webnovel

1. Dunia lain

Kesepian, itu adalah kata yang cocok untuk menggambarkan diriku. Bahkan di sisa hidupku yang akan berakhir ini, tidak ada anggota keluargaku yang mendampingiku. Tapi setidaknya aku berhasil menyelamatkan seorang anak yang akan di tabrak truk, walaupun aku sendiri yang berakhir di tabrak, tapi setidaknya hidupku yang sepi ini akan berakhir dengan catatan yang baik.

aku tidak tau apakah akan ada kehidupan setelah kematian, tapi jika itu ada, aku ingin hidup merasakan apa yang tidak pernah aku rasakan di dunia ini. perlahan pandanganku semakin gelap dan.....

***

Saat aku membuka mata, hal pertama yang aku lihat adalah cahaya yang menyilaukan. aku menyipitkan mata dalam ketidaknyamanan.

Setelah penglihatanku menyesuaikan, aku menjadi sadar akan wanita muda pirang yang menatapku. Dia adalah seorang wanita yang sangat cantik.

Wanita itu menatapku dengan senyum hangat dan berbicara. Namun kata katanya anehnya tidak jelas dan sulit di fahami.

Suara kedua yang tidak aku fahami bergabung dalam percakapan, tetapi aku tidak dapat melihat siapa yang berbicara. aku mencoba bangun untuk mencari tau keberadaanku dan bertanya pada kepada orang orang ini siapa mereka. Tapi entah bagaimana, yang bisa aku kerahkan hanyalah ini :

" Waah, waahh "

Hanya rengekan dan rintikan yang kacau. Dan aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Maksudku, aku bisa menggerakkan ujung jari dan lenganku, tapi aku tidak bisa duduk.

***

Mari kita lompat sebulan.

Rupanya aku telah di dilahirkan kembali. Realitas situasi akhirnya muncul : aku masih bayi

Aku akhirnya bisa memastikan itu setelah diangkat dan di peluk sehingga aku bisa melihat tubuhku sendiri. Tetapi mengapa aku masih memiliki semua ingatan tentang kehidupanku sebelumnya ? bukannya aku mengeluh, tapi siapa yang mengira seseorang terlahir kembali dengan semua ingatannya.

Orang yang pertama kali aku lihat ketika aku datang sudah pasti adalah ibuku. jika aku harus menebak, aku akan mengatakan dia berusia awal dua puluhan. usia yang hampir sama dengan kehidupanku yang lalu. Dan orang yang satunya lagi adalah perempuan yang sepertinya pembantu, dia memakai pakaian pelayan dan membersihkan dengan kain lap. Aku sama sekali belum melihat seorang laki laki pun selain diriku, sehingga membuatku berfikir apakah aku tidak punya ayah ?

Kami bahkan tidak memiliki penerangan listrik, hanya ada lilin dan minyak. Mungkin orang tuaku sangat miskin sehingga tidak mampu membayar listrik. Tapi seberapa besar kemungkinan itu ? karena ada pembantu, pasti setidaknya kami punya uang, tapi mungkin pembantu itu adalah saudara perempuan ayah saya, atau ibu. pakaian yang kami kenakan juga tampak kuno.

***

Setengah tahun telah berlalu.

Setelah enam bulan mendengarkan ibu bercakap cakap, aku sekarang mulai memahami cukup banyak kata dari bahasa yang mereka pakai. aku merasa memiliki kemampuan yang tidak biasa untuk mengingat banyak hal, mungkin itu karena saya masih sangat muda.

Sekitar waktu ini juga saya mulai belajar merangkak, bisa bergerak adalah hal yang luar biasa. Meskipun aku hanya bisa merangkak, aku telah belajar banyak berkat kemampuan ini. Hal yang aku pelajari adalah bahwa ini jelas bukan rumah dari keluarga miskin. rumah ini tersusun dari kayu, berstruktur dua lantai dengan lebih dari lima kamar terpisah, dan kami memiliki satu pelayan. Awalnya aku mengira dia bibiku atau semacamnya, tapi mengingat sikap hormatnya aku ragu dia adalah keluarga. Rumah ini terletak di pedesaan dekat dengan hutan.

Karena hal hal yang dapat aku lakukan sangat terbatas, aku memutuskan untuk melihat pemandangan di luar jendela. Aku naik ke kursi seperti yang biasa aku lakukan untuk mengintip dari jendela tapi, uh ohh aku mulai tergelincir dari kursi...