" ugh" keluhku merasa pusing."katia"suara william memanggilku.kejadian sebelum aku pingsan berputar di benakku."bayiku" kataku panik mengingat ucapan bibi june yang mengatakan ada darah sebelum aku pingsan."ssst... the baby's good. rileks" tukas william menahanku bangkit."aku panggil dokter dulu, kau tetap berbaring jangan bergerak" pesannya sebelum keluar ruanganku.
aku melihat sosok bibi june teridur di sofa yang ada di ruang inapku."argh"ringisku merasakan sakit akibat berusaha untuk duduk."aku bilang jangan bergerak" tukas william masuk diikuti suster."aku mau duduk"
" let me raise the bed".kata suster menuju tempat tidurku. secara perlahan bagian kepsla tempat tidurku naik membuat ku dalam posisi duduk meski tengah berbaring."thank you" ucapku."i will checking you first and call the dokter "kata suster sebelum memeriksa kondisiku.setelah mengisi laporan ku suster permisi keluar, meninggalkan william dan aku berdua,- bertiga dengan bibi june tapi dia tertidur.
tak seorangpun diantara kami yang berbicara membuat suasana terasa canggung. " am sorry" ucapnya pelan hampir tak terdengar."ehem.....,am sorry coz i snap on you" ulangnya setelah membersihkan suarany."aku tidak ingin membahasnya" kataku sambil memejamkan mata ku yang memanas karena air mataku berlinang."hey ... please dont cry, thats not good for our baby's" katanya sambil menghapus air mataku yang berhasil mengalir dipipiku.tangisku makin menjadi saat william memeluk tubuhku."am so sorry" bisiknya di bahuku.
"ehem".dehem dokter membuat william melepaskan pelukannya. " maaf mengganggu, aku bisa kembali lagi nanti"tawar dokter
" no, its oke dokter" cegahku.
dokter melangkah memasuki ruanganku membaca laporan medisku. "well, menurut laporan terbaru kondisimu membaik.your baby good now, its was stresed before,thats why you been felt such a cramp"jelas dokter." tiga bulan pertama kehamilan sangat rawan, apalagi dengan kondisimu,kandunganmu sangat lemah thats why i asked you to do bedrest selama tri smester pertama.jangan setress."jelas dokter panjang lebar." jika kau merasakan sakit seperti sebelumnya ,come to hospital asap".pesannya. " sekarang kau bisa istirahat lagi"
" can we talk out side sir?" tanya dokter ke william. " take care mam" pesan dokter sebelum meninggalkan ruanganku diikuti william.
" thanks god you and the baby good" kata bibi june yang entah kapan sudah bangun dan berdiri di sisi ranjangku." bibi sangat kawatir saat melihatmu pendarahan, kau harus menjaga kondisimu, pikirkan bayimu." pesan bibi june. " terima kasih bibi sudah begitu baik padaku" ucapku sambil memeluk bibi june.
"dimana ponselku?" tanyaku. " ketinggalan di rumah, kami segerah melarikanmu kerumah sakit waktu kau pingsan" jawab bibi june sembari duduk di tepi ranjangku." bisa kah bibi june menghubungi ayahku, aku mau pulang ke rumah ayahku". pintaku pada bibi june."ayah keluar kota,aku menghubunginya saat dokter memeriksamu" jawab william dari pintu ruanganku. kapan dia datang ?tiba tiba uda nongol aja, kupikir dia akan lama bicara dengan dokter."besok sore baru ayah akan pulang dan akan langsung ke rumah kita dari bandara".william melangkah masuk menuju ranjangku. bibi june langsung berdiri memberi william tempat untuk duduk." we will stay here till tomorrow evening for observation. the dokter worry our baby condotion, if tomorrow result clear we can go home" terangnya. rawut wajahnya tampak bersalah.well i will blame him if something happen to my baby.
" rumahmu, bukan rumah kita".tukasku. "what?" tannyanya bingung. "rumahmu ,that house is yours not mine, its never feel like home to me, that place a hell to me.aku tidak mau pulang ke sana, aku akan pulang ke rumah ayahku.
" what your father think if you going home to his house?" tanyanya. " i tell him everything , how you treat me. am done covering your action.am choosing to treat my self better for my baby."
"how i treat you? you gotta be kidding me." desisnya mulai emosi."i covering all you need,i give you nice home, ask aunt june to come live with us to help you,kurang apa lagi?"."why you always giving me headache" grutunya sambil memijit keningnya.
" aku akan menganggap kau tidak mengatakan omong kosong yang kau ucapkan itu.besok sore setelah hasil cek up keluar kita pulang ke rumah kita walau aku harus menyeretmu."tegasnya sebelum bergegas meninggalkan ruanganku.
"screw you asshole!" makiku.