webnovel

Hikikomori x Populer..?!

Karakter ternistakan dan Author laknat. . . . . Vol 2 (Full Drama!) . . Hanya humor belaka, jangan ambil aksi ya. kalau lagi stress, baca ini aja :v.

Lunamori_Story_26 · Others
Not enough ratings
30 Chs

Kontes Kiss

.

.

.

.

.

.

***

setelah pasangan yang sering membuat orang salah sangka dengan hubungan akrab 'persaudaraan mereka'. sekarang kita akan lanjutkan kontestan kami selanjutnya-!. dan silahkan melihat anak anakku tersayang-!. awas nanti darah kalian akan berkurang drastis karena kadar kemanisan melampaui batas. untuk para jomblo sangat tidak disarankan karena bisa menyebabkan kebutaan pada hati karena sudah terlalu sering menikah dengan guling. tapi kalau ada yang masokis silahkan saja baca. toh ini cerita gabut. skuy-!.

***

[Pasangan kedua]. Kemanisan pertama jatuh kepada ....kisah antara sang bapak dengan anak remaja yang direbut dari nan , anaknya sendiri-!. dan bang gojek yang sedang asyik merekam kejadian itu dengan ponsel I phone nya itu. kualitas nya mantap cuy!. dengan filter bunga bunga sakura disana. memang sang bang gojek pandai modifikasi.

jadi begini nih cerita nya. hati hati kemanisan bukan permen loh tapi masalah hati -♡-. please jangan jijik ok. jadi si ayah yang sudah berubah menjadi pria ganteng yang rupawan ini dan si freeze yang dinginnya itu kayak kutub Utara itu. jika di sandingkan tampak sangat aneh. tapi sebenarnya mereka itu diam diam 'panas'. hubungan mereka udah jauh aja. tinggal siap siap mau jadi mama muda aja nih.

ayah yang memiliki rambut berwarna hitam. yang ungu itu gen dari ibunya. ayahnya dominan :v. ayahnya pegang tangannya freeze. freeze sedikit mendongak perlahan. helaian rambut cantik nan elegan berbaur dengan bebungaan yang berwarna biru muda itu. dia memandang dengan kedua manik mata indahnya pada sang pacar. ayahnya natap dengan tatapan intens, kemudian ia menunduk perlahan.

Srek!

memeluk tubuh kecil freeze ke dalam pelukannya. ia memeluk freeze dan mengarahkan satu tangannya mengelus rambut panjang freeze dengan lembut. helai demi helai yang terasa halus dan lembut. kemudian ia menunduk. mengarahkan wajahnya dekat ke arah freeze. freeze hanya diam. kemudian menutup kedua matanya saat dia mulai mengecup kening freeze. mengusap dahi nya perlahan dan merapikan rambutnya kembali. ia tersenyum tipis melihat freeze. senyum yang sangat menawan dan gentleman.

"Freeze... aishiteru...[Aku mencintaimu]" katanya pelan dengan posisi sangat dekat. freeze ikut memegang lengan kanannya yang memegang pundak kiri kecilnya itu. ia sedikit menjinjit dalam posisi sangat dekat, mengarahkan wajahnya ke arah sang pacar yang jauh lebih tinggi darinya. dan semua itu terjadi begitu saja. freeze gantian mengecup dahi-nya. dan ia menurunkan wajahnya melihat ke arah nya dengan wajah datar. ia sedikit berbisik pelan yang hanya dapat didengar oleh kedua sosok pasangan disana.

"aku juga sangat mencintaimu..." katanya pelan dengan suara yang begitu manis dan memukau. ia mulai mengalungkan kedua tangannya sedikit menaikkan tubuh nya ke arah pundak sang kekasih. kemudian ia sedikit memiringkan kepalanya dengan sebuah senyum tipis manis yang nyaris tidak terlihat. sangat elegan dan memukau. sang kekasih juga tersenyum dan mengadukan dahi mereka. kedua tangannya menarik pelan pinggang freeze hingga ia menarik freeze lebih dekat ke arahnya. mereka saling bertatapan berbagi rasa cinta manis yang ada di antara mereka.

