Episode 11

Pesan Author: Sebelum kita ke cerita author hanya mengingatkan pada kalian saja takutnya kalian me-request nama pasangan MC kita sebelum ke Era Tudor.

Ya... Aku yakin dari kalian menyukai Era Tudor ini , maksudnya pihak wanita disini ya... banyak wanita-wanita berambisi tinggi untuk menjadi ratu yang berkuasa sampai ratu di akhir dinasti Tudor ini, kalian pasti tahu lah... author tidak akan menyebutkannya siapa.

Jika kalian tidak tahu buka buku sejarah tentang inggris.

List yang author siapkan :

Jangan lupa komen, jika kalian punya pendapat lain silahkan komen.

1. Judith dari Flandria ( Era Anglo-Saxon)

2. Jeanne d'Arc ( Era Abad Pertengahan/Perang Seratus Tahun)

Mungkin dua cewek ini yang aku pilih, meski nanti cerita cinta mereka tidak seratus persen hidup bersama Arthur, tapi mereka berdua akan berada di perlindungan Arthur, meski kasus Jeanne akan berbeda, dia mungkin akan di cap pengkhianat di mata orang-orang Prancis di zaman itu nanti tapi hidupnya tidak akan berakhir di eksekusi.

List yang author siapkan saat di zaman Tudor dan setelahnya :

1. Elizabeth I

2. Marie Antoinette alasan kenapa author memilih ini karena Arthur adalah orang yang suka berpergian selain pergi ke seluruh daerah di negaranya, dia suka berpergian ke luar negeri ya sekalian berdiplomasi ke kerajaan-kerajaan lain, dan kehidupan nya setelah kematian Elizabeth *Spoiler* dan memiliki satu orang anak laki-laki dan tentu saja Arthur tidak akan membiarkan anaknya menjadi raja di Inggris, dia ingin melihat alur sejarah aslinya berjalan sebagaimana mestinya.

Dan juga mereka merahasiakan identitas anak sang ratu, biar orang-orang tidak tahu bahwa dinasti Tudor masih ada dan tentu saja orang-orang di zaman itu tidak berani melawan perintah Arthur, karena status Arthur lebih tinggi dari raja-raja Inggris yang memerintah.

Mereka memanggil Arthur 'His Majesty the Great' (Yang Mulia yang Agung), dan para raja-raja Inggris dan keluarga kerajaan selalu memanggil Raja Arthur 'The Godfather'.

Baik segitu saja spoiler kisah di zaman Elizabeth nanti.

Kita kembali ke Marie Antoinette, kenapa aku memilih dia alasannya satu, aku tidak sengaja membaca satu novel dari korea tentang alternatif sejarah di Prancis dan MC ini menikah dengan Marie Antoinette dan saat aku membaca ceritanya, lumayan bagus dan menarik sampai aku membaca sejarah Marie Antoinette yang tragis dan kasihan dan cerita dia dimasa dia tinggal di negara Prancis penuh fitnahan, kebencian, ketidaksukaan masyarakat Prancis melihat ratu Marie Antoinette ini di zaman itu yang kita sebut Revolusi Prancis.

*Spoiler* Nantinya Arthur yang tidak sengaja jalan-jalan ke Austria karena dia adalah bangsawan yang sangat bebas sekali, karena yang memerintah pada masa itu bukan lah Arthur karena Arthur menyerahkan semuanya pada mereka meski orang-orang Arthur terus memantau orang-orang ini, dan saat itu Arthur tidak sengaja bertemu sekelompok bangsawan dan *bla..bla..bla* ketemu lah Marie Antoinette yang ternyata baru mendapatkan dekrit/surat perjodohan dia dengan pangeran Louis XVI dari Prancis.

Dan saat itulah Arthur bertindak sebagai seorang pria yang merusak takdir hubungan Austria-Prancis dan dia tidak terlalu peduli karena di masa itu Kekaisaran Romawi Suci akan runtuh menjadi negara bagian, istilahnya begitu.

Dan setelahnya.... Nanti author jelaskan... Cuman segitu saja, intinya Arthur akan memiliki dua anak tapi sayangnya bukan anak Judith atau Jeanne d'Arc, melainkan anak Elizabeth I , satu anak darinya, yang memiliki keturunan darah seperti bapaknya Immortal dan dua Anak dari Marie Antoinette yang tentu saja mereka Immortal seperti konsep hetalia kembali lahir oleh benih Arthur ke kedua wanita ini.

