webnovel

Her Name Is Gabi

Berbeda Alam tidak menjadi alasan bagi mereka berdua untuk saling melengkapi. Kisah Aria dan Gabi yang memiliki hubungan LDR antar Alam. bisakah kisah mereka berjalan dengan baik?

Envy_Loves_Kind · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

Apakah ini Akhirnya?

Aria berjalan dengan perlahan di tengah-tengah derasnya hujan. Malam dimana dia telah gagal dan kehilangan hal berharga dalam hidupnya.

Dengan tubuh lemahnya dia berjalan sempoyongan mencari sosok perempuan itu, perempuan yang pernah berjanji akan selalu ada untuknya.

Dalam langkahnya, pikirannya hanya di penuhi oleh perempuan itu, janjinya, kenangan mereka bersama, dan semua perkataan yang keluar dari mulut perempuan itu.

Kepalanya semakin pusing, dan pandangannya seakan-akan berputar. dengan tenaga terakhirnya, ia meraih sebuah pohon dan berpegang pada patang pohon itu. kakinya gementar dan tak lagi kuat menahan beban tubuhnya.

Akhirnya ia terjatuh dalam keadaan berlutut di bawah pohon itu. perasaan kesal, marah, dan kecewa bercampur dalam hatinya.

Rasa sakit di perutnya begitu terasa. Luka di perutnya terus mengeluarkan darah yang begitu banyak dan bekas jarum infus di tangannya juga tak berhenti mengeluarkan darah. Akibatnya, pandangannya menjadi semakin rabun karena darah yang terus keluar dari tubuhnya.

"GABI!....." teriaknya begitu keras mencari perempuan itu. Ia terus berteriak dan akhirnya jatuh pingsan di bawah pohon itu.

Aria terbangun di Ruang ICU. Begitu banyak alat yang tepasang di tubuhnya, mulai dari masker oksigen hingga sebuah alat yg terpasang pada jarinya.

"Apa kau puas? apa kau puas menyakiti dirimu? JAWAB AKU!?" Tanya kak Minnie dengan suara yang bergetar.

percakapan mereka berlanjut hingga Aria mengeluarkan sebuah kalimat yang menjadi pukulan hebat bagi Kak Minnie.

Kak Minnie membalikkan tubuhnya dan berjalan perlahan ke arah pintu, keluarlah ia dan menutup pintu itu dengan perlahan.

Kata-Kata yang di katakan Aria menyadarkannya, dan akhirnya ia duduk memeluk lututnya dan menangis tersedu-sedu di bawah pintu itu. Suara tangisannya menggema memenuhi lorong rumah sakit itu.

Aria yang mendengar suara tangisan itu merasa begitu marah. Saking besar amarahnya hingga air matanya menetes keluar dan membasahi wajahnya.

*Bersambung....*

Aku tahu bahwa banyak sekali kekurangan dalam cerita ini, tapi maafkan aku ya...

so jika kalian menemukan sebuah kekurangan, kasih tahu aku ya😁

Btw, selamat membaca...