"aku mencintaimu" kata mereka secara bersamaan dengan nada penuh cinta. lelaki itu tersenyum tipis. kemudian ia mulai mengubah posisinya, menarik freeze ke dalam gendongan-nya. freeze hanya tersenyum tipis kepada dia. hanya sebuah ekspresi yang bisa dilihat oleh satu orang yang begitu spesial. freeze juga mengalungkan kedua tangannya pada leher lelaki itu. lelaki itu menatap dalam dan hangat. wajah freezer tidak lah manis seperti wanita pada umumnya. tapi ia tampak begitu cantik dan elegan dengan caranya tersendiri. dan hal itulah yang disukai oleh sang lelaki. dan sang perempuan menyukai sikap sang lelaki itu.

.

.

.

.

.

"freeze,kau baik baik saja?" tanya sang lelaki. memeluk pinggang kecil wanita itu. ia duduk di belakangnya. freeze hanya mengangguk. tanpa mengatakan apapun. ia memang sangat pendiam. dan mereka sekarang sedang menaiki seekor dinosaurus yang entah dari mana bisa masuk ke dalam rumah. Ternyata sang ayah mengendong freeze ke arah parkiran dinosaurus disana. dan mulai bermesraan disana.

sumpah nan tidak tau lagi. ini ayahnya atau bukan ya?. mereka itu benar benar seperti pasangan yang sudah menikah. padahal perbedaan mereka beberapa tahun!. nan jadi iri sama ayah yang bisa melihat freeze seperti itu. freeze bahkan tersenyum tipis kepada ayah. dan nan mulai berhalusinasi kalau itu adalah dirinya di depan freeze. dan bang gojek yang sudah santuy disana.

***

[Pasangan ketiga] jadi setelah kita mulai pemanasan. pasangan manis yang selanjutnya akan membuat kita mulai klepek-klepek kayak ikan kehabisan oksigen. dan pasangan ini yang paling suka mengumbar kemesraan dimana mana. sumpah nan jadi kesel gimana gitu. tapi orang yang disukainya diambil oleh ayahnya sendiri. hah sudahlah-!.

"g..gak mau" tolak chai. ia pengen sama nan. chai natap horor ke arah sasu yang udah senyum lebar melihat nya. sasu mendekat. dan chai langsung lari. ia memang suka sama sasu tapi bukan dalam artian seperti itu-!. sasu itu udah seperti sahabat dekat bagi chai. dan saat chai buat salah , sasu selalu ada buat Chai. hanya sekedar itu saja. chai lari. biasanya chai itu juara lari gunung. kakinya cepet banget. udah badan kecil dan ringan banget. kalau yang lain mungkin gak akan bisa kejer. udah kayak angin yang sedang berlari. tapi..., sosok itu terus saja mengejar. dan bang gojek itu mengejar dengan santuy dan kamera entah darimana.

"Kya sasu!" teriak chai berkeringat saat melihat sasu mengejar dengan berjalan kaki dengan kecepatan tinggi dengan sebuah senyum terpatri di wajahnya itu. dia tetap bersinar dengan tampannya. mereka menjelajahi gunung. tapi sebenarnya mereka itu hanya sedang berlarian di taman bunga. kok bisa pas gitu ya-?. Dimata orang tampak seperti pasangan India itu. tapi dimana Chai udah kayak di kejer sama tukang utang. chai gak mau-!. dia mau sama sensei-!. sensei help me-!. dan chai hampir saja menangis saat melihat sensei nya itu malah natap nya kayak lagi memfitnah. tidak sensei-!. chai gak selingkuh-!.

"sini sama sasu ya~~~" katanya sambil senyum tapi tampak tidak bersalah. chai udah ngeri. dan percepat larinya agar gak bisa ngejar. udah mulai marah marah pada sasu yang malah semakin senyum lebar natap chai. ternyata benar sasu itu masokis. Dimata orang sasu seperti pria romantis yang mempesona tapi dimata chai ia seperti maklhuk om om genit yang mau menangkap chai. chai udah memasang wajah jijik dan sekaligus takut sambil lari. wajah yang belum pernah dilihat oleh nan. dan chai cuman bisa seperti itu pada sasu.