Bagaimana menurut kalian? apa kalian suka pilihan author? jika kalian punya pilihan lain silahkan komentar ya, secepatnya lebih baik sebelum author menulis series 3 yang banyak sekali cerita di dalamnya sebelum perebutan tahta di banyak dinasti yang memusingkan.

.._________________________..

Kita mulai ceritanya, Setelah kemenangan Inggris memukul mundur pasukan Roma, Arthur dan prajuritnya yang tersisa/masih hidup, mulai kembali ke tempat mereka dan membereskan kekacauan bekas Medan Perang dan melanjutkan aktivitas mereka sebagai mana mestinya.

Arthur dan para ajudan-ajudannya mulai kembali melanjutkan pembangunan dan membuat aturan baru di masa pemerintahan Raja Arthur dan jangan lupa...

"Apa, kalian ingin membuat Upacara penobatan secara resmi?" tanya Arthur menatap tidak percaya pada mereka.

"Benar, tuanku, kami ingin anda menjadi Raja kami yang disaksikan oleh masyarakat Britania dan sang pencipta kita" seru ketua agama suku.

"Ketua agama suku, kamu lihat, aku sudah menjadi raja" ujar Arthur datar.

"Saya tahu tuanku, tapi anda adalah raja tak resmi, kami ingin meresmikannya, benar semuanya!"

"Benar, Ketua Agama Suku" seru mereka.

"Kalian ini... tukang ngikut" melihat kejadian ini Arthur hanya bisa menghela nafas saja, "Baiklah, aku terima permintaan kalian, tapi... aku ingin berbicara dengan ketua kalian" ujarku.

"Silahkan Yang Mulia" ujar pengikutnya dan mulai pergi sedangkan ajudan-ajudannya yang lain aku suruh mengerjakan tugas mereka sesuai divisi mereka masing-masing.

Setelah semuanya pergi "Apa urusan kelompok mu sudah kau lakukan?".

"Sudah Yang Mulia, saya sudah melakukannya Kami pun merombak semua organisasi kami ke sistem yang baru-baru ini kami sesuaikan namun, saya mendengar berita bahwa agama baru ini sedang gencar-gencarnya melakukan penyebaran besar di wilayah kekuasaan Roma" jelas ketua agama suku.

"Agama baru itu, sedang melakukan penyebaran, tapi kebanyakan di tanah kekuasaan Roma?"

Ketua agama suku mengangguk "benar sekali yang mulia, awalnya mereka akan pergi ke wilayah kita namun setelah mereka mendengar Pasukan Roma mengalami kekalahan perang di Britania, membuat rencana mereka harus terhambat oleh situasi di daerah Roma yang mengalami konflik baru-baru ini" jelasnya.

"...hmm... kalau soal itu kita tidak perlu khawatir, yang penting mereka tidak mengusik tanah ini, meskipun mereka kembali berperang dengan kita, kita ladeni dengan kekuatan yang berbeda dari mereka nanti" jelas arthur karena aku tahu musuh-musuh dari Roma setelah mendengar kekalahan mereka di tanah Inggris, wilayah-wilayah musuh akan berani mengusik mereka.

Kalau masalah wilayah mereka, aku tidak perduli, yang aku pedulikan sekarang adalah memajukan negara ini.

"Jika semuanya selesai, fokus dengan tugas anda selanjutnya, aku tidak ingin ada kekacauan baru untuk sekarang, dan persiapkan upacara penobatan ku yang anda minta padaku" ujarku.

"Baik Yang Mulia" balasnya dan pergi.

Tinggal menunggu waktu bagaimana proses sejarah berjalan setelah perubahan ini.

. . .

Di tahun 78 Masehi, Raja Arthur memerintahkan pasukan eksplorasi menuju wilayah Wales, dan saat itu mereka bertemu satu suku yang memiliki kepercayaan tentang 'Druid' dan cara berdoa dan persembahan mereka masih sangat primitif meski agak sadis karena harus mengorbankan jiwa, dan saat itulah Arthur dan ajudannya kesana karena Arthur tahu pentingnya wilayah Wales ini dan Arthur mengingat orang Roma dulu melakukan penghancuran kuil suci druid ini sampai melakukan genosida di daerah sana karena cara mereka terlalu barbarian dan tak bermoral. Meski begitu orang-orang yang hidup di Wales dulu memiliki skill pengobatan tradisional meski kepercayaan mereka masih terlalu... ya... berdarah.

