngintip itu pengecualian. malah nan akan merasakan --keenakan--.
"kalau gitu gak masalah kan kalau Mia ngintip nan?!" seru Mia sambil masang sebuah senyum yang manis polos. oh lord, kata katanya itu loh.
"Ya...ya..gak masalah tapi.." entah merasa bersalah atau gak. nan gak tau. ia garuk kepalanya. kalau anak kecil yang ngintip dia gak pernah?!. tapi kok ia merasa dirinya ternistakan ya?. pada akhirnya nan biarkan aja mereka melihat tubuh nan kayak museum.
***
nah sekarang selanjutnya. nan lagi asyik mau mandi disana agak jauh ambil jaraknya. tapi...ia untuk kesekian kalinya di kejutkan sama itu saudara. memang mereka itu luar biasa. dua saudara itu malah asyik memasang pose ambigu dan main air disana. malah saling ciprat cipratan air segala disana. si kakak yang kena ciprat malah mandang dengan agak bete sambil nutup sebelah matanya dramatis. dan si adik malah senyuman lebar disana natap sang kakak. kan kalau orang lihat bisa salah sangka?. nan juga salah sangka?!.
"Uh...jangan dong...adik!" bete si kakak. natap dengan wajah cemburut.
"Hahaha, kakak imut sih!" kata sang adik dengan senyuman mempesona yang sangat tampan. tapi gak sampai bersinar seperti sasu.
"A..adik, kau ternyata memperhatikan kakak ya?" kata si kakak. malah natap kayak wajah memelas terkejut gitu.
"Tentu saja , ini adalah sentuhan ke-saudaraan!" kata sang adik sambil lanjutin main air. dan si kakak yang sesekali membalas dengan aura aura bebungaan disana. jangan Drama?!.
"Sentuhan apaan itu?!" nan udah ngegas dalam hati. lelah dengan ke-saudaraan ini. ia benar benar harus melupakan semuanya. nan menutup matanya dan memilih untuk menghilang saja dari sana. tapi sebelum itu ia malah terkena cipratan maut dari dua saudara.
"Haha, maaf nan. kau terlihat imut sih!" kata sang adik dengan senyuman.
"Gak mempan tau!" dan untuk sekali lagi liburannya kacau. dan nan memilih untuk membalas dengan cipratan yang jauh lebih besar. dan entah sejak kapan lama kelamaan jadi menyenangkan. nan udah ketawa tawa disana ikut mereka.
***
ah sepertinya nan udah gak waras..
***
setelah acara aneh itu. mereka masuk lagi ke dalam kamar. dan mereka malah satu ruangan semua. nan bersemedi mencoba untuk menjadi waras disana. dan author sialan itu malah matiin lampu dengan sengaja dengan sekali jentik-an maut. nan udah natap datar dan ia malah diikutkan dalam lingkaran setan itu. di tengah tengah malah udah ada lampu lilin disana.
"Jadi kita akan memulai cerita hantu!" kata author disana sambil tepuk tangan lalu senyum pepsodent ala onodera.
"Uh... sepertinya..ini belum berakhir" gumam nan yang tentu saja dapat di dengar oleh author dan author--nya malah senyum disana mengiyakan. nan menghela nafas. hari ini nista sekali. ia berharap kalau dirinya segera pulang. tapi kalaupun pulang ,mereka juga akan ikut juga kan?!. dasar nasib padahal ia hanya mau hidup dengan tenang.
***
Author yang mulai duluan. dengan efek hantu hantu luar biasa itu. dan kedua mata author yang sudah menyala dalam kegelapan duniawi.
"Jadi pada saat tanah bergetar. ada seorang anak bernama kak ri***, yang bisa kita sebut dengan si coklat panas itu berlari keluar dari kamar mandi dengan bunyi syalala~ tanpa handuk dan ia berlari keluar dengan semua tatapan tajam menatap ke arahnya. tau lah. dan saat itu ada sebuah 'burung' tanpa wajah yang bergoyang ke depan ke belakang dan dia melarikan diri dari sana. btw ini aib-nya ya?" seru author diiringi dengan senyum gak bersalah. sudahlah habis aib orang yang menjadi korban dalam ceritanya.
"aku juga ada cerita. waktu itu kau tau kan setelah author mandi. ia keluar dengan berbalut handuk. ya kali-kan telanjang, author kan cewek tulen meski agak sinting. jadi dia keluar. udah mau marah marah karena ada ribut ribut di sangka adiknya yang laknat itu mengintip lagi kan. tapi waktu keluar. malah di hadapkan dengan adiknya yang paling kecil lagi berak di pispot di dinding tepat di sebelah pintu kamar mandi. dan adiknya yang satu lagi malah lagi duduk di sana menyatukan kedua lututnya. mereka natap ke arah author. dan author natap kearah mereka, dan ia gak jadi marah saat lihat wajah adiknya yang lagi mau berak itu" kata Chai dengan suara imut itu. gak jadi seram jadinya sumpah. malah jadi kayak anak kecil yang mencoba seram. imutnya cuman itu doang. kalau udah tau sikapnya. mending nikah sama batu aja!. udah kayak stalker gitu!.
"Aku juga ada cerita, jadi waktu itu waktu nginap di rumah teman gitu. yang entah kenapa teman author itu mini sama seperti author tapi berbeda usia ya. author itu udah besar!. sering di salah artikan. waktu itu ada kucing masuk. gak ada salah apa apa. malah saling natap natap setelah itu kucing Oren itu malah keluar begitu saja. seperti nya ia sudah tau bagaimana nasibnya itu. dah gitu doang" kata si sasu dengan senyum pepsodent.
***
setelah itu hening.gak ada yang mau cerita lagi apa?. nan udah mau berdiri tapi tetiba ia ditahan sama seseorang. saat nan natap itu orang. nan langsung merinding disko. lah itu min!. malah lagi gelap jadi serem banget lagi!. min natap kayak psikopat dan tanpa berkata apa apa nan nurut aja duduk disana. dan si author yang seperti nya sengaja itu malah ketawa tawa sampai terjungkal di sana. ia seperti nya benar benar bahagia saat melihat nan menderita.
"Ma..maaf min. aku..aku bersalah" seru nan padahal gak ada salah apa apa. udah duduk bersimpuh di sebelah min.
"... gak apa apa..hehe". padahal itu min sedang lagi memaafkan nan dengan sangat ramah. tapi si nan malah merasa kalau ia sedang tertawa di atas penderitaan nan kayak psycopat. dan tawa-nya tadi sangatlah seperti sedang menertawakan [Mempermainkan] nan atas kebodohan-nya membuat nan merasakan perundungan langsung.
***
min tertawa!. gawat!. belum pernah ia mendengar min tertawa. itu pasti karena ia sudah melakukan kesalahan berat seumur hidupnya. oh itu mungkin karena nan membiarkan ia menyentuh dirinya yang sangat kotor ini. nan udah mikir negatif sedangkan min positif.
***
nan udah terdiam. "ma..maaf". mendadak jadi tergagap. ia takut sekali sumpah. dan si author laknat yang malah senyum gak karuan disana. entah karena bahagia karena melihat adegan romantis secara langsung atau melihat perundungan nan disana. min malah udah diam aja disana. lalu ia natap ke samping sambil pegang kedua tangannya senang karena tadi ia bisa sempat menyentuh nan.
***
pemandian air panas nan jadi terasa berat dan sangat ternistakan. ia tidak mau pergi lagi ke liburan kalau kayak gini!. oh God, ia jadi mau pindah novel!.
***