.

.

.

.

.

Srek-!.

berbarengan dengan bunga berwarna kuning manis yang terhempas saat sasu menjatuhkan chai ke atas rerumputan hijau disana. Chai sedikit meringis saat sasu begitu saja menjatuhkannya. rambut nya sedikit berantakan dengan ikat rambut yang terlepas membuat rambut tergerai dengan indah. nafasnya tersengal-sengal. menatap ke arah sasu dengan wajah sedikit kesal, lelah. ia kesal tapi sasu terlihat sama sekali tidak bermasalah. rambutnya sedikit turun melihat tajam ke arah sosok gadis manis di bawahnya itu.

"sudah lari nya?" tanya sasu. tersenyum menatap Chai. ia membuka kedua matanya membuat dirinya begitu tampan. chai mengatur nafasnya yang masih lelah karena berlari tadi. mengerakkan kedua tangannya yang sialnya di tahan oleh sasu. ia menatap ke arah sasu yang ada di depannya. posisi mereka kini sasu ada diatas. satu kakinya berada di antara rok pendek chai yang ada di bawah. dan chai yang tampak begitu mengemaskan disana.

"Sasu!, ih menyebalkan!" gerutu chai. ia mengembungkan kedua pipinya gemas. ia tidak suka sasu seperti ini. sasu hanya tersenyum tipis. lelaki itu mulai mengerakkan kakinya itu. membuat chai menutup kedua matanya, menahan lenguhan-nya pelan. sasu tersenyum tipis dan semakin mendekat berniat mengoda sosok di bawahnya itu. dan menjatuhkan diri di depan wajah Chai yang sangat dekat. mereka bisa merasakan nafas masing masing. chai mengerakkan tangannya yang mungil itu berusaha memberontak. tapi tidak bisa, sasu terkekeh pelan disana.

"kenapa...hm?. kau tidak akan bisa kabur chai. karena kau itu milikku" serunya, melepaskan satu tangannya dan memegang dagu chai. terlihat kedua pipi chai memerah saat ia melihat wajah sasu dari dekat. chai sekali lagi mengarahkan satu tangannya yang bebas mendorong dada bidang sasu. sasu melepaskan satu tangannya dan chai langsung menutup wajahnya dengan satu tangan dan satu tangan lagi masih berusaha mendorong lemah dada sasu. pipinya memerah padam.

"sasu, lepasin...lepasin" rengek chai masih berusaha menyembunyikan wajahnya. ia gak bisa bergerak. karena sasu menahannya di rerumputan. sasu mengarahkan kedua tangannya memegang kedua lengan kecil chai dan membukanya perlahan. menunjukkan raut wajah mengemaskan chai yang sayu. kedua matanya sedikit menyipit hampir menangis. mulutnya tampak bergetar dengan gugup. air matanya siap mengalir kapan saja. sasu jadi ingin 'memakannya' sekarang juga.

"Sasu..ja.. jangan lihat...jangan lihat" seru chai ketika sasu melihat nya. ia melihat semuanya. sisi memalukan nya. seluruh tubuhnya gemetaran. kedua kakinya sedikit menutup merapat ke arah sasu yang ada di tengahnya. chai takut. ia takut. chai menutup kedua matanya malu malu dan takut saat sasu mulai mengarahkan satu tangan chai ke arahnya. chai bisa merasakan nafas hangat sasu menerpa tangannya itu.

***

Cup~

***

setelah mengecup punggung tangan chai. ia melihat ke arah chai yang menutup rapat rapat kedua matanya dengan manis. sasu mendekat dan mengelus perlahan kedua mata chai dengan tangan kirinya. chai membuka kedua matanya gemas. sasu mendekat dan menarik lagi tangannya serta sekali lagi mengecup punggung tangan chai. chai yang udah memerah padam. hanya mengalihkan perhatiannya ke arah lain dengan gemas, yang mana aja. asal gak melihat sasu. kedua matanya sedikit dikerutkan manis menatap ke arah bawah dan kedua semburat merah di pipinya tampak jelas.