Dan Arthur mencoba memperbaiki cara hidup mereka menuju hal yang baik dari pada langsung main baku hantam lebih baik konsilidasi dengan cara baik-baik dulu.

Dan apa yang dilakukan Arthur di Wales memiliki masalah baru sampai orang-orang fanatik druid ini ingin membunuh raja selatan ini, meski itu tidak terjadi karena sebagian masyarakat Wales yang mengerti maksud Arthur pun menghentikan orang-orang yang berpikir pendek ini meski harus berperang sesama mereka dan akhirnya kuil suci Druid tetap bertahan meski operasi kuil ini mulai berubah yang awalnya menjadi tempat beribadah berubah menjadi tempat berobat/rumah sakit di wilayah Wales.

Namun dari semua cerita yang Arthur alami di tahun-tahun dia memerintah setelah 100 tahun Masehi, dia sudah menjadi raja resmi seluruh wilayah Inggris selatan dan setengah bagian di Inggris tengah dan wilayah Utara Inggris yang mereka dapatkan masih wilayah kecil belum menyeluruh, tapi dari semua ini Arthur harus melihat teman-teman nya meninggal satu per satu di pemakaman khusus Arthur ciptakan buat mereka.

Arthur beri nama pemakaman itu 'Thank You For Being With Us' / Diolch am fod gyda ni - Bahasa Wales (Maaf jika ada kata yang salah karena author menggunakan google translate)

Walaupun Arthur sedih melihat mereka meninggal sebelum dia, meski dia tidak akan meninggal dalam waktu lama, tapi Arthur melihat ending hidup mereka yang bahagia dan menjadi orang yang sukses di pekerjaan mereka masing-masing.

Arthur menunjukan senyuman tulusnya di hadapan pemakaman teman-teman nya termasuk Boudicca dan suaminya yang juga meninggal di tahun *** author tidak akan menyebutkan tahunnya berapa, kalian bisa tebak sendiri...

Arthur juga melihat ending kehidupan Boudicca yang tidak seperti sejarah aslinya, dia hidup bahagia bersama keluarganya, suaminya menjadi pemimpin suku Iceni dan lambat lain daerah itu berubah nama atas keputusan Arthur dan Prasutagus menerimanya karena dia pikir itu normal sebagai pemimpin.

"Aku senang, kalian semua hidup bahagia, cerita hidup kalian tidak akan pernah aku lupakan" ujar Arthur sambil tersenyum tulus di depan pemakaman teman-teman nya dan setelahnya dia kembali bersama ajudan-ajudannya yang baru tentu saja ketua agama suku yang berubah nama menjadi Paus Anglikan I setelah melakukan perubahan dan sedikit menerima ajaran Kristen sedikit demi sedikit ketua agama suku memasukan ajaran mereka dan sedikit memodifikasi dengan keyakinan/ajarannya dan menjadikan sebuah reformasi agama baru yaitu Anglikan.

Dan ketua agama suku generasi selanjutnya yang menjadi orang pertama mendapatkan gelar Paus Anglikan I.

Jadi peristiwa ini tidak ada sangkut pautnya pada peristiwa protestan vs katolik yang diberi nama reformasi agama Kristen.

Dan lokasi tempat ibadah agama Anglikan di daerah Canterbury, dan mungkin akan ada agama lain di daerah ini nantinya.

(Untuk upacara penobatan resmi Arthur menjadi Raja di Chapter selanjutnya)

Di tahun 200-300 Masehi , Agama Kristen mulai masuk ke Inggris, sejarah tetap sama dalam hal penyebaran agama Kristen ke seluruh penjuru Eropa barat, para biara mulai bergerak ke satu daerah dibawah ke kekuasaan Romawi maupun menyeberang lautan menuju Inggris meskipun Inggris bukan lagi bawahan kekaisaran roma, Arthur tetap memberi mereka kesempatan/toleransi untuk menyebarkan keyakinan mereka dengan syarat mereka tidak boleh membuat kerusuhan ketingkat sang tuan rumah marah.

