webnovel

Hikikimori Knight

Real_Venzuu · Games
Not enough ratings
29 Chs

02. Angin Perubahan

"Hai Yami!"

"Hai Sakura! Yang lain mana?" Tanyaku.

"Entah, Kiba sama Kniv sih biasanya online jam segini, mungkin mereka ada jam kuliah. Om bacot mungkin lagi ada kerjaan." Balas Sakura.

Tumben-tumbenan sore ini cuma kami berdua yang main.

"Trus, kita ngapain dong? Misi harian malas asli, Misi leveling sulit kalau cuma berdua. Dungeon gak bakal jebol sih kalau anggotanya segini…" Tanyaku.

"Kalau farming gimana? Mumpung ada item yang pengen ku beli sih…"

"Farming ya, tapi kalau mau farming di area kuil, pasti lagi rusuh deh sekarang."

"Kita farming di tempat yang agak sepi aja, di Hutan Kabut kayaknya aman." Saran Sakura.

"Lu yakin? Drop-an di sana kan nilainya kecil."

"Gapapa sih, yang penting bisa di jual. Lagian kalau kita yang farming kan bisa cepat, kamu tarik sekali banyak aja nanti."

"Tapi kan serangan areaku geli…"

"Gapapa, nanti aku bantuin nge-hit."

"Damagemu kan lebih geli lagi."

"Hehehe."

Yah, daripada gak ada kerjaan. Lagian ini kan kesempatanku bisa berduaan dengan Sakura, idola di guild Protector. Wajar sih, cewe yang mainin game ini mungkin bisa di hitung pake jari.

"Oke deh, nanti kamu bantuin heal ya, lumayan irit pot wkwkwkwk."

"Siap!"

~ ~ ~

Sesuai dugaan kami, area Hutan Kabut memang sepi. Para pemain level tinggi biasanya pergi ke area kuil kalau ingin farming. Drop-an di sana banyak dan harganya mahal, sementara drop-an di hutan kabut sedikit dan murah. Tapi, monster yang ada di area ini levelnya cukup rendah, jadi lebih mudah di habisi daripada monster di area kuil.

"Oke, gue tarik dulu ya monsternya."

"Siap, aku tunggu di sini ya…"

Sedikit merenggangkan jari, ku klik tombol mouse cepat. Menarik mob monster memang pekerjaan seorang Knight, kurang elegan memang, tapi tetap keren sih buatku. Gak perlu waktu lama, hampir sepertiga monster di area ini berhasil ku tarik, kemudian ku bawa ke tempat Sakura menungguku.

Sakura merapal mantra penyembuh begitu aku tiba, memang gak salah dia jadi Priest andalan di grup kami. Akupun segera mengubah kuda-kuda ke posisi menyerang, kemudian menghantam balik para monster yang mengepungku dengan serangan area. Walaupun monster-monster ini hanyalah berlevel rendah, tapi karena serangan seorang Knight dan Priest tidaklah terlalu kuat, butuh waktu juga untuk merobohkan semua monster ini.

"Kalau ada Kniv asik ini." Kataku di sela pertarungan.

"Iya hehehe, tapi nanti drop-annya di bagi 3." Balas Sakura.

"Emang mau beli apaan sih?"

"Hmmm, aku kasih tahu, tapi rahasiain dari yang lain ya?"

"Iya."

"Kamu tahu kan set kostum Imperial Lady yang baru? Aku pengen beli itu, tapi pakai duit game hehehe. Ada yang naruh di lelang sih, cakep beneran kostumnya."

"Wah, kostum itu ya, kalau beli pake voucher emang lumayan sih. Berapa emang harganya di lelang?"

"100 juta Zigel."

"Gak ngotak yang jual."

Asli gak ngotak, bayangin aja, harga item legendaris level tinggi aja 10-30 juta, ini kostum doang yang gak berpengaruh ke status di jual semahal itu.

"Iya emang mahal sih, tapi kan itu limited edition, dan yang beli di undi lagi. Kostum itu cuma ada 5 buah loh di server kita."

Emang otak developer game ini pintar sih…

"Bakal berapa lama tuh kamu ngumpulin duitnya?"

"Sekarang sih baru ada 20 juta tabunganku. Bakal agak lama sih kayaknya hehehe…"

"Emang cewek suka barang begituan ya?"

"Banget!"

"Ya udah, kalau gitu kita lanjut lagi farmingnya. Ini monsternya juga udah pada roboh."

"Siap!"

Kami pun lanjut bermain, hingga tak terasa hari sudah mulai gelap. Area ini pun sudah mulai ramai karena para pemain mulai berdatangan. Memang malam hari biasanya para pemain lebih aktif, karena orang-orang beristirahat di waktu-waktu begini.

"Gak kerasa udah malam aja ya Yam."

"Iya Kur…"

"Ayam."

"Kurkurkur…"

"Hehehe, apaan sih."

"Kan lu yang mulai."

Secara gak sadar akupun tersenyum kecil.

"Makasih ya yam, udah nemenin aku sore ini. Tanganku udah pegal nih, istirahat dulu kayaknya. Ada jam kerja juga sih malam ini, besok pagi kita dungeon lagi gak nih?"

"Sama-sama. Kalau soal itu kita tunggu yang lain sih kayaknya. Dungeon yang kemarin kan akhirnya bisa kita kelarin, tapi emang mati-matian kita nyelesainnya. Kemungkinan om Bacot bakal milih dungeon Rawa Kelam sih, di sana lebih mudah, dropannya juga lumayan mahal."

"Oke deh, besok pagi aku login di jam biasa deh. Bye Ayam."