"bodoh, sasu bodoh" serunya pelan. ia marah pada sasu, tapi ia tidak membenci ini. ini apa ya-?. rasanya nyaman , lebih nyaman saat ia bersama sensei. dan itu hanya karena sasu. sasu hanya tersenyum tipis seperti biasa dan mengecup lagi punggung tangan chai dalam posisi yang sangat dekat dan bebungaan perlahan bertebaran indah di sekitar mereka. cinta yang manis, cinta yang panas. dan cinta yang sungguh menghangatkan hati bagi 'keduanya'.

***

[Pasangan keempat]. udah manis belum. atau belum lagi, di tambah bumbu kemanisan-?. tenang masih ada pasangan kita yang selanjutnya-!. bagi yang sudah kehabisan darah silahkan berkonsultasi di rumah sakit terdekat. ehe-~~. sementara si kedua pasangan itu sudah berhalusinasi disana. chai dan sasu yang bermesraan di taman bunga orang lain dan ayah dan freeze yang bermesraan dirumah sambil menaiki mainan kuda disana. freeze di depan ayahnya pada meluk di belakang. oh dan jangan lupakan kedua saudara yang masih dalam posisi ambigu di ruangan dapur sambil menyantap makanan dari kampung. entah bagaimana bisa nyeret tubuhnya dan gak berubah sama sekali.

"Tunggu, pasangan kecil itu belum" kata bang gojek akhirnya bersuara. nan natap ke arah kedua anak kecil hantu yang sudah sedari tadi ada di belakang. ngikutin nya. nan natap ke arah bang gojek itu. dia bisa lihat juga?. Benar benar nan harus belajar dari nya!. hidup bang gojek-!. bang gojek satu ini benar benar luar biasa. nan berpikir kalau bang gojek ini memiliki pekerjaan gelap di baliknya. habis sakti banget (!).

"kenapa kau bisa tau?" tanya nan heran. natap bang gojek serba hijau yang udah berperingkat sebagai sensei ini.

"kenapa, karena aku adalah aku!" katanya sambil bersinar. dan nan dengan bodohnya natap seperti natap kematian disana. berbinar binar lalu pada tepuk tangan kayak anak kecil. kedua pasangan kecil yang tersisa itu sudah natap nan dengan tatapan kasihan dan kosong. nan jadi merasa ternistakan dengan tatapan manis tapi kejam khas anak anak mereka. dan sekarang untuk kesekian kalinya nan merasa ngenes melihat kontes ini.

.

.

.

.

.

Mia dan Miu duduk saling berhadapan dengan masing masing salah satu kaki berada berlawanan. Mia ada di kanan dan Miu ada di kiri. mereka melihat ke arah samping dan satu tangan mereka yang saling bertautan ada di sebelah menumpu dengan manis duduk mereka. tangan kiri mereka masih saling bertautan di atas paha mereka. dan mereka berdua sedang duduk di lantai mereka perlahan memandang dengan polos ke arah samping.

"begini?" tanya mereka gemas secara bersamaan. nan menganggukkan kepalanya otomatis disana. Mereka terlihat begitu mengemaskan saat saling duduk berhadapan seperti itu. lalu kedua nya kembali memandang saudara kembar nya yang ada di depan nya. tak lama mereka kembali tertawa riang. rasanya seperti ada aura positif dan manis seperti permen di sekitar mereka. Miu mengarahkan satu tangan mungil nya itu ke arah pipi kanan Mia yang duduk di depannya itu.

"Mia menggemaskan!" seru Miu manis. menutup kedua matanya seraya tersenyum manis kepada Mia. Mia juga ikut memegang pipi kiri Miu yang duduk di depannya itu. ia juga tertawa riang seraya mencubit pelan pipi gembul dan halus Miu yang sedikit lebih dewasa dari nya itu. "Pipi Miu lembut!" balas gemas Mia. mereka saling memegang wajah masing masing secara berlawanan.

lalu tertawa bersama. tidak lama Miu mengarahkan tangan nya itu. bergerak perlahan dan memegang helai rambut Mia yang lebih pendek darinya itu. ia memainkan ujung rambut Mia. Mia memandang dengan polos ke arah Miu satu tangannya itu dia tarik dan kini ia memegang dengan tangan kanan pada tangan kanan kiri Miu yang memegang rambutnya pada sisi kanan kepala Mia yang ada di depannya. Miu juga ikut memandang dengan wajah polos.