Di tahun 211 Masehi, Raja Arthur mulai melakukan pembagian provinsi di daerah Inggris selatan dan sekitarnya, lahan mana yang cocok untuk tempat pertanian&pertengahan, lahan yang cocok untuk tempat industri meski masih tradisional, kemudian lahan yang cocok untuk pendidikan, perkantoran dan aktifitas masyarakat Inggris semuanya di pilih oleh Arthur dan prosesnya dikerjakan oleh ajudannya meski Arthur tetap memantau pekerjaan mereka, dan juga Arthur tidak lupa memilih ibu kota untuk negaranya di dekat sungai Thames yang indah ini Arthur mulai memberi nama kota yang akan menjadi ibu kota terkenal di seluruh dunia dengan nama 'London', dan selain itu juga Arthur mulai bertemu masyarakat suku legendaris Angles-Saxon-Jute, Arthur dan para ajudannya mulai berbicara serius dengan ketua-ketua suku Angles-Saxon-Jute tentang tanah dan kekuasaan mereka, mereka harus bergabung di bawah aturan yang ditetapkan oleh raja Arthur dan tanah mereka akan menjadi bagian dari wilayah raja Arthur, ketua-ketua suku Angles-Saxon-Jute yang merasa kekuatan mereka sekarang tidak sebanding dengan raja di hadapan mereka, mereka mau tidak mau harus menjadi bawahan Arthur, meski sebagian warga suku

Angles-Saxon-Jute tidak menyukai keputusan yang dibuat ketua mereka.

Arthur yang melihat reaksi mereka yang tidak senang, tidak suka, dan benci melihat ketua mereka harus tunduk pada pemimpin selatan, Arthur hanya bisa menghitung waktu untuk melihat era Anglo-Saxon tiba, tapi saat era itu datang, Arthur pikir waktu untuk menyerahkan tahtanya pada orang-orang itu belum saatnya, mungkin saat era Stuart atau era Hanover, dia menyerahkan tahta nya pada mereka.

Di tahun 306 Masehi.

Constantine membuat perjanjian baru kepada Inggris untuk menunjukan bahwa wilayah mereka menginginkan perdamaian kepada Inggris, agar kekaisaran Roma bisa kembali melakukan kerjasama untuk meningkatkan ekonomi antar wilayah kerajaan, politik, transportasi, pertahanan antar wilayah perbatasan laut tentunya, dan lain-lain, kecuali soal keturunan Arthur belum mau/ingin memiliki keturunannya dulu, ya... kau tahu sendiri Arthur itu sang pencari cinta seperti valentine! just kidding.

Jadi Siapapun wanita yang ingin menjadi pendamping Arthur hanya bisa bermimpi saja dan mungkin mereka cuman dijadikan pelampiasan si kecil Arthur saja, kasihan sih, tapi mau dikata apa.

"Mereka bukan tipeku" ujar Arthur kepada pembaca semuanya.

Dan soal wilayah Trinovantes, Arthur rombak kembali daerah ini dengan nama yang berbeda, Arthur beri nama Ipswich, sedangkan wilayah Iceni menjadi Norwich, wilayah Catuvellauni menjadi Cambridge yang nantinya akan menjadi terkenal daerah ini.

Semua yang dilakukan Arthur membuat masyarakat Inggris sangat setia pada rajanya ini, mereka juga sering menyebut Arthur Raja Yang Bijak, Raja Yang Adil, Raja Yang Penuh Pertimbangan, Raja Pencinta Kebersihan dan lagi pembangunan infrastruktur belum mencapai penyelesaian yang maksimal menurut Arthur, meski begitu ini semua demi menyesuaikan zaman dan jangan lupa, Arthur selalu menyuruh ajudan-ajudannya dan masyarakat nya untuk sering mandi agar menghindari penyakit, yang membuat para warga yang mendengar aturan itu sering mandi di sungai dan juga membuat pemandian umum seperti Roma meski ga kontruksi nya berbeda dan juga untuk membuang kotoran di tubuh mereka, Arthur menyuruh orang-orang di divisi pembangunan membikin toilet umum meski tradisional, mereka juga tidak lupa membuat saluran pembuangan meski bukan skala besar sampai membikin bangunan sungai di bawah tanah untuk membuang saluran pembuangan disitu.

Itu belum, dan Arthur akan membuatnya di Era Pertengahan/Dark Ages or Renaisans, masih mikir dia.

Jadi begitulah yang dikerjakan Arthur sebagai Raja dan Masyarakat Inggris selatan tahu/meyakini bahwa raja mereka sangat disayangi oleh sang pencipta sehingga hidup dia terus bertahan lama awet muda (Immortal) sampai semua masyarakat Inggris selalu menyebut Arthur 'Your Majesty The Great'.

. . .

See You Soon 😘

Maaf kalau ada typo di chapter ini...