[Sakura41 keluar dari game]

"Bye Kurkur." gumamku pelan.

Oke, sekarang ngapain nih? Lanjut main malas, tanganku juga udah pegel, lagian mataku udah panas ngelihat monitor gak berhenti dari pagi. Tapi tidur juga belum ngantuk, baru jam delapan juga.

Kayaknya baca komik asik sih ini, udah lama juga gak ngebongkar koleksi komik lamaku. Emang beda sih sensasinya, baca di komputer atau di hp gak senikmat baca manga cetak.

"Ok, kalau gitu keluar dulu deh."

Baru saja aku mau menekan ikon keluar, tiba-tiba ada PM dari ketua guildku. "Yami, lu ada waktu bentar ga? Ada yang mau gue omongin."

"Ada sih bos, mau ngomongin apa emang?"

"Bisa ketemu di aula guild gak? Ini gue juga lagi ngumpulin anak-anak yang lain."

"Ok bos, gw kesana sekarang."

Tumben-tumbenan ketua guild kami minta kumpul, kayaknya sesuatu yang penting sih ini. Dengan cepat kubuka tas karakterku, kemudian mengklik item teleportasi.

ZZAAP

Dalam hitungan detik pun kini aku sudah ada di ruangan guild. Beberapa anggota guild yang lain juga sudah berkumpul. Ok, kayaknya ketua bakal ngomongin sesuatu yang serius nih?

"Ada apa nih? Tumben-tumbenan kita di panggil?" Tanya salah satu anggota guild.

"Ini bukannya guild santai ya?" Timpal yang lain.

Iya, suka tidak suka, santai adalah daya tarik guild Protector. Kita tetap dapat keuntungan anggota guild, tapi dewan guild tidak mengatur kita sama sekali. Kita di bebaskan melakukan apa yang kita mau, sangat cocok untuk para pemain yang hanya ingin bermain santai.

Firasatku mengatakan ada sesuatu yang ketua guild ingin lakukan, aku tak tahu apa itu, tapi kelihatannya…

Sesuatu yang menarik akan terjadi.

"Teman-teman semua, makasih kalian sudah mau berkumpul mendadak seperti ini." Sambut ketua kami, DeviL.

"Ada apa nih pak ketu? Bisa di bikin cepat ngga? Kita mau lanjut dungeon lagi nih!" Seru seorang anggota.

"Iya pak bos, kita juga lagi farming nih!"

"Kita lagi ikut turnamen nih pak ketua!"

"Aku paham kalian sibuk, tapi pertemuan kali ini akan menentukan nasib guild kita ke depannya." Jawab wakil ketua, Daedalus.

"Bos, silahkan di lanjut." Sambung dewan serang guild, P1tun9.

"Baiklah, akan gue bikin cepat aja. Kalian semua, apa kalian tidak apa-apa di remehkan seperti ini?" Seru sang ketua.

"Maksudnya?"

"Kita kan memang guild santai pak ketua!"

"Kita akan melaksanakan voting, yang akan menentukan arah kemana guild ini melangkah  selanjutnya. Pilihan pertama, tetap seperti saat ini, guild santai tanpa arah. Pilihan kedua, menjadi guild terkuat di Immortal War, di mulai dengan mengikuti Raid Guild minggu depan!"

Raid guild! Dungeon terkuat yang memerlukan satu guild untuk di taklukan. Kesulitannya berkali-kali lipat dari dungeon biasa, bahkan hanya 10 guild terbesar di server saja yang mampu menaklukannya. Kita mau mencoba ini?

"Gue gak bisa menjanjikan banyak untuk kalian, tapi jika kita berhasil mengatasi Raid Guild, kita akan memperkuat anggota kita dan bersiap untuk memenangkan Guild Battle tiga bulan lagi! Yang bisa memberi suara hanya mereka yang hadir di sini, seluruh anggota guild harus mematuhi hasil voting. Bagi yang tidak suka, di persilahkan untuk keluar!"

Ba-baru kali ini aku melihat ketua serius, memenangkan Guild Battle ya? Yang pasti hadiahnya bakalan besar banget, bahkan bisa buat beli satu set kostum Imperial Lady yang Sakura mau…

Tapi bagaimana dengan yang lain? Mayoritas anggota guild kami adalah pemain senior, pastinya kekuatan mereka cukup kuat, hanya saja biasanya kami bergerak sendiri-sendiri. Apa para anggota mau mengorbankan kenyamanan mereka selama ini demi tujuan guild?

"Apa cuma itu? Apa cuma itu yang bisa lu janjikan, DeviL? Apa tidak ada sesuatu yang bisa memberi kami motivasi?" Tanya Goliath, Barbarian terkuat di guild, pemain veteran yang sudah bermain dari tahun pertama di bukanya Immortal War.

"Ah, gue tahu kalian pasti akan menanyakan itu, makanya kita sudah mempersiapkan sesuatu! Daedalus, beritahu mereka hadiahnya.

"Ehm, pastinya kalau kita memenangkan Guild Battle kita akan mendapatkan hadiah utamanya, tapi kami para dewan sudah menambahkan hadiah spesial bagi siapapun yang bisa menjadi MVP di Guild Battle nanti. Kami semua sudah patungan untuk memberikan 100 juta rupiah bagi anggota guild yang berhasil menjadi MVP!" Jawab Daedalus.

"100 juta rupiah! Gila gila gila!"

"Sial, harus menang nih kalau gini!"

"Ini beneran, serius, serius!!! Gila gila gila!"

"Puji sultan DeviL!"

Ahahahahahah

Kayaknya aku sudah tahu gimana hasil votingnya nanti…