"Mia..., kenapa rambutmu pendek?" tanya Miu dengan polos. tangannya itu asyik memainkan rambut Mia yang sedikit mencuat berantakan tapi tetap menambah kesan imut.

"Rambut Miu juga pendek" seru Mia. memandangi kembarannya itu. ia masih memegang tangan Mia. dan kedua bola matanya memandang ke arah Miu yang sangat identik dengannya.

"tapi.. rambut Mia lebih pendek" kata Miu ia mulai mengacak ngacak rambut mia sehingga lebih berantakan. Mia juga ikut memegang ujung rambut Miu dan mengarahkan sebagian ke arah depan. sehingga Miu terlihat cantik.

"ini kan karena ibu..dia gak bisa bedain kita Miu..." tegur Mia. ia menatap dengan tatapan polos, gak mengerti. Miu berhenti mengacak-acak rambut Mia. dan kemudian mulai tersenyum mengingat kejadian hal itu lagi. hampir saja terlupa. untung saja ada Mia-!.

"ibu...oh ya!, hehe Miu lupa" miu langsung terkekeh saat mengingat lagi kejadian masa lalunya itu. ia tertawa lebar membuat Mia di depannya menghela nafas. dan balik memegang kedua pipi Miu dan menariknya hingga kedua pipi itu saling mengembang.

"ih dasar Miu, gemes ih!" seru Mia tertawa lebar. Miu juga tertawa. dan Miu juga. ia melepaskan tautannya dan ikut memegang kedua pipi Mia hingga sama sama mengembang. mereka berdua sama sama tertawa lebar. lalu Mia melepaskannya sepihak dan kedua tangannya di tautkan di atas paha nya meremas pelan pakaian kecilnya.

kemudian. Miu tersenyum, mendekati Mia yang masih tertawa gemas. Miu perlahan mengecup pipi kiri Mia didepannya dengan kedua tangannya memegang kedua pipi Mia, Mia terdiam sejenak. Miu menjauh dan tersenyum sangat manis. Mia tersenyum pula, ia mendekati Miu dengan kedua tangan nya memegang kedua tangan Miu yang ada di depannya. dan mulai mengecup pipi kanan Miu. lalu mia menjauh sejenak. melihat wajah kembarannya itu. tangan mereka saling bertautan. dan kemudian diakhiri dengan sebuah senyuman manis dan polos dari kedua anak anak ini seperti ada sebuah kehangatan sederhana yang tersalur. dan kasih sayang antar saudara yang masih begitu murni dan manis.

"Miu cium lagi!" seru Mia gemas. ia suka sekali di cium oleh Miu. rasanya geli!. Miu tersenyum dan mengecup lagi dengan gemas pipi kanan Mia yang masih duduk di depannya itu. salah satu tangan mereka masih saling bertautan di atas paha mereka.

***

Cup~

***

"Mia , aku juga!" seru miu. ia menunjuk dengan jarinya yang mungil pada pipi kirinya. Mia juga ikut memajukan wajahnya dan mengecup penuh kasih sayang pipi Miu. Miu tertawa lebar dan Mia juga ikut tertawa lebar. mereka tampak begitu mengemaskan. dan bisa membuat siapapun merasa gemas dan senang hanya ketika melihat mereka.

***

[Pasangan kelima]. nan sudah tepar karena kehabisan darah. mereka begitu polos dan begitu mengemaskan. memang anak anak itu sangat luar biasa. nan merasa akan tenang jika ia mati setelah melihat pemandangan yang begitu indah itu. kedua anak anak yang begitu mengemaskan. saudara kembar yang begitu polos dan manis. saat mereka tertawa tampak seperti pasangan malaikat manis. ah.., nan rela kalau ia mati seperti ini.

