webnovel

Jangan Memancing Amarahku

Hei kau jangan lari teriak Rendi kepada Lidia, Lidia masih terus berlari seperti orang yang dikejar hantu lari secepat-cepatnya agar Rendi tidak mendapatkannya.

Apa kamu tidak apa-apa Rosie..?? Tanya Rendi panik, Ah aku tidak apa-apa jawab Rosie tapi bagaimana denganmu tangan mu berdarah habislah nanti aku dimarahi ibumu lagi Ren Rosie cemas, dan menyuruh Rendi secepatnya mengantarnya pulang agar lukanya bisa diobati. iya tenang saja Ros aku tidak apa-apa, pada saat bersamaan untuk pergi, mereka melihat Satria dan Doni sudah sampai duluan di depan teras rumah Rosie, cepat-cepat Rosie menyuruh mereka minggir agar memberikan tempat duduknya kepada Rendi. Doni dan Satria pun menggerutu karena tidak bisa duduk mereka sudah kelelahan membawa barang tadi tapi malah disuruh berdiri, jangan seperti itu teman kata Rosie kepada kedua sahabatnya, Rendi tadi terjatuh akibat menolongku jadi ku mohon kalian maklum yah aku juga menyayangi kalian tunggu sebentar aku ke dalam dulu yah Rosie berlalu meninggalkan mereka bertiga di teras rumah. Kau kenapa lagi Rendi tanya Satria ah benar saja jika kalian dekat-dekat terus pasti akan ada kesialan Satria jadi Frustasi Sendiri.

Ini disengaja bukan tidak disengaja aku melihat jelas Lidia mendorong kuat Rosie agar Rosie terjatuh aku pun sangat khawatir dengan keadaan tangannya Rosie makanya aku sigap menolongnya namun naas aku pun ikut terjatuh bantah Rendi kepada Satria.

Tapi tetap saja itu tandanya kalian tidak boleh berdekatan lagi apa susahnya kau menjauh dari Rosie, Rosie yang mendengar Satria berbicara agak bernada tinggi itupun menghentikan pembicaraan nya kau tenang saja Sat Rendi tidak akan bermain atau berteman lagi denganku aku tau aku hanyalah pembawa beban dan kesialan untuknya sambil mengambil air hangat dan handuk di dalam ember kecil Rosie membersihkan luka Rendi dengan lembut tanpa melihat ke arah wajah Rendi sedikit pun membuat Rosie menjadi sangat bersalah, Rendi yang terus memperhatikan Rosie menjadi gusar sendiri biarkan aku yang mengobatinya di rumah teriak Rendi karena ia sakit mendengar pengakuan Rosie yang seperti tertembak petir di siang bolong daripada lukanya ia lebih sakit tepat di hatinya.

Hanya sebentar aku hanya perlu membersihkan dan memberinya obat luka lalu menutupnya dengan plaster apakah itu akan mengobati kata-kata kasar mu yang tadi bentak Rendi lalu meninggalkan Rosie, Doni dan Satria. apakah kau tidak bisa diam sebentar Satria kau memperburuk keadaan disini teriak Doni. Ros aku pulang dulu Doni pun pamit tanpa melihat ke arah Satria. Rosie pun berlari ke dalam sambil menutup matanya Satria tau ia sedang menangis

Satria benar-benar merasa bersalah kali ini ia pun pergi tanpa memanggil Rosie lagi ia berjalan gontai karena kejadian ini cepat berlalu dengan pertengkaran dan saling salah mebnyalahkan ia sangat berharap pada saat ini mereka sedang memakan makan hidangan yang telah disiapkan oleh ibu Rosie namun ini menjadi tidak yang di harapkan nya ia pun menyesal setengah mati.

Rosie hanya bisa menangis di dalam kamarnya ia mengunci pintu agar ibu dan adiknya tidak bisa masuk dan melihat ia menangis, sebenarnya di dalam hatinya ia tidak ingin seperti itu namun ia terbakar emosi akibat perkataan Satria yang begitu menusuk ia tidak tau lagi harus bagaimana berhadapan dengan Rendi tanpa ia sadari ialah kakinya juga berdarah akibat terjatuh tadi ia tidak menyadarinya dan mulai menyadari nya sekarang ia sangat malu mengatakan hal yang menyakitkan itu kepada orang yang telah menolong nya ia sungguh tidak berharap ini akan terjadi namun ini sudah terjadi dan nasi tidak bisa diulang lagi karena telah menjadi bubur.

Pada saat di perjalan pulang Rendi bertemu dengan Tika, Serli dan Lidia. Rendi pun menghampiri mereka Lidia menjadi salah tingkah dan takut sendiri dengan kedatangan Rendi yang tidak diharapkannya. kau iya kau Rendi mulai membuka suara agar Lidia mendatanginya namun Lidia menjadi takut dan bersembunyi di balik Tika dan Serli, Tika dan Serli pun bingung akan mengatakan apa Serli mulai membuka suaranya kenapa kau ingin Lidia apa kalian ingin berbicara berdua saja. Sebaiknya kau tidak usah ikut campur aku hanya mau perempuan itu. siapa tanya Tika lagi kepada Rendi, Rendi pun mulai mencari kata-kata yang sempurna agar mereka tidak bertele-tele lagi dengannya jangan memancing amarahku!!!!! Hei kau Lidia kesini lah. Lidia menjadi ketakutan setengah mati karena Rendi. Maafkan aku aku tidak sengaja tadi Rendi apakah kau Terluka.? jawab Lidia. aku tidak butuh simpati busuk mu itu cukup katakan kenapa kau ingin menyakiti Rosie. Lidia ingin menyakiti Rosie itu tidak mungkin balas Serli kepada Rendi, Rendi menjadi sangat gusar aku tidak perlu jawabanmu jadi jangan ikut campur apa kau punya telinga atau tidak.. teriak Rendi hingga Tika, Serli dan Lidia menjadi takut.

Kenapa kau berteriak jawab Tika aku jadi takut. jadi jangan ikut campur lagi kalau kau memang takut mengerti ancam Rendi. Serli hanya mengernyitkan dahinya lalu membalas Rendi apakah kau begitu menyukai gadis licik itu tanya Serli kepada Rendi. jangan membuat pertanyaan baru kepadaku aku hanya ingin menunggu jawaban Lidia bukan kalian ayolah Lidia aku akan melaporkan mu kepada ibumu jika tidak mengakui kesalahan dan niat buruk mu tadi huh. Lidia semakin gugup namun tangannya di pegang oleh Serli dan memberikan isyarat jangan katakan apapun kepada Rendi.