webnovel

Hello, Riska

Adult Romance—Action. “Live must go on, but you don't let me move on.” Meira Aurora, si model majalah dewasa yang namanya terkenal seantero Universitas Malaka dalam predikat buruk, sebab pekerjaannya mendapat stigma negatif dari manusia di kalangan kampus. Bagi semua mahasiswa, Meira terlalu menggiurkan, kalau bagi mahasiswinya Meira terlalu menjijikan. Mereka bahkan mengira kalau Meira sering melakoni make out dengan dosen agar nilainya naik. Ada satu hari di mana seorang mahasiswa pemimpin organisasi Mapala di kampusnya berhasil menarik perhatian Meira, Riska Prakasa namanya. Berkat video kissing scene Riska serta Luna yang Meira dapatkan hari itu, ia bisa menarik Riska dengan mudah ke arahnya. Lambat laun Riska tahu siapa Mey sebenarnya, tentang kehidupan yang brutal serta segudang omong kosong, Riska juga tahu alasan Meira selalu menangis di kolong meja ruang makan. Riska mulai memiliki alasan mengapa ia harus menjaga Meira agar tetap baik-baik saja saat seseorang ingin melenyapkan gadis itu. Lantas, ada hari di mana pekat benar-benar menghampiri Meira dan memunculkan titik terendah dalam kehidupannya. Copyright by aprilwriters 2021.

aprilwriters · Urban
Not enough ratings
244 Chs

Support.

Sepasang tangan Riska membantu mengancing kemeja navy yang dikenakan Meira saat perempuan itu sibuk melihat aktivitas terbaru di instagramnya, mereka berdiri di dekat ranjang kamar, kebetulan yang tepat setelah sesi erotisme selesai—hujan turut mereda, menyisakan basah yang menyentuh rerumputan serta kubangan di jalan.

Rambut Mey yang berantakan turut dirapikan Riska, ia menemukan sebuah karet tergeletak di atas kulkas yang kini Riska gunakan untuk mengikat rambut sang kekasih. "Jangan keras-keras dong, sakit karetnya," komentar Mey sembari meringis memegangi ikatan yang baru diselesaikan Riska saat kekasihnya berdiri di balik punggung.

"Sorry, lagian elo jadi cewek—ikat rambut aja nggak punya, perlu dibeliin emang?"

"Gue kan jarang ikat rambut."

Riska memutar perempuan itu hingga menghadapnya, "Bener sih, jangan diiket juga. Nggak bagus, nanti leher lo banyak yang lihat, buat gue aja."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com