"Selanjutnya" katanya. nan langsung bangun lagi dari kehidupan palsu nya itu. ia memandang heran ke arah bang gojek itu. bukannya sudah semuanya?. emang siapa lagi. seperti bang gojek sudah mengetahui apa yang hendak di katakan nya. ia menunjuk ke arah seseorang yang ternyata sedari tadi ada di sana memandangi semuanya. nan merasa ngeri seketika. semua nya udah selesai... berarti hanya ada dia.

nan menoleh dengan gemetar. wajah nya udah suram seperti disuruh makan makanan yang tidak disukai. wajah nya udah seperti mau meninggal. disana min. sudah sedari tadi berdiri disana. nan bisa melihat aura gelap nya Disana. dan ketika nan menoleh, dia juga menoleh. dengan kedua mata menatap nya tajam. ah.. sudahlah seperti nya kali ini nan akan meninggal beneran. padahal kan nan masih jomblo, belum sempat menikmati indahnya kehidupan. ia ingin meminta tolong tapi mereka semua seperti indah dalam kehidupan masing masing. nan sendirian.

***

Nyesek gak sih--?. :").

***

"bo..boleh skip aja?" seru nan memohon. untuk pertama kalinya nan memohon. sudah jelas dia sama min tidak akan seperti itu. wanita gorila itu mungkin akan membunuhnya saat ia akan berbuat seperti itu. apalagi melakukan sesuatu seperti itu!. tidak, bibir nan yang suci-!. ia tidak mau jika ciuman pertamanya akan berakhir buruk. nan udah memohon. tapi bang gojek malah natap datar seperti sama sekali gak bersalah.

"tapi dia sudah ada di samping mu loh" seru bang gojek. membuat nan merasa horor seketika. saat ia melihat ke arah samping. nan menelan ludah. mati sudahlah dia. ayah, maafkan aku yang tidak sempat menjalani kehidupan bahagia dan masih menjomblo ini. nan menatap ke arah bang gojek yang malah asyik Vidioin. dan yang lain yang sibuk dengan dunia manis tersendiri. nan merasa ngenes. paling tidak, tolong dia kek!. gak kasian gitu-!.

.

.

.

.

.

.

nan mundur saat min terus saja perlahan mendekati nya sambil menunduk. rambut pendeknya sedikit melambai menunduk mengikut arahnya dan helai nya sedikit mencuat. nan tampak khawatir. ini pertama kalinya ia didekati oleh cewek. sama freeze aja ia tidak seperti ini. karena saking pemalu nya. ia memang keren. tapi untuk soal percintaan dan hal seperti ini. nan masih sangatlah polos dan tidak tau. ia terus mundur dan tidak sadar sudah perlahan memasuki rumahnya.

"E..eh!!. t.. tunggu min!" seru nan gagap. ia tersudut di tembok ruang tamu itu. cewek itu terus saja mendekat hingga kedua tangannya dihentakkan pelan di kedua sisi nan. nan menatap dengan wajah pucat. min sedikit mendongak, memperlihatkan wajahnya yang ternyata sudah memerah padam. ia menatap dengan kedua mata sedikit menyipit dan mulut yang terus saja bergumam kecil. ia menatap ke arah nan dengan kedua matanya. jantung nya serasa berpacu dengan waktu. sangat keras seperti detak jam ruangan itu.

Nan mendadak menjadi gugup gantian atas rasa takut tadi. min mendadak menjadi sangat manis. seperti... seperti cewek pada umumnya. Te-tiba min menjauh dari sana. dan langsung sedikit menyampingkan tubuhnya ke arah kiri. rambut pendeknya sedikit menutup sebagian wajahnya itu. nan bingung. tapi mulutnya terbungkam saat melihat kedua tangan min sedari tadi gemetar mengenggam erat kedua sisi bajunya. ternyata ia juga takut. nan lupa , kalau min itu...min adalah cewek. meksipun ia kuat dan berani. ia juga cewek.

nan menelan ludahnya gugup. ia mendekati min dan mulai memeluk min dari belakang. kedua tangannya di arahkan melingkari dada min dengan hangat. dan perlahan ia menempelkan diri pada min yang lebih kecil darinya. min terkejut. kedua tangannya yang gemetar mendadak terhenti. kedua matanya menatap terpaku ke arah bawah. nan mendekati perlahan. dapat terdengar jelas detak jantungnya yang sangat cepat sama seperti min.

"Ja..jangan takut...a..aku juga malu tau" gerutu nan pelan. min melihat ke arah samping perlahan. tampak wajah nan yang memerah gugup menatap ke arah samping menghindari wajah min. wajah nan yang tidak pernah ia lihat. bahagia. rasa nya seperti ada ribuan kupu kupu melayang di hati nya. keinginan yang selama ini ia inginkan tercapai. dekat dengan nan. dan ...itu adalah suatu kebahagiaan yang sudah sangat luar biasa baginya. detak jantung kami berdua sama. min bisa merasakan nan merasa malu karena dirinya.

***

ah ia benar benar jatuh cinta pada nan.

***

nan merasa sangat gugup saat ini. ini adalah cewek pertama-!. tapi...ia tidak tau harus melakukan apa lagi. nan merasa malu saat berada di dekat nya. ia bahkan tidak berani menatap min secara langsung sekarang. nan terkejut saat min memegang kedua lengannya dan membukanya perlahan dan min perlahan membalikkan tubuhnya sontak membuat nan mundur, kehilangan keseimbangan dan jatuh ke sebuah sofa di sana. nan terduduk di sana. masih menatap bingung dan polos ke arah min yang mendekat dan kini duduk di atas pangkuannya. min tersenyum lebar disana membuat nan merasa itu adalah hal yang sangatlah manis.

"eh?. ah--?!. ini..." nan tersadar. ia langsung mengarahkan kedua matanya ke arah samping. kedua pipinya memerah dan mendadak ia tidak tau apapun lagi. semuanya terasa begitu memalukan dan begitu gugup. min tau itu. nan membulatkan matanya saat merasakan benda itu menyentuh bibirnya dan saat itu menjauh. ia melihat min dan min langsung menjauh dari sana melarikan diri. nan terpaku. memegang bibirnya yang baru saja menerima kecupan kecil itu. dan kedua pipinya langsung memerah padam saat tau itu adalah ciuman pertamanya-!.

***

Setelah beberapa saat ia akhirnya bisa kembali menjadi nan seperti yang dulu. meksipun si min sudah menghilang entah darimana. nan mendekat ke arah bang gojek dengan wajah pasrah yang seperti telah mengalami sebuah kejadian memalukan tadi. bang gojek masih tersenyum, merapikan hasil foto yang ia ambil tadi. nan melihat dengan menghela nafas. selesai semua.

"jadi mana hadiahnya?" tagih nan. masa udah buat kayak gini, nan lupa?. bang gojek hanya tersenyum nista. membuat nan merasakan suatu firasat buruk.

"ini adalah Vidio untuk diviral-kan!. terima kasih telah berpartisipasi!" katanya sambil tersenyum gak bersalah dan gitu aja pergi. meninggalkan nan yang masih terpaku di sana. angin bersepoi perlahan. dan nan baru sadar dengan apa yang terjadi. ia dibohongi!. pantas saja tadi itu gak seperti bang gojek biasanya. terlebih lagi itu Vidio memalukan itu akan di sebar!. benar benar nan akan cubit ginjalnya saat akan ketemu nanti.

"hah..siapa?" tanya nan masih kesel saat mendengar bunyi pintu di ketuk. nan mendekat dengan minat yang sudah menurun. seseorang muncul di sana memberikan sebuah kotak hadiah pada nan dan selamat lalu pergi. nan mengambil kotak itu dan melihat isinya di sana. sebuah senyum terpatri di wajah nya itu. ya tidak terlalu buruk lah, yang penting hadiahnya sampai juga. pikirnya saat melihat sebuah hadiah berupa liburan ke pemandian air panas untuk tiket banyak orang.

***

yah sekali kali gak apa